Mendikbud Nadiem Ajak Sekolah di Papua Barat Daftar Sekolah Penggerak
Karena itu, Nadiem melanjutkan, hanya sekolah yang benar-benar siap dan memiliki kemauan kuat untuk melakukan lompatan yang diharapkan mendaftar dalam program ini.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Anwar Makarim mengajak sekolah-sekolah di Provinsi Papua Barat mendaftar Program Sekolah Penggerak.
"Pendaftaran Program Sekolah Penggerak akan berakhir pada 6 Maret 2021. Bagi sekolah di Papua Barat yang belum mendaftar agar segera mendaftar," katanya di Sorong, Papua Barat, Jumat (12/2).
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan di Papua Nugini? Hasil penelitian menunjukkan, tengkorak manusia yang ditemukan di pantai utara Papua Nugini pada 1929 diperkirakan merupakan korban tsunami tertua di dunia.
-
Dimana delapan anak Papua itu mengikuti pendidikan? Nasib baik menyelimuti delapan anak muda Papua, dimana mereka mengikuti pendidikan Bintara PK TNI-AD Tahun 2023 di Bandung, Provinsi Jawa Barat, tanpa mengikuti tes terlebih dahulu.
-
Di mana Cinta Laura mengunjungi sekolah di Papua? Cinta Laura menjadi bintang tamu dalam sebuah program yang digelar oleh Rumah Belajar Harvard di Jayapura.
-
Bagaimana PUSA memajukan pendidikan di Aceh? Pada perkembangannya, PUSA mengupayakan untuk memajukan bidang pendidikan di Aceh. Tak hanya itu, organisasi ini juga mengembangkan lembaga pendidikan yang sudah lebih dulu berdiri, seperti Lembaga pendidikan Al-Muslim, Normal Islam Institut, Madrasah Diniyah Idi, dan sebagainya.
-
Apa yang dimaksud dengan pantun edukasi? Pantun edukasi dapat menjadi sebuah nasihat berharga baik anak yang masih menempuh pendidikan sekolah.
-
Bagaimana BRI Peduli ingin meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia? BRI terus berkomitmen untuk berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Salahnya melalui dukungan berbagai bantuan maupun program-program untuk meningkatkan fasilitas dan infrastruktur yang layak dalam menunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Dia mengatakan, Program Sekolah Penggerak merupakan kesempatan bagi sekolah untuk melakukan transformasi intensif dalam jangka waktu tiga tahun.
Namun, Nadiem mengingatkan, proses menjadi Sekolah Penggerak bukan hal yang mudah sebab harus ada intervensi dari kepala sekolah, guru dan orang tua siswa.
"Proses kurikulum juga ada perubahan, pembelajaran berubah, dan penampilan guru juga berubah," ujarnya seperti dilansir dari Antara.
Karena itu, lanjut dia, hanya sekolah yang benar-benar siap dan memiliki kemauan kuat untuk melakukan lompatan yang diharapkan mendaftar dalam program ini.
"Kalau mau kerja keras untuk menjadi inspirasi perubahan di dalam daerah masing-masing, itu mungkin bisa jadi alasan yang baik untuk bergabung," terangnya.
Menurutnya, ini tugas yang berat, tapi kalau berhasil, dampak terhadap murid dan sekolah akan luar biasa. Program Sekolah Penggerak angkatan pertama hanya akan dibuka untuk 2.500 sekolah. Kendati demikian, Mendikbud menargetkan 10 tahun ke depan seluruh sekolah di Indonesia akan menjadi Sekolah Penggerak.
Bagi sekolah-sekolah di Provinsi Papua Barat yang sudah siap secepatnya mendaftar melalui laman Kemdikbud, sebelum ditutup pada 6 Maret 2021.
"Kita ingin sekolah bertransformasi, namun tetap ada seleksinya. Kepala sekolah jangan malu-malu, terutama yang sudah melakukan inovasi," tutup Nadiem.
Baca juga:
Kering Inovasi Belajar Daring
Perguruan Tinggi Mengejar Kebutuhan Industri
Kemendikbud: Orangtua Bebas Memilih Seragam Untuk Anaknya Sekolah
Cegah Penyebaran Covid-19, Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional Ditiadakan
Mendikbud: Daerah 3T Jadi Prioritas Digitalisasi Sekolah