Memahami Apa Itu Zona Megathrust, Dampak dan Penyebarannya di Indonesia
"Megathrust merupakan lajur subduksi yang masih landai dan dangkal. Zona subduksi megathrust ini dianalogikan sebagai 'patahan naik yang besar'."
Zona megathrust segmen Mentawai-Siberut mengalami pergerakan pada Senin (14/3). Aktivitas ini memicu terjadinya gempa bumi dengan magnitudo 6,7 di wilayah pantai selatan Nias Selatan, Sumatera Utara, pukul 04.9 Wib.
Koordinator Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Daryono menjelaskan lebih detail mengenai zona megathrust. Dia menyebut megathrust adalah istilah untuk menyebut sumber gempa di zona subduksi lempeng.
-
Bagaimana MKMK dibentuk? Ketiga orang ini dipilih secara aklamasi oleh seluruh hakim konstitusi.
-
Bagaimana BMKG menjelaskan mekanisme pergerakan gempa di Sangihe? Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan turun (normal fault )," kata Daryono dalam siaran pers yang diterima merdeka.com
-
Kenapa BMKG meminta warga Pandeglang dan Lebak waspada? Ini kemudian memicu dampak yang signifikan yang perlu diperhatikan oleh masyarakat.
-
Dimana BMKG memprakirakan cuaca cerah? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di Jakarta dan Kepulauan Seribu cerah dan cerah berawan pada Sabtu (30/9).
-
Bagaimana BMKG Tuban mencatat jumlah gempa susulan? "Sekarang ini, gempa susulan ke-193 kali yang tercatat sampai 20.28 WIB," kata Kepala BMKG Tuban, Zem Irianto Padama di Tuban, Jawa Timur, Sabtu malam (23/3).
-
Mengapa BMKG mengimbau pemudik untuk waspada terhadap cuaca ekstrem? Pada masa musim pancaroba, hujan masih berpotensi terjadi dengan intensitas ringan hingga sedang yang kadang disertai petir. Waktu terjadinya hujan di wilayah pesisir selatan Jateng cenderung pada malam hari sedangkan wilayah yang lebih ke utara atau jauh dari pesisir cenderung pada siang hingga sore hari,” Teguh mengatakan, beberapa hal yang perlu diwaspadai pada masa peralihan musim antara lain hujan lebat dengan durasi singkat, petir, dan angin kencang atau kombinasi dari ketiga hal tersebut seperti hujan lebat disertai petir, hujan lebat disertai angin kencang, serta hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
Megathrust merupakan lajur zona subduksi lempeng yang kedalamannya dangkal kurang dari 50 km. Megathrust sendiri berasal dari kata mega yang artinya besar dan thrust dimaknai dorongan naik.
"Megathrust merupakan lajur subduksi yang masih landai dan dangkal. Zona subduksi megathrust ini dianalogikan sebagai 'patahan naik yang besar', sehingga disebut zona megathrust," jelasnya kepada merdeka.com, Selasa (15/3).
Zona megathrust cukup berbahaya dan menimbulkan dampak tsunami dan kerusakan. Sumber gempa megathrust mampu mengakumulasi medan tegangan tektonik yang sangat besar sehingga membangkitkan gempa dengan magnitudo besar 7,8 bahkan 9,0.
"Dampaknya tentu akan menimbulkan kerusakan jika terjadi gempa kuat bersumber di zona megathrust, karena dangkal dengan mekanisme naik maka dapat memicu tsunami," ujarnya.
Di Indonesia, tercatat ada 13 segmentasi megathrust. Dengan rincian, di selatan Selat Sunda Jawa hingga Sumba ada 4 segmen. Kemudian, di barat Sumatera ada 6 segmen, di utara Sulawesi 1 segmen, di laut Maluku 1 segmen, dan utara Papua 1 segmen.
Gempa Magnitudo 6,7 di Nias Selatan
Wilayah pantai selatan Nias Selatan diguncang gempa bumi dengan magnitudo 6,7 kemarin. Pusat gempa terletak pada koordinat 0,71° LS ; 98,50° BT dengan kedalaman hiposenter 25 km.
Gempa yang terjadi merupakan jenis dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng di zona megathrust segmen Mentawai-Siberut. Hasil analisis sumber menunjukkan bahwa gempa ini memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault) yang merupakan ciri khas dari gempa megathrust.
"Gempa ini terletak di Zona Seismic Gap atau zona kekosongan gempa besar di Kepulauan Mentawai bagian utara," kata Daryono, Senin (14/3).
Gempa kali ini patut diwaspadai. Sebab, zona megathrust segmen Mentawai pernah memicu terjadinya gempa bumi dahsyat dan tsunami pada 10 Februari 1797. Tsunami ini menewaskan lebih dari 300 orang.
Guna mengantisipasi risiko tsunami, masyarakat pesisir diimbau untuk melakukan evakuasi mandiri saat terjadi gempa yang lebih kuat. Caranya, menjauh dari pantai tanpa menunggu peringatan dini tsunami dari BMKG. Evakuasi mandiri adalah ikhtiar yang dapat menjamin keselamatan dari tsunami.
Skenario Terburuk Gempa Nias Capai M 8,9
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati mengungkap skenario terburuk jika zona megathrust segmen Mentawai bergerak. Berdasarkan perkiraaan pakar kegempaan, kekuatan gempa bumi bisa mencapai hingga magnitudo 8,9.
"Magnitudo 8,9 itu adalah perkiraan maksimum yang dapat terjadi berdasarkan perhitungan panjang segmen dan kecepatan pergerakan di bidang pergeseran," ungkap Dwikorita, Senin (14/3).
Dia mencatat, segmen Mentawai telah memicu gempa bumi sebanyak 16 kali. Gempa pertama berkekuatan 8,5 skala richter pada 10 Februari 1797 yang menyebabkan tsunami di Mentawai, Sumatera Barat, Sumatera Utara.
Kemudian pada 1971 dengan magnitudo 6,3, menimbulkan kerusakan. Selanjutnya pada 1977 magnitudonya 5,5. Lalu pada 1979 magnitudonya 5,8 mengakibatkan korban jiwa dan kerusakan.
"Kemudian tahun 2004 magnitudo 5,6 juga mengakibatkan korban jiwa dan kerusakan. Terjadi juga di tahun yang sama, magnitudo lebih tinggi mengakibatkan luka-luka dan kerusakan," jelasnya.
Gempa bumi yang dipicu segmen Mentawai kembali terjadi pada 2006 dengan magnitudo 6,0, mengakibatkan korban jiwa dan kerusakan. Pada 2007, 2008, dan 2009 juga kembali terjadi. Bahkan, pada 2009 gempa bumi terjadi sebanyak dua kali.
Pertama terjadi di bulan Agustus dengan magnitudo 6,9 yang mengakibatkan luka-luka dan tsunami. Kedua pada September dengan magnitudo yang lebih tinggi yakni 7,6, menimbulkan tsunami, banyak korban meninggal, luka-luka, dan bangunan rusak.
Setahun berikutnya yakni pada 2010, gempa bumi terjadi lagi dengan magnitudo 6,0. Aktivitas ini hanya menimbulkan luka ringan dan sedikit kerusakan.
"Pada 2014 terjadi gempa lagi magnitudo 5,0 dan di sini ada luka ringan, beberapa rumah rusak. Terulang lagi 2017 juga mengakibatkan beberapa orang luka-luka dan satu sekolah rusak. Dan 2017 yang kedua magnitudo 6,2 juga mengakibatkan beberapa rumah rusak," jelasnya.
Baca juga:
BMKG: Skenario Terburuk Pergerakan Segmen Mentawai Picu Gempa Magnitudo 8,9
Kecemasan Warga Takut Tsunami Usai Nias Selatan Dilanda Gempa M 6,7
BMKG: Sudah 16 Gempa Merusak di Segmen Mentawai
Gempa Magnitudo 6,7 Nias Selatan dan Sumut Terletak di Zona Seismic Gap
BNPB Imbau Warga Sumut Tetap Waspada Usai Gempa Magnitudo 6,7
BMKG: Terjadi 4 Kali Gempa Susulan di Sumut, Terbesar Magnitudo 6