Menkes belum dapat laporan adanya dokter gadungan di Serang
Polisi mengamankan SG (55), karena diduga membuka praktek bedah ilegal di RSUD Drajat Prawiranegara, Serang, Banten.
Polisi mengamankan SG (55), karena diduga membuka praktik bedah ilegal di RSUD Drajat Prawiranegara, Serang, Banten. SG diamankan setelah polisi mendapatkan laporan dari salah satu pasiennya.
Saat dikonfirmasi, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek mengaku belum mendapat laporan adanya dokter gadungan di RSUD Drajat Prawiranegara, Serang, Banten.
"Belum ada (laporan)," kata Nila di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (9/9).
Untuk diketahui, SG telah dibekuk petugas Satreskrim Polres Serang. Berdasarkan informasi yang dihimpun, pelaku yang sehari-sehari bekerja sebagai perawat telah mengoperasi 125 pasien. Di mana 101 pasien menjalani operasi ringan, 24 pasien lain operasi berat.
Biaya operasi ringan dipatok dengan harga Rp 500 ribu hingga Rp 2,5 juta. Sedangkan operasi berat pelaku mematok harga Rp 2,5 juta hingga Rp 5 juta.
Bahkan satu pasien berinisial SH (50), warga Sayar, Kota Serang, diketahui meninggal dunia pada 6 Juni 2014 setelah di operasi oleh SG karena penyakit hernia.
SG sendiri ditangkap petugas saat sedang melakukan operasi di Klinik Prima Medika, di Lingkungan Kuranji Kidul, Kelurahan Kuranji, Kecamatan Taktakan, Kota Serang.
SG melakukan praktik bedah di klinik miliknya yang telah beroperasi sejak 2013 silam. Klinik tersebut diketahui tidak memiliki izin operasional dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
"Modus yang dilakukan dengan membuka klinik. SG melakukan tindakan medis berupa operasi terhadap pasien, padahal SG bukan dokter. Selain itu, klinik milik SG tidak memiliki izin operasional dari IDI," kata Kasat Reskrim Polres Serang, AKP Gogo Galesung, di Mapolres Serang.
Baca juga:
sebelum ditangkap, dokter gadungan masih bekerja bantu dokter bedah
Potret suram medis, obat basi hingga dokter gadungan operasi pasien
Ngeri, ada dokter bedah gadungan sudah operasi ratusan pasien
2 WN Tiongkok ditangkap buka praktik dokter ilegal di Berau
Brasil mandul, Dunga: kami bertahan dengan baik
Korban dokter kecantikan palsu, kelamin rusak sampai muka bengkak
Cerita asal-usul keahlian rias dokter kecantikan palsu
-
Kapan dokter Soebandi gugur? Mengutip situs Begandring, dokter tentara sekaligus wakil komandan Divisi Damarwulan ini gugur ditembak tentara Belanda dalam sebuah penyergapan di Desa Karang Kedawung, Jember pada 8 Februari 1949.
-
Kenapa dr. Soebandi gugur? Mengutip situs Begandring, dokter tentara sekaligus wakil komandan Divisi Damarwulan ini gugur ditembak tentara Belanda dalam sebuah penyergapan di Desa Karang Kedawung, Jember pada 8 Februari 1949.
-
Dimana konsentrasi dokter spesialis di Indonesia? Dia mengatakan 59 persen dokter spesialis terkonsentrasi di Pulau Jawa. "Rata-rata semuanya dokter spesialis pada di Jawa dan di kota. 59 persen dokter spesialis itu terkonsentrasi di Pulau Jawa, 59 persen," ujarnya.
-
Apa profesi Putra Dokter Boyke, Dhitya Dian Nugraha? Mengikuti jejak sang ayah, Dhitya merupakan alumnus Universitas Indonesia. Namun, perjalanan akademisnya tidak berhenti di sana. Ia melanjutkan pendidikannya di luar negeri, tepatnya di Universiteit Leiden, Belanda, dari tahun 2017 hingga 2020 dengan mengambil jurusan psikologi.
-
Kenapa Jokowi meminta Kemenkes segera mengisi kekurangan dokter spesialis? "Tadi Pak Menkes sudah menyampaikan bahwa dokter umum masih kurang 124.000, dokter spesialis masih kurang 29.000. Jumlah yang tidak sedikit. Ini yang harus segera diisi," kata Jokowi dalam Peresmian Peluncuran Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan Penyelenggara Utama di Rumah Sakit Harapan Kita Jakarta, Senin (6/5).
-
Kapan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) resmi terbentuk? Tepat pada 24 Oktober 1950, IDI secara resmi mendapatkan legalitas hukum di depan notaris.