Mengungkap fakta tentang Asia Sentinel, media yang bikin geram SBY
Media online Asia Sentinel menjadi sorotan masyarakat Indonesia karena isi beritanya yang menyingung SBY dan Bank Century. Lalu, seperti apakah media Asia Sentinel itu?
Saat ini media Asia Sentinel menjadi sorotan di Indonesia. Salah satu pemberitaannya menyinggung Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono yang dikaitkan dengan kasus Century. Setelah berita yang mereka buat tersebar dan menjadi kontroversi, kemarin Asia Sentinel akhirnya meminta maaf dan mencabut artikel tersebut.
Lalu seperti apa fakta tentang media Asia Sentinel yang sempat membuat geram SBY? Berikut ulasannya, Jumat (21/9):
-
Apa yang dilakukan Aira Yudhoyono bersama kakeknya, Susilo Bambang Yudhoyono? Mereka menikmati waktu bersama dengan penuh keasyikan, saling memperhatikan berbagai hal di sekitar mereka!
-
Kenapa YPP SCTV-Indosiar membantu Chairul? YPP SCTV-Indosiar hadir buat anak-anak seperti Chairul, karena kepedulian kita harapan mereka.
-
Dimana Inul Daratista dan Adam Suseno bertemu dengan Presiden Soeharto? Foto lawas yang diambil pada tahun 2003 ini menunjukkan momen ketika Inul dan Mas Adam diundang oleh Ibu Titiek Soeharto, sehingga mereka juga berkesempatan bertemu dengan Bapak Presiden Soeharto.
-
Kenapa Prabowo Subianto dan Jenderal Dudung menggandeng tangan Jenderal Tri Sutrisno? Momen ini terjadi ketika ketiga jenderal tersebut sedang berjalan masuk ke dalam sebuah ruangan atau tempat digelarnya gala dinner seusai mengikuti rangkaian parade senja atau penurunan upacara bendera merah putih.
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
-
Apa yang ditolak mentah-mentah oleh Prabowo Subianto? Kesimpulan Prabowo lawan perintah Jokowi dan menolak mentah-mentah Kaesang untuk menjadi gubernur DKI Jakarta adalah tidak benar.
Media online yang berkantor di Hong Kong
Asia Sentinel berkantor pusat di Hong Kong. Media ini didirikan oleh empat wartawan senior ekspatriat yang berpengalaman di wilayah tersebut. Beberapa artikel dari Asia Sentinel juga muncul dalam media Asian Correspondent. Media tersebut juga berkantor di Hong Kong.
Para editornya tinggal di Asia, termasuk Vietnam, Malaysia, Filipina, Korea Selatan, Hong Kong, Cina, Thailand dan Indonesia. Koresponden untuk situs ini diambil dari wartawan di seluruh wilayah di Asia.
Pemberitaannya mencakup isu se-Asia
Asia Sentinel menulis berbagai pemberitaan regional Asia yang berfokus pada berita, bisnis, seni dan budaya. Situs ini diluncurkan pada Agustus 2006.
"Asia Sentinel diciptakan untuk menyediakan platform untuk berita, analisis dan opini tentang isu-isu nasional dan regional di Asia. Ini adalah independen dari semua pemerintah dan perusahaan media besar. Ini terbuka untuk kontribusi, tidak hanya dari wartawan tetapi dari para profesional di bidang-bidang seperti keuangan, diplomasi, sains, dan seni." kata pendiri media ini.
Asia Sentinel pernah "sentil" kondisi tiga negara Asia
Asia Sentinel pernah meliput tentang kuatnya Hong Kong, melalui pemberitaan tentang struktur kekuasaan dan kebijakan pembangunan ramah taipan di wilayah itu. Lalu tentang Singapura, dengan pemerintahan yang terpusat di negara dan kota.
Pejabat di negara Thailand juga pernah diulas. Media itu menerbitkan informasi yang menyelidiki peran Raja Thailand dalam acara-acara politik. Para jurnalis arus utama dilarang meliput karena ada undang-undang lèse majesté di Thailand.
Menulis soal SBY dan kasus Bank Century
Asia Sentinel pernah mempublikasikan artikel investigasi terkait konspirasi pada kasus Bank Century. Dalam tulisan itu mengait-ngaitkan nama SBY dan 30 pejabat lain. Dan ada tulisan tuduhan soal pencucian uang.
Artikel itu ditulis langsung oleh pendiri Asian Sentinel John Berthelsen berdasarkan laporan investigasi sebanyak 488 halaman sebagai gugatan Weston Capital International ke Mahkamah Agung Mauitius pekan lalu.
Terkait artikel ini langsung mengundang reaksi para politis Demokrat. Mereka menganggap tulisan di media Asia Sentinel itu fitnah.
Langsung mengeluarkan artikel berisi permohonan maaf
Setelah pemberitaan Asia Sentinel tentang kasus Bank Century dan SBY geger, akhirnya media tersebut menyampaikan permintaan maaf kepada Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono dan Partai Demokrat.
"Asia Sentinel ingin menarik kembali artikel yang terbit pada 10 September 2018 yang ditayangkan di situs tentang pemerintahan Yudhoyono dan kasus Bank Century di Indonesia," demikian isi permintaan maaf yang dikutip merdeka.com, dari situs asiasentinel.com, Rabu (19/9).
Dijelaskan juga, Asia Sentinel mengakui jika artikel yang ditulis sendiri oleh pemimpin redaksi John Berthelsen, secara tidak adil telah menyampaikan berbagai tuduhan terkait gugatan kasus century yang sedang berjalan. Sebagai tindak lanjut permintaan maaf, Asia Sentinel juga menyatakan telah mencabut artikel itu dari situs mereka.
"Kami mengakui bahwa kami tidak meminta konfirmasi terhadap nama-nama yang disebut dalam artikel itu. Artikel itu juga sangat sepihak dan telah melanggar praktik jurnalisme yang adil."