Menteri Nasir sebut radikalisme di kampus relatif menurun
Nasir menerangkan program antiradikalisme dan wawasan kebangsaan dilakukan untuk merespon gerakan radikal yang masuk ke dalam kampus.
teri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir menyebut gerakan radikalisme terselubung di perguruan tinggi mulai menurun. Hal itu diklaim berkat suksesnya program antiradikalisme yang dijalankan pemerintah pada tahun 2017.
"Sekarang relatif (radikalisme di perguruan tinggi) menurun. Lebih baik. Sejak kami lakukan antiradikalisme dan wawasan kebangsaan bela negara tahun 2017 secara penuh," ujar M Nasir saat Rakerda Kopertis Wilayah XIV Papua dan Papua Barat, Rabu (7/3).
-
Kapan larangan-larangan itu berlaku? Berikut berbagai larangan dalam ibadah haji yang harus diperhatikan ketika ihram:
-
Siapa Pak Raden? Tanggal ini merupakan hari kelahiran Drs. Suyadi, seniman yang lebih akrab disapa dengan nama Pak Raden.
-
Kapan Raden Rakha lahir? Raden Rakha memiliki nama lengkap Raden Rakha Daniswara Putra Permana. Ia lahir pada 16 Februari 2007 dan kini baru berusia 16 tahun.
-
Apa yang dimaksud dengan radang tenggorokan? Radang tenggorokan, meskipun terdengar sepele, sering menghampiri anak-anak maupun orang dewasa. Tak jarang, kita mencari solusinya di dalam rumah, mengandalkan bahan-bahan alami. Ternyata, cara-cara nenek moyang kita yang berusia berabad-abad pun memiliki resep herbal untuk meredakan radang tenggorokan.
-
Kenapa Syawalan Morodemak digelar? Dilansir dari Demakkab.go.id, tradisi itu digelar sebagai ungkapan rasa syukur terutama warga nelayan yang kesehariannya mencari nafkah di tengah laut.
-
Kenapa Raden Adipati Djojoadiningrat berani melamar Kartini? Karena gagasannya ini, pada awal abad ke-20 Kartini mampu mendirikan sekolah perempuan pertama di rumahnya yang berada di Kabupaten Rembang untuk memberdayakan perempuan sehingga bisa membaca, berhitung, dan menulis.
Nasir menerangkan program antiradikalisme dan wawasan kebangsaan dilakukan untuk merespon gerakan radikal yang masuk ke dalam kampus. Program ini juga bagian dari meneguhkan kembali Pancasila dan NKRI.
"Sekarang tahun 2018 sudah relatif lebih baik. Secara relatif sudah tidak ada lagi. Jauh lebih dari setengahnya. Indikatornya gejolak demo di kampus, gejolak kegiatan radikalisme di kampus, sudah tidak ada. Hampir tidak ada lagi," kata Nasir.
Terkait adanya perguruan tinggi yang melarang mahasiswinya bercadar karena diduga berkaitan dengan gerakan radikalisme, Nasir menegaskan permasalahan itu merupakan wewenang dari rektor. Sebab, Kemenristekdikti hanya mengurusi urusan akademik.
"Yang jelas di Kemenristekdikti tidak boleh ada diskriminasi, baik suku, agama, maupun gender. Tentang hal itu (bercadar) akan menimbulkan radikalisme, ini yang tidak boleh," ujar Nasir.
Baca juga:
Persempit kesenjangan sosial agar bibit radikalisme tak tumbuh subur
Soal kebijakan UIN data mahasiswi bercadar, ini kata Fahri dan Fadli
Pro kontra aturan untuk mahasiswi bercadar di UIN Sunan Kalijaga
Soal tahanan rumah Ba'asyir, Menhan diminta Jokowi lakukan pendekatan
UIN Sunan Kalijaga ancam keluarkan mahasiswa terlibat paham radikal