Membangkitkan Jiwa Seni dan Budaya Anak Muda Aceh dari Museum Tsunami
Tema pameran 'Hope' menggambarkan harapan dan optimisme anak muda Aceh untuk masa depan daerah mereka.
Tema pameran 'Hope' menggambarkan harapan dan optimisme anak muda Aceh untuk masa depan daerah mereka.
- Pulang dari Mesir, Sosok ini 'Hilang' 15 Tahun Tak Pernah Kembali ke Kampung, Kini Berubah jadi Orang Hebat
- Mengembangkan Potensi Anak Muda Aceh jadi Wirausaha
- Menilik Sejarah Stasiun Kutaraja, Bukti Perkembangan Industri Kereta Api di Serambi Mekkah
- Berkunjung ke Museum Tsunami Aceh, Pusat Edukasi dan Mengenang Tragedi Bencana Tahun 2004 Silam
Membangkitkan Jiwa Seni dan Budaya Anak Muda Aceh dari Museum Tsunami
Aneuk Muda Aceh Unggul Hebat (AMANAH) berkolaborasi dengan Komunitas Kanot Bu mengadakan pameran seni visual bertajuk 'Pameran AMANAH HOPE 2024' di Museum Tsunami Aceh pada Minggu (7/7/2024). Tema pameran 'Hope' menggambarkan harapan dan optimisme anak muda Aceh untuk masa depan daerah mereka.
Dalam pameran ini, dari ratusan peserta yang mendaftar, terpilih 35 karya terbaik untuk dipamerkan. Empat karya terbaik akan dipilih oleh dewan juri yang terdiri dari Idrus bin Harun dan Reza Mustafa dari Kanot Bu, Iskandar bin Ishak dari Laboratorium Seni Acehrakitan, serta Fauzy Prasetya dari Kadura Studio Jakarta.
Iskandar bin Ishak menyatakan kegembiraannya bisa terlibat dalam acara ini. Menurutnya, pameran ini meningkatkan kepercayaan diri para seniman muda dengan memberikan platform untuk menampilkan karya mereka. Hal ini membantu mereka merasa lebih yakin dalam kemampuan artistik mereka. Selain itu, pameran ini mendorong kreativitas dan inovasi, membuka peluang karir baru di bidang seni visual bagi para peserta.
“Saya sangat senang dan bangga bisa terlibat dalam aktivitas semacam ini, karna memang sebenarnya menilai karya ini bukan hal baru karna saya berkecimpung dalam dunia itu." ujarnya.
Hal senada disampaikan Idrus bin Harun. Ia mengapresiasi AMANAH karena memberikan wadah bagi anak muda Aceh untuk mengekspresikan diri. Idrus menjelaskan, acara ini juga memperkuat komunitas seni di Aceh dengan memungkinkan seniman untuk berbagi ide, pengalaman, dan berkolaborasi di masa depan.
Pameran ini menyediakan wadah ekspresi bagi anak muda Aceh untuk mengekspresikan perasaan dan pandangan mereka melalui seni, yang penting bagi perkembangan pribadi dan sosial mereka.
"AMANAH membawa angin segar bagi anak muda Aceh. Kita berharap semangat ini terus berlanjut hingga generasi mendatang," katanya.
Reza mustafa yang merupakan salah satu juri juga sependapat dengan Idrus. Menurut dia, AMANAH HOPE 2024 menjadi simbol harapan dan semangat baru bagi anak muda Aceh dalam meraih masa depan yang lebih cerah.
"Kalau di Aceh, apresiasi buat seniman rupa itu masih agak jarang dan langka, jadi tidak setiap tahun ada, tapi, ngeliat seni rupa di Aceh, secara komunitas itu masih terus bergeliar, tapi masalahnya itu tadi, pameran seperti ini masih jarang," paparnya.
Salah satu pemenang, Ria Agustini (31), menyampaikan rasa syukurnya. Dia menyebut pameran ini menginspirasi generasi muda lainnya untuk terlibat dalam seni dan budaya, meningkatkan kesadaran dan apresiasi terhadap nilai-nilai yang ada di Aceh.
“Acara ini berdampak positif, jadi kita lebih percaya diri dengan karya-karya kita. Supaya yang biasanya berkarya hanya diem-diem saja, setelah liat postingan dari AMANAH membuat jadi lebih semangat untuk ikut," pungkasnya.