Mendagri Ajak Kepala Daerah Kembangkan Kewirausahaan di Tengah Pandemi Covid-19
Tito mengingatkan agar jangan sampai menjadi daerah yang defisit, tapi harus lebih independen serta kuat secara keuangan dan secara ekonomi.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengajak kepala daerah untuk mengembangkan semangat entrepreneurship atau kewirausahaan di wilayah masing-masing saat pandemi Covid-19.
“Kemampuan yang perlu dimiliki seorang kepala daerah adalah kemampuan entrepreneurship, kemampuan untuk berwirausaha dalam rangka untuk menangkap peluang yang ada di daerah masing-masing,” kata Tito Karnavian dalam sambutan virtualnya saat peringatan hari jadi Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) ke-20 di tengah pandemi Covid-19 di Kantor Apkasi, Jakarta, Sabtu (30/5).
-
Kapan Tollund Man meninggal? Faktanya, para ilmuwan meyakini dia dibunuh antara tahun 405 dan 380 SM.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Atang Sendjaja meninggal? Pada 29 Juli di tahun itu menjadi hari duka bagi AURI.
-
Bagaimana Raden Ario Soerjo meninggal? Lalu mereka disuruh turun kemudian dibawa ke hutan dan dihabisi nyawanya oleh PKI.
Dengan jiwa kewirausahaan, kata dia, peluang-peluang yang ada di daerah bisa dikembangkan sehingga mampu untuk menjaring pendapatan dengan cara-cara sesuai aturan hukum dan kemudian menggunakannya dengan tepat sasaran, hemat, dan selektif.
Ia menambahkan dengan semangat kewirausahaan maka daerah bisa surplus dalam bidang anggaran, bukan justru defisit karena belanjanya lebih besar.
“Belanjanya dengan program-program yang tidak bisa dieksekusi sementara pendapatannya lebih kecil, ibarat lebih besar pasak daripada tiang,” katanya. dikutip Antara.
Tito mengingatkan agar jangan sampai menjadi daerah yang defisit, tapi harus lebih independen serta kuat secara keuangan dan secara ekonomi. Menurut dia, hal ini memerlukan keahlian atau kemampuan kewirausahaan para kepala daerah.
Tito berharap Apkasi bisa menjadi motor dalam mengerakkan pembangunan dan motor untuk menuju bangsa yang maju dan menjadi salah satu kekuatan ekonomi 4 besar dunia pada 2025.
Acara peringatan hari jadi Apkasi pada kesempatan itu dilakukan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan dan digelar sebagai salah satu bentuk syukur bahwa Apkasi mampu melewati dua dekade dalam mengawal pelaksanaan otonomi daerah.
Tampak hadir di Kantor Apkasi mulai dari Prof Ryaas Rasyid, selaku Penasehat Khusus Apkasi, Isran Noor, Gubernur Kaltim yang pernah menjadi Ketua Umum Apkasi, serta Mardani H. Maming, selaku Ketua Dewan Pembina Apkasi.
Di samping itu hadir pula Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi), Airin Rachmi Diany yang juga Walikota Tangerang Selatan untuk bersama-sama melakukan video conference yang diikuti oleh para Pengurus Apkasi dan Apeksi di daerah masing-masing.
Seperti diketahui momentum HUT ke-20 bagi Apkasi diperingati pada 30 Mei 2020, dan bagi Apeksi lebih dahulu merayakannya pada 25 Mei 2020.
Tito juga mengapresiasi kerja sama Apkasi dan Apeksi untuk ke depan terus sinergi dan berkolaborasi serta mengajak para kepala daerah untuk saling belajar, belajar dari daerah yang lebih sukses, bahkan dari daerah yang dianggap masih kurang berhasil sekali pun.
“Dari yang berhasil bisa kita tiru dan dikreasikan agar lebih berkembang sesuai konteks wilayah masing-masing, yang kurang berhasil atau ada masalah hukum dan lain-lain, ini juga kita pelajari supaya tidak terjadi lagi dan bisa menjadi motivasi bagi kita untuk lebih maju,” ujarnya.
Apkasi, menurut Tito, akan bisa tumbuh dan berkembang dan dihormati oleh pemimpin lainnya baik Apkasi sendiri maupun Apeksi atau asosiasi gubernur atau asosiasi tingkat parlemen baik DPRD, DPRD Tingkat II dan lain-lain, untuk bisa memperkuat marwah daripada Apkasi.
“Apkasi bisa menjadi penyaluran kepala daerah lainnya, untuk menyamakan persepsi, saluran untuk menyampaikan aspirasi dan saluran juga untuk melakukan koreksi,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Apkasi Abdullah Azwar Anas dari Banyuwangi secara virtual mengajak kepada para kepala daerah untuk bersama-sama menyambut normal baru dengan gaya baru.
Ia menekankan pentingnya penerapan protokol kesehatan, penerapan jaga jarak, kembali menggerakkan sektor ekonomi, dan terus berdoa agar Covid-19 segera dapat diatasi.
Baca juga:
New Normal, Restoran Hingga Warung Makan Harus Hentikan Layanan Prasmanan
Pedoman New Normal untuk Pemda: Penentuan Zona Covid-19 Berdasarkan Nilai
Mendagri Setuju Pilkada Serentak Digelar 9 Desember
Mendagri Siapkan Protokol Kesehatan Saat Tahapan Pilkada 2020 Selama Pandemi Covid-19
Mendagri: Kemenkes dan Gugus Tugas Setuju Pilkada Digelar 9 Desember