Mereka tiga putri Bung Karno, tapi beda pandangan politik
Nama belakang Megawati, Rachmawati dan Sukmawati sama, Soekarnoputri. Tapi dalam urusan pandangan politik, jangan berharap mereka berjalanan beriringan.
Nama belakang Megawati, Rachmawati dan Sukmawati sama, Soekarnoputri. Tapi dalam urusan pandangan politik, jangan berharap mereka berjalanan beriringan.
Mega, Rachma dan Sukma adalah tiga pribadi yang berbeda. Dididik dengan paham nasionalis-agamis yang kuat dari Soekarno. Seiring berjalan waktu, mereka bertiga punya pandangan berbeda, baik dari sisi politik maupun agama.
-
Siapa yang bersama Soekarno memproklamasikan kemerdekaan Indonesia? Pada tanggal 17 Agustus 1945, Hatta bersama Soekarno resmi memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur, Jakarta.
-
Siapa istri terakhir Presiden Soekarno? Sosok Heldy Djafar, Istri Terakhir Presiden Soekarno Asal Kalimantan Timur Saat menikah, Heldy istri kesembilan Soekarno berumur 18 tahun, sedangkan Soekarno berumur 65 tahun
-
Siapa yang membunuh istri dan anak-anak Soeparwi? Sono mengaku dialah yang membunuh Soeminah dan kedua anaknya sebelum akhirnya melakukan usaha percobaan bunuh diri dengan menghirup gas.
-
Di mana Fatmawati bertemu dengan Soekarno? Peninggalan rumah Fatmawati di Bengkulu ini dulunya menjadi saksi bisu pertemuan dirinya dengan Presiden Soekarno saat pengasingan.
-
Siapa saja anak-anak Presiden Soeharto yang terlihat dalam foto keluarga bersama Ibu Tien? Dari kanan bawah, Titiek, Mamiek, dan Tommy menghiasi potret. Dari kanan atas, Bambang, Tutut, dan Sigit mencerminkan kekeluargaan yang harmonis.
-
Mengapa Soeharto dan keluarga Habibie menjadi dekat? "Hal ini patut saya kenang. Di rumah keluarga Habibie itu terdapat suasana yang membuat anggota Staf Brigade kami kerasan," kata Soeharto dikutip dari HMSoeharto.id.
Lihat saja dari bendera partai yang mereka usung. Sukmawati mendirikan PNI Soepeni di tahun 1998 saat reformasi terjadi. Seiring waktu berjalan, namanya diubah menjadi PNI Marhaenisme di tahun 2002. Di website resmi PNI Marhaenisme, nama Sukmawati ada di posisi ketua umum.
Bagaimana dengan Rachmawati? Dia tercatat pernah bergabung dalam sejumlah partai politik seperti Partai Pelopor hingga Partai Nasdem. Yang teranyar, dialah Wakil Ketua Umum Partai Gerindra. Gerindra adalah pengkritik setia pemerintahan Jokowi-JK. Apalagi di tahun politik ini, intensitas serangan dari Gerindra makin deras ke Jokowi dan para partai pengikutnya.
Keduanya, Rachma dan Sukma adalah 'oposisi' sejati dari Megawati dan PDI Perjuangan. Oleh Sukma dan Rachma, Megawati dianggap melanggar 'janji bersama' antara anak Bung Karno untuk tidak berpolitik usai PNI mengalami difusi ke dalam PDI. Janji yang belakangan mereka langgar sendiri juga.
Mereka adalah keluarga. Tapi tindak tanduknya terpisah satu sama lain. Saat Rachma diamankan polisi pada Desember 2016 lalu karena tuduhan makar. Tuduhan yang tidak main-main karena dianggap melawan pemerintah. Apa yang diperbuat keluarga Soekarno? Tidak ada, mereka seolah 'mendiamkannya'.
Kini muncul lagi puisi kontroversi Sukma di gelaran Indonesia Fashion Week 2018. saat acara 29 Tahun Anne Avantie Berkarya. Puisi yang dianggap banyak pihak melukai hati umat Islam karena mempertanyakan merdunya suara azan dan gaya berpakaian bercadar. Sang pujangga, Sukma, hakul yakin tidak merasa ada yang salah dari puisi itu.
Sama seperti saat kejadian 'makar' ala Rachma. Keluarga Sukarno pun tidak perlu juga diseret-seret. Sukma adalah Sukmawati. Meski punya nama belakang sama, tapi dia bukan Rachma atau Megawati.
Di mata pengamat politik Indonesian Political Review, Ujang Komarudin, hal wajar jika ketiga putri Bung Karno itu punya karakter yang berbeda-beda. Termasuk konsep pemikiran yang tak mungkin sama. Mereka, kata Ujang, cara pandang dan bahan rujukan yang pasti berbeda juga.
"Jika keturunan Soekarno memiliki pikiran yang berbeda dengan Bung Karno adalah wajar. Karena setiap orang dikaruniai bakat dan karakter yang berbeda," sebut pengamat politik Indonesian Political Review, Ujang Komarudin, Jakarta, Selasa (3/4).
Baca juga:
Puan sebut Bung Karno sangat mencintai Muhammadiyah
Guntur: Keluarga Bung Karno hidup beragama sesuai syariat Islam
Temui Jokowi di Istana, Guruh bahas rencana pendirian Persada Soekarno
Merawat citra Sang Proklamator
Supersemar versi Jenderal M Jusuf & debat panas pembubaran PKI