Menkes Beberkan 400.000 Petugas Pemilu Berisiko Tinggi Meninggal Dunia Tapi Lolos Screening
Dari data terbarunya, ada 84 petugas pemilu yang meninggal dunia dengan rincian 71 dari unsur KPU dan 13 dari Bawaslu
Dari data terbarunya, ada 84 petugas pemilu yang meninggal dunia dengan rincian 71 dari unsur KPU dan 13 dari Bawaslu
- Mendagri Minta Dukcapil Kebut Urus Surat Kematian Petugas Pemilu Meninggal Dunia
- Menkes Beberkan Data Jumlah Petugas Pemilu 2024 Meninggal Turun Dibanding 2019
- 57 Petugas Pemilu 2024 Meninggal Dunia, Paling Banyak Anggota KPPS
- Segini Besaran Santunan dari KPU untuk Petugas KPPS Meninggal Dunia Saat Pemilu 2024
Menkes Beberkan 400.000 Petugas Pemilu Berisiko Tinggi Meninggal Dunia Tapi Lolos Screening
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkap, sudah 6,8 juta petugas pemilu 2024 yang sudah di tes atau screening kesehatan.
Namun, ternyata masih ada sekitar 400 ribu orang berisiko tinggi meninggal dunia lolos pendaftaran.
"Kita sudah screening. Jadi tugas kita adalah jangan keburu sakit. Kalau bisa bekerjanya sudah sehat duluan, kondisinya masih sehat. Tugas kita ingin jaga sehat. Oleh karena itu sudah dilakukan screening ke 6,8 juta petugas. Dari 6,8 juta itu 6,4 juta sehat,"
kata Budi saat jumpa pers di Kemenkes, Senin (19/2).
"Nah yang 400.000nya ini berisiko tinggi kemarin. Ini yang banyak masih lolos," ungkap Budi.
Budi mengatakan, dari jumlah risiko tinggi itu paling banyak mengalami hipertensi. Tertinggi kedua adalah penyakit jantung.
"Banyak sekali masyarakat Indonesia hipertensi. Jadi makannya tolong diatur jangan banyak garam gula lemak. Rokoknya kalau bisa dikurangi. Kedua jantung itu 26 persen. Itu dua yang paling besar," kata Budi.
Budi beralasan, mereka masih bisa lolos karena sudah terlanjur mendaftar menjadi petugas.
Kini, Kemenkes ingin menekan angka kematian pada petugas pemilu itu meski jumlahnya turun jauh ketimbang Pemilu 2019.
Dari data terbarunya, ada 84 petugas pemilu yang meninggal dunia dengan rincian 71 dari unsur KPU dan 13 dari Bawaslu.
"Issuenya kemarin adalah sudah screening udah ketahuan mana yang sehat mana yang gak sehat, sudah keburu kedaftar. Jadi kita kan ingin lakukan penyempurnaan," ucapnya.
"Itu makanya dilakukan screening sehingga turun 80 persen lebih yang wafat. Tapi kedepannya kan 2029 kita pengen 0 yang wafat," kaya Budi.