Mengenal Bu Jeger, 'preman' Lapas Anak Wanita Tangerang
Mengenal Bu Jeger, 'pentolan' Lapas Anak Wanita Tangerang. Sebutan Jeger disematkan padanya lantaran kemampuan Prihartati menumpas adanya premanisme di dalam lapas. Selain memang Prihartati juga dikenal luwes kepada semua warga binaan.
Lembaga Pemasyarakatan selalu identik menganut hukum rimba. Yang kuat menindas yang lemah, yang lemah diperas layaknya sapi perah. Kekerasan dan premanisme di dalam lapas pun seperti tak pernah sirna dari realitas kehidupan para warga binaan. Namun kini, hal itu tak lagi terjadi di Lapas Anak Wanita Klas II B, Kota Tangerang, karena sang penguasa Lapas adalah seorang Jeger.
Meski konotasi Jeger masih sumir, karena ada yang beranggapan sebutan Jeger diperuntukkan bagi seorang preman. Namun arti lain menyebutkan Jeger adalah kiasan bagi orang yang berpenampilan necis seperti Mick Jagger, vokalis grup musik asal Inggris The Rolling Stones.
Dialah, Prihartati, Kepala Lapas Anak Wanita Klas II B Kota Tangerang, yang akrab disapa semua warga binaan dengan sebutan Bu Jeger. Bukan tanpa sebab, mantan Kepala Rutan Klas IIA Serang, Banten, ini mendapat julukan sebagai Jegernya Lapas Anak Wanita di Tangerang.
"Beliau tegas, membaur, karena mau turun lihat langsung ke kamar-kamar atau tempat kami berada," ucap Lili, narapidana kasus narkotika yang diganjar sanksi penjara selama 20 tahun itu.
-
Kapan bencana banjir lumpur terjadi di Tangerang Selatan? Bencana banjir lumpur dikarenakan jebolnya tanggul Situ Gintung yang berlokasi di Tangerang Selatan menimbulkan berbagai macam penyakit bagi penduduk sekitar.
-
Di mana letak Taman Pisang di Tangerang? Berlokasi persis di perempatan kantor DKP setempat, Perumnas 1, taman ini menawarkan tempat santai di tengah kota yang nyaman.
-
Tempat wisata apa yang menawarkan pemandangan indah hutan dan sungai di Tangerang? Tebing Koja menawarkan panorama alam yang memukau, terutama saat matahari terbenam. Dari atas tebing, pengunjung dapat menyaksikan pemandangan hutan dan sungai yang hijau, serta kota Jakarta yang terlihat jauh di kejauhan.
-
Kapan Tangkuban Perahu buka? TWA Gunung Tangkuban Parahu, dibuka setiap hari. TWA Gunung Tangkuban Perahu buka mulai pukul 07.00 pagi hingga 17.00 sore, dengan jam terakhir masuk pukul 16.00.
-
Kapan Luweng Wareng terbentuk? Gua ini terbentuk ribuan tahun lalu akibat proses geologi amblasnya tanah dan vegetasi yang ada di atasnya ke dasar bumi.
-
Apa yang dimaksud dengan radang tenggorokan? Radang tenggorokan, meskipun terdengar sepele, sering menghampiri anak-anak maupun orang dewasa. Tak jarang, kita mencari solusinya di dalam rumah, mengandalkan bahan-bahan alami. Ternyata, cara-cara nenek moyang kita yang berusia berabad-abad pun memiliki resep herbal untuk meredakan radang tenggorokan.
Sebutan Jeger disematkan padanya lantaran kemampuan Prihartati menumpas adanya premanisme di dalam lapas. Selain memang Prihartati juga dikenal luwes kepada semua warga binaan. Serta tegas dengan petugas atau sipir yang mbalelo.
"Kami nyaman semenjak Kalapasnya beliau, kenapa Jeger, karena cuma beliau penguasa lapas di sini. Tidak ada lagi preman-preman, cuma beliau yang disegani," ucapnya.
Rima, warga binaan lainnya terkagum dengan sosok Jeger yang dikenalnya sangat perhatian dan sayang dengan kepada semua warga binaan.
"Dia menggantikan sosok Ibu di rumah. Kalau anaknya nakal dia sangat galak, marah banget kalau kita salah, tapi sisi lainnya sangat perhatian, suka berbagai dan penyemangat untuk selalu berbuat baik," katanya.
Damayanti Wisnu Putranti, terpidana kasus korupsi yang juga mendekam di Lapas Anak wanita Klas IIB pun merasakan hal serupa. Dari pengalamannya mendekam di beberapa Lapas Suka miskin, Pondok Bambu dan Lapas Paledang, hanya di Lapas anak wanita Klas II B Tangerang, ini yang menurutnya paling humanis.
"Paledang cukup humanis, tapi di sana sangat kumuh, kalau Pondok Bambu apalagi Paledang itu sangat tidak manusiawi. Dan di Tangerang ini saya rasa paling baik," ucap politisi PDIP itu.
Pernah suatu malam, lanjut Damayanti, seluruh narapidana dan tahanan disuruh keluar kamar. Seluruh warga binaan saat itu pun terkaget, karena biasanya kalau seperti itu ada kasus atau persoalan besar yang harus selesai malam itu juga.
"Ternyata kami disuguhkan teh panas dan mi rebus, kami semua pun menangis. Katanya Bu Jeger, kami diberikan kebebasan untuk menghirup udara malam dan menatap indahnya bintang malam itu di halaman dalam lapas," cetus Damayanti mengenang.
Damayanti, yang juga mantan penggede pun merasa tak pernah diistimewakan oleh Jeger dan petugas lapas lainnya.
"Saya merasa tak pernah dibeda-bedakan, semua warga binaan dengan kasus berbeda-beda tetap diperlakukan sama," katanya.
Prihartati, mengaku berkeinginan menciptakan di Lapas Anak wanita Klas II B Tangerang, sebagai tempat yang layak bagi seluruh penghuninya.
"Kami ingin lapas yang lebih manusiawi, karena warga binaan juga punya hak sama sebagai warga negara. Dia berhak makan layak, tidurnya tenang, aktivitas kesehariannya positif, sehingga bisa dijadikan bekal saat keluar Lapas nantinya," kata Prihartati.
Baca juga:
Kakanwil Kemenkum HAM Sumsel kesal puluhan kali telepon tak diangkat
Napi Lapas Palembang selipkan narkoba dalam Alquran
Peras napi, Kepala Keamanan Rutan Sialang Bungkuk ditahan polisi
Menkum HAM yakin Ponpes di Lapas Malang bikin napi rajin mengaji
Kondisi Rutan dan Lapas di Kaltim paling rawan se-Indonesia
Kepala Keamanan Rutan Sialang Bungkuk jadi tersangka pungli
Narapidana bisa buka puasa bareng keluarga di dalam Rutan Depok