Mengenal Serka Darwis, TNI teladan bantu anak sekolah menyeberang
Mengenal Serka Darwis, TNI teladan bantu anak sekolah menyeberang. Menurut penduduk setempat, aktivitas menyeberangkan anak tersebut menjadi pekerjaan rutin Serka Darwis kecuali saat sang Babinsa mendapatkan tugas lain. Sudah banyak prestasi yang ditorehkan oleh sosok Babinsa itu.
Sosok Serka Muhammad Darwis menjadi viral setelah aksinya membantu anak-anak menyeberangi sungai dengan alat seadanya. Ternyata tak cuma membantu anak-anak sekolah, Bintara Pembina Desa Koramis 1412-03/Rante Angin ini juga memiliki banyak cerita di tempatnya bertugas.
Sejak tahun 2009, Serka Darwis bertugas membina empat desa. Kelurahan Ranteangin, Desa Landolia, Desa Rantebaru dan Desa Maroko.
Saat itu masih ada sebagian masyarakat yang gemar mabuk-mabukan. Mereka kerap membuat onar dengan berkelahi atau meresahkan warga. Hal ini pula yang membuat perekonomian desa tersebut tertinggal.
Secara perlahan, kebiasaan itu berhasil diubah oleh Serka Darwis. Dia aktif menjalin komunikasi dengan pemuka adat maupun ulama setempat. Tokoh-tokoh pemuda pun dirangkul.
-
Apa yang terjadi pada anggota TNI di Bekasi? Seorang anggota TNI Angkatan Darat (AD) berinisial Praka S (27) tewas dengan luka-luka dan berlumuran darah di tubuhnya. Korban tewas setelah menjalani perawatan di Unit Gawat Darurat RSUD Kota Bekasi.
-
Siapa yang kagum dengan kekuatan TNI? Gamal Abdul Nasser Adalah Sahabat Dekat Presiden Sukarno Keduanya menjadi pelopor gerakan Non Blok. Karena dekat, Nasser bicara terus terang pada Presiden Sukarno.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Kapan TNI dibentuk secara resmi? Sehingga pada tanggal 3 Juni 1947 Presiden Soekarno mengesahkan secara resmi berdirinya Tentara Nasional Indonesia (TNI).
-
Bagaimana prajurit TNI ini bertemu dengan calon istrinya? Lebih lanjut ia menceritakan bahwa awal perkenalan keduanya bermula dari media sosial. Menariknya selama berpacaran 3 tahun mereka hanya bertemu satu kali saja di kehidupan nyata.
Serka Darwis juga dinilai berhasil mewujudkan ketahanan pangan di daerahnya. Dia membuka lahan untuk dijadikan areal pesawahan. Awalnya banyak warga menolak. Namun setelah melihat hasilnya, warga berbondong-bondong ikut bertani. Dari awal 40 hektar sawah, dalam waktu 2 tahun bertambah menjadi 340 hektar.
Pria kelahiran Bulukumba 48 tahun lalu itu pun tak mau berpangku tangan saat anak-anak sekolah kesulitan menyeberang. Saban hari Serka Darwis menyeberangkan anak-anak sekolah melalui Gondola (Jembatan tali berkatrol) melewati Sungai Ranteangin di Desa Maroko.
"Untuk menyeberangkan anak sekolah melewati sungai yang memiliki kedalaman 6 meter itu, setiap hari Serka Muh. Darwis telah standby di lokasi penyeberangan sejak pagi hari," ujar Kapenrem 143/Halu Oleo Mayor Azwar, Rabu (9/8).
Menurut penduduk setempat, aktivitas menyeberangkan anak tersebut menjadi pekerjaan rutin Serka Darwis kecuali saat sang Babinsa mendapatkan tugas lain.
"Ini panggilan nurani saya sebagai prajurit TNI," kata Serka Darwis.
Menurutnya pendidikan sangat penting. Jangan sampai para penerus Bangsa ini tak bisa sekolah gara-gara tak bisa menyeberang.
Cerita soal Serka Darwis belum selesai. Dia pun pernah membantu meringkus para pelaku pengeboman ikan yang beraksi di wilayahnya.
"Atas keberhasilan tersebut, masyarakat Desa Landolia mewujudkan apresiasinya dengan memberikan hadiah kepada Serka Darwis berupa satu unit Rumah Pos Babinsa berukuran 7 X 9 meter di dalam wilayah Desa Landolia Kecamatan Ranteangin," tutup Mayor Azwar.
Baca juga:
Cerita Jenderal TNI berkarir cemerlang karena tolak uang haram
Kisah haru prajurit TNI mengajar mengaji di pedalaman
Kisah prajurit TNI sampai jadi guru di Afrika Tengah
Jagoan TNI AU marah lihat jenderal makan daging, prajurit cuma tempe
Kisah jujurnya sopir angkot pensiunan TNI di Bandung yang bikin haru