Menag: Tak beri amplop penghulu, silakan nikah di KUA
"Di kampung saya, mantri sunat saja itu selesai sunatan dia dikasih bekakak ayam, dodol," kata Menag.
Menteri Agama Suryadharma Ali menyarankan agar para pengantin menikah di kantor KUA jika penghulu tak diberi amplop. Sebab, negara tak memberikan uang transport bagi para pencatat nikah yang bekerja di luar kantor dan jam kerja.
Menurut dia, pemberian ucapan terima kasih berupa amplop sudah menjadi tradisi di masyarakat. Sehingga ia menilai wajar, jika para penghulu diberikan amplop oleh pasangan pengantin.
"Ucapan terima kasih menjadi tradisi, budaya contoh di kampung saya, mantri sunat saja itu selesai sunatan dia dikasih bekakak ayam, dodol, renginang, minimal pisang dibawa pulang. Demikian juga para pencatat nikah, begitu selesai pulang dikasih oleh-oleh termasuk amplop," ujar Suryadharma di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (12/12).
Selain karena negara tak memberikan alokasi dana untuk para penghulu yang bekerja di luar jam kerja, ia menjelaskan, wajar saja penghulu diberikan amplop karena letak geografis Indonesia butuh transport yang banyak.
"Contoh di Kepulauan Riau, 1000 pakai speedboat, ongkos, enggak ada pemerintah, enggak ada, masa pakai gaji dia. Sumatera ada yang nyebrang sungai, sisi geografis sangat berat tugas yang dilakukan oleh petugas KUA apalagi pada umumnya mereka bertugas di hari libur pegawai negeri libur dia bertugas," terang dia.
Untuk menghindari pemberian amplop, ia menambahkan, pihaknya sedang berusaha meminta anggaran transport kepada Kementerian Keuangan. Selain cara itu, kata dia, para pengantin juga paling tidak menikah di kantor KUA dan hari libur jika tak mau memberikan amplop. Namun, ia melihat, menikah di KUA tidaklah patut karena kantor KUA kecil dan jelek.
"Jadi tergantung memandang, kalau pelayan administrasi saja maka yasudah enggak ada pelayanan di luar kantor, layani dari senin sampai jumat. Apakah ini bijak apa ini patut? Tidak patut kenapa? Artinya menyuruh orang semua datang dan menikahkan pencatatan nikah dikantor KUA. Itu tidak patut, kantor KUA semua jelek, kecil dan sempit," pungkasnya.