Mengungkap Skenario Prada DP Hilangkan Jejak Usai Bunuh Pacar
Mengetahui kekasihnya tewas, Prada DP langsung putar otak menghilangkan jejak usai membunuh kekasihnya
Anggota TNI Prada DP didakwa dengan pasal berlapis karena membunuh pacarnya Fera Oktaria. Dakwaan dibacakan penuntut pada sidang perdana di Pengadilan Militer I-04 Jakabaring Palembang, Kamis (1/8).
Terdakwa didakwakan Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana dan Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan. Pasal itu dikenakan karena terdakwa telah merencanakan pembunuhan tersebut.
-
Siapa Fredy Pratama? "Enggak (Tidak pindah-pindah) saya yakinkan dia masih Thailand. Tapi di dalam hutan," kata Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Mukti Juharsa, Rabu (13/3).
-
Siapa Ipda Febryanti Mulyadi? Nama Ipda Febryanti Mulyadi sedang menjadi sorotan publik, setelah kehadirannya viral lewat sejumlah video di TikTok yang tayang ribuan kali. Wanita berhijab ini, salah satu polwan termuda lulusan Akademi Kepolisian (Akpol), telah menorehkan prestasi gemilang sebagai Kepala Unit Kejahatan & Tindak Kekerasan (Kanit Jatanras) di Polres Klaten.
-
Apa yang dilakukan Fredy Pratama? Nur Utami berubah sejak menikah dengan pria berinisial S, yang dikenal sebagai kaki tangan gembong narkoba Fredy Pratama.
-
Kapan Farida berjualan sayur? Setiap hari Minggu, Farida berjualan sayur di Car Free Day (CFD) Colomadu, Karanganyar.
-
Kapan Ipda Febryanti Mulyadi lahir? Inilah salah satu potret Febryanti Mulyadi, wanita kelahiran 4 Februari 2004, saat tidak berdinas.
Dalam persidangan terbongkar motif pembunuhan Prada DP. Secara kejam DP menghabisi nyawa kekasihnya dengan membenturkan kepala korban ke dinding hingga pingsan. Dalam keadaan emosi, terdakwa lalu membekap mulut korban hingga tewas.
Mengetahui kekasihnya tewas, Prada DP langsung putar otak menghilangkan jejak usai membunuh kekasihnya. Berikut ini skenario Prada DP menghilangkan jejak:
Memutilasi Korban Tapi Gagal
Usai membunuh kekasihnya, Prada DP mencoba menghilangkan jejak. Cara yang dipilihnya adalah memutilasi dan membakar korban. Terdakwa beranggapan korban sulit dikenakan hingga kasusnya tak bakal terungkap.
Terdakwa mengambil gergaji dari gudang penginapan. Dia memotong tangan kanan korban yang masih tanpa busana. Belum sempat terpotong, gergaji itu tiba-tiba patah, tak bisa digunakan lagi.
Niat dari jeratan hukum membuat terdakwa berusaha keras rencananya berhasil. Dia membeli gergaji di pasar menggunakan sepeda motor korban. Tak lupa, dia menyempatkan membeli tas dan koper yang nantinya digunakan untuk menyimpan potongan tubuh korban. Terakhir, dia membeli buah jeruk.
Tak lama-lama berpikir, terdakwa kembali mencoba memotong tubuh korban. Dia berencana memasukkan potongan tubuh itu ke dalam koper yang ia beli.
"Tangan korban putus, tapi gergaji itu kembali patah," kata oditur Mayor D Butar Butar.
Rencana Dibakar Tapi Tak Berhasil
Bernasib sial dua kali, terdakwa menghubungi rekannya untuk meminta saran menghilangkan jejak. Meski kaget, rekan terdakwa menyarankan agar mayat korban dibakar.
Lantas, terdakwa memasukkan mayat pacarnya itu ke dalam kasur yang telah dirobek. Ia merakit obat nyamuk bakar sedemikian rupa agar bisa membakar korban.
"Terdakwa membeli obat nyamuk dan menyiramkan pertalite di tubuh korban agar terbakar. Ternyata, obat nyamuk bakar yang dihidupkan mati (padam) sehingga korban batal dibakar," terang oditur.
Memasukkan ke Koper
Kesal membakar korban gagal total, terdakwa mencoba memasukkan korban ke koper yang dibelinya di pasar. Ternyata jasad korban tak bisa dimasukan.
"Setelah diukur terdakwa, ternyata tidak pas. Dia membatalkan memasukkan jasad korban," ujar Butar.
Sekian kali usaha menghilangkan jejak gagal, terdakwa pun hilang akal. Dia duduk di samping jasad korban sambil memakan buah jeruk dan menghisap rokok sambil menonton televisi.
Lalu, terdakwa keluar penginapan dan kabur ke Serang dengan menumpangi bus.
(mdk/has)