Megawati Tanya Hasto Kembali Diperiksa KPK: Dicari Apalagi, Ditarget Mulu
Hasto sebelumnya diperiksa KPK sebagai saksi KPK terkait kasus dugaan korupsi DJKA Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri sempat bertanya kepada Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto yang kembali diperiksa KPK sebagai saksi kasus dugaan korupsi DJKA Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Hasto diperiksa KPK pada Selasa (20/8).
"Urusan apa lagi, kemarin kan udah datang. Saya nanya dicarinya apa lagi To, kayaknya enggak ada lagi mudah-mudahan," kata Megawati menirukan percakapan dengan Hasto saat berpidato saat mengumumkan bakal calon kepala daerah diusung PDI Perjuangan di Kantor Pusat Partai, di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Kamis (22/8).
- Megawati ke KPK: Awas Ya Kalau Coba-Coba
- Hasto Janji Buka-bukaan Diperiksa KPK Kasus DJKA: Kami Dilatih Mega Berani Tanggung Risiko untuk Kebenaran
- Datangi KPK Jelang Diperiksa Kasus Dugaan Korupsi DJKA, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Singgung Ketetapan Hati
- Megawati Tuding Kadernya Jadi Target Penegak Hukum, Begini Respons KPK
Megawati menuturkan sempat berseloroh kepada Hasto sampai kapan pemeriksaan tersebut.
"Aku bilang emangnya tinggal berapa hari sih ya, yang namanya ini di apa sih ditarget melulu gitu loh," ujar Megawati. Kayaknya dulu kita ini gerombolan opo gitu. Makanya lama-lama kan saya saya ini manis kok diginiin ya makanya saya boleh bertanya kita ini warga negara yang terhormat," kata Megawati.
Hasto Diperiksa KPK
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto rampung diperiksa KPK terkait kasus dugaan korupsi DJKA Kemenhub. Hasto mengaku dicecar 21 pertanyaan oleh penyidik KPK.
"Suasananya sangat nyaman penyidiknya Pak Alfred sangat baik dan saya tidak kedinginan karena ruangannya sudah lebih hangat mendapatkan kopi dan juga makan siang gado-gado cemara sehingga sangat baik hanya tadi sedikit tersendat karena persoalan jaringan," kata Hasto di KPK, Selasa (20/8).
Hasto melanjutkan, dalam pemeriksaan dirinya membantah kenal baik dengan tersangka kasus tersebut. Bahkan, klaim Hasto, dirinya tidak memiliki nomor handphoe tersangka sehingga tidak pernah komunikasi secara intens.
"Kalau ditanya apakah bertemu atau tidak, saya kurang ingat karena sebagai Sekjen saya bertemu dengan begitu banyak orang. Prinsipnya salah satunya mengapa nomor telpon saya ada di tempat Pak Arnold yang di kemudian hari itu menjadi tersangka," kata Hasto.
Hasto Membantah
Hasto juga membantah mengeluarkan perintah bertemu pihak-pihak terkait proyek DJKA. Hasto mengaku sudah memberikan semua klarifikasi termasuk soal urusan dana yang disebut mengalir.
"Ada beberapa sesuai dengan di surat perintah ini saya tidak kenal dengan saudara Dion saya juga tidak kenal dengan saudara Resa saudara Arnold Trimadi. Hanya karena kemang pernah ada proses komunikasi yang dilakukan oleh Pak adi Darmo yang kemudian mengirimkan nomor telepon saya," kata Hasto.
"Tapi apakah di situ terjadi pertemuan atau tidak, di dalam memori yang miliki saya tidak pernah melakukan pertemuan tapi saya juga minta tolong KPK sekiranya ini saya minta tolong diingatkan karena saya bertemu dengan begitu banyak orang," imbuh Hasto.