Melihat Meuligoe Wali Nanggroe, istana para pemangku adat Aceh
Gedung itu menelan biaya Rp 97 miliar.
Gubernur Aceh, Zaini Abdullah meresmikan Meuligoe Wali Nanggroe Aceh, Rabu (13/4). Gedung bercat putih ini dibangun buat memperlancar kinerja Wali Nanggroe dalam menjalankan tugasnya.
Wali Nanggroe merupakan lembaga adat amanat Nota Kesepahaman Helsinki, di bawah Undang-Undang Pemerintah Aceh. Wali Nanggroe yang dijabat oleh Malek Mahmud bertugas menjaga adat istiadat. Selain itu, lembaga ini buat mempersatukan berbagai suku dan etnis di Aceh.
Gedung megah itu dibangun di atas tanah seluas sebelas hektar. Gedung ini menelan dana Rp 97 miliar, dari Anggaran Pendapatan Belanja Aceh (APBA). Gedung belum selesai seluruhnya itu berada di Jalan Soekarno-Hatta, perbatasan antara Kota Banda Aceh dengan Kabupaten Aceh Besar.
Pada peresmiannya turut dihadiri Panglima Kodam Iskandar Muda, Mayjen TNI Luczisman Rudy Polandi, Kapolda Aceh Irjend Pol Husen Hamidi, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Sulaiman Abda, Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa'aduddin Djamal, dan sejumlah pejabat lain.
"Ada sejumlah fasilitas yang belum selesai dibangun. Bila ini selesai semua dibangun, termasuk salah satu bangunan yang indah di Aceh," kata Gubernur Aceh, Zaini Abdullah, saat meresmikan gedung Meuligoe Wali Nanggroe.
Pembangunan gedung Meuligoe Wali Nanggroe ini dimulai sejak 2010 lalu, dan dinyatakan selesai 2015. Menurut Zaini, sebelum gedung ini selesai, seluruh kegiatan Wali Nanggroe dilakukan di kantor Majelis Ada Aceh (MAA).
Baca juga:
Trans Koetaradja, transportasi baru nyak-nyak pedagang di Aceh
Warga Banda Aceh bisa naik bus Trans Koetaradja gratis setahun
Ratusan warga Banda Aceh kena razia pakaian ketat dan celana pendek
Dianggap langgar syariat Islam, konser musik dilarang di Aceh Barat
Polisi temukan 8 Ha ladang ganja di pegunungan Alueba di Aceh
Berenang pakai bikini di Aceh, dua turis Jerman ditegur
Tenggelam disapu tsunami, 3 pulau di Aceh muncul kembali
-
Apa makna dari tema "Nusantara Baru, Indonesia Maju"? Makna dari tema ini adalah bahwa tahun 2024, yang bertepatan dengan HUT ke-79 Kemerdekaan RI akan menjadi momen pembuka bagi beberapa transisi besar di Indonesia.
-
Apa simbol kebanggaan Provinsi Aceh? Bungong Jeumpa sudah dianggap sebagai simbol kebanggaan dan menjadi identitas Provinsi Aceh.
-
Kapan budaya ngopi di Aceh mulai berkembang? Budaya ngopi orang Aceh sendiri sudah ada sejak tahun 1980-an yang identik dengan bapak-bapak yang duduk di warung kopi.
-
Mengapa Songket Nyakmu menjadi warisan turun temurun di Aceh? Usaha tersebut sudah diwariskan dari generasi ke generasi. Hal ini dikarenakan menenun merupakan salah satu unsur budaya asli dari Aceh.
-
Apa isi ramalan Jayabaya tentang masa depan Nusantara? Jayabaya meramal Nusantara akan mengalami masa penuh bencana. Gunung-gunung meletus, bumi berguncang, laut dan sungai meluap. Ini akan menjadi masa penuh penderitaan.
-
Apa makna dari budaya mencium tangan di Indonesia? Biasanya, budaya cium tangan atau salim tangan ini dilakukan oleh orang yang lebih muda kepada yang lebih tua sebagai tanda hormat dan sopan santun.