Menteri PPPA akan Terapkan Sistem Ini untuk Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak
“Harapannya isu-isu ini dapat kita selesaikan yang menjadi PR besar bagi kami," kata Menteri Bintang.
Menteri Bintang ungkap banyak PR besar di kementeriannya.
Menteri PPPA akan Terapkan Sistem Ini untuk Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak
Menteri PPPA akan Terapkan Sistem Ini untuk Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga berharap teknik coaching dan TalentDNA yang disosialisasikan Founder ESQ Group Ary Ginanjar Agustian mampu memberikan motivasi dan masukan kepada para pegawai untuk mengetahui cara menurunkan berbagai isu yang masih jadi PR kementeriannya.
“Harapannya isu-isu ini dapat kita selesaikan yang menjadi PR besar bagi kami. Maka, masukkan dari Pak Ary kami sudah bukakan pintu yang lebar, menyambut langkah-langkah konkrit salah satunya memberikan TalentDNA untuk Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak sebagai pilot project," ujar Bintang.
- Anies Ungkap Plesetan dari KPR: 'Kapan Punya Rumah', Saking Susah Urusnya
- Masih Dirawat, Kondisi Terkini Siswa SMP di Cilacap Usai Dipukuli dan Ditendang Kakak Kelas
- Ternyata, Ini Alasan Pemerintah Terapkan Sistem Gaji Tunggal dan Hilangkan Tunjangan PNS di 2024
- Duduk Perkara Keluarga Pasien Seret dan Aniawa Perawat Puskesmas
Dia juga berharap kinerja jajaran pegawai di KPPPA meningkat dari gerakan hati, melayani masyarakat dengan core values BerAKHLAK, dan menyelesaikan isu-isu yang ada.
"Kita juga tadi sudah dijelaskan tentang metode coaching agar lebih solid, lebih bisa keluarkan potensinya di KPPPA ini dan lingkungan pribadi," lanjutnya.
Bintang yakin jika hal itu terwujud, dapat meningkatkan kesehatan dalam budaya kerja di lingkungan KPPPA, sehingga seluruh pegawai dapat berkolaborasi bersama untuk mengimplementasikan core values BerAKHLAK sebagai budaya kerja baru, bersama-sama menjadi agent of change.
Sementara itu, Ary Ginanjar Agustian memberikan penguatan budaya kerja BerAKHLAK untuk menyelesaikan berbagai tantangan dan isu yang menjadi tugas Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA).
“Yang perlu kita ketahui adalah tantangan di luar sana yang dihadapi yakni isu-isu, kemudian kita ketahui apa yang menjadi solusi mendasar yang dapat diselesaikan dengan berbagai inovasi terbaru, kemudian juga budaya kerja yang perlu dijaga," ujar Ary Ginanjar.
Ary menyebut bahwa di tanggal 3 Oktober 2023, BerAKHLAK resmi masuk di UU ASN Sehingga, KPPPA juga turut serta mengambil porsi untuk menjadikan BerAKHLAK sebagai core values dalam kementerian.
Ia mengatakan bahwa KPPPA merupakan kementerian yang tidak besar terhitung dari jumlah SDM didalamnya, namun isu yang harus dihadapi sangatlah banyak.
Sehingga apresiasi besar Ary berikan kepada KPPPA yang disebutkan memiliki sifat agility.
“Banyak sekali permasalahan ini refleksi dari hari anak Indonesia yang mana banyaknya masalah mental yang datang dari keluarga. Ini menjadi isu yang perlu diperhatikan. KPPPA ini SDMnya sedikit, namun isu sangat banyak. Maka, kementerian ini memiliki mental agility, change agility, learning agility, people agility, dan result agility yang diharapkan Pak Presiden,"
imbuhnya.