Mesin Kapal Mati, 3 Nelayan Kolaka Sultra Hilang Terseret Arus
Sejumlah nelayan Kabupaten Kolaka, Sultra, hilang terseret arus setelah kapal yang ditumpangi mengalami mati mesin menyusul cuaca ekstrem yang melanda wilayah perairan daerah itu.
Sejumlah nelayan Kabupaten Kolaka, Sultra, hilang terseret arus setelah kapal yang ditumpangi mengalami mati mesin menyusul cuaca ekstrem yang melanda wilayah perairan daerah itu.
Humas Kantor Basarnas Kendari Wahyuddin menyebutkan, sekitar pukul 11.10 WITA comm Centre Basarnas akendari menerima info dari anggota Polair Kolaka Nasruddin adanya nelayan mengalami kecelakaan.
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan kapal-kapal itu tenggelam? Kapal ini berasal dari pertengahan Dinasti Ming (1368-1644).
-
Kenapa kapal terlihat melayang? Sering kali, ilusi Fatamorgana menghasilkan gambar yang terbalik yang menampilkan penampakan aneh saat berada di laut.
-
Apa yang ditemukan di lokasi dugaan Kapal Nabi Nuh? Sampel tanah dari puncak tertinggi di Turki mengungkap aktivitas manusia dan material laut.
-
Kapan kapal Uluburun tenggelam? Dengan usia sekitar 3.300 tahun, Uluburun tidak hanya menjadi contoh keterampilan teknik pembangunan kapal pada zamannya, tetapi juga menyimpan rahasia jaringan perdagangan global yang mengagumkan.
-
Kapan bangkai kapal tersebut tenggelam? Para arkeolog mengatakan, temuan unik ini berasal dari periode Romawi dan Mamluk sekitar 1.700 dan 600 tahun lalu.
Dilaporkan bahwa pada 18 Desember 2020 pukul 20.30 WITA telah terjadi kecelakaan kapal yakni satu buah longboat dengan penumpang 3 orang mengalami mati mesin di sekitar Pulau Buaya Kabupaten Kolaka, dengan jarak tempuh 8,24 Nautical Mile dari posisi RB 307 di Dermaga Nusantara Kolaka.
Berdasarkan laporan tersebut, pada pukul 11.30 WITA tim rescue pos SAR Kolaka diberangkatkan dengan menggunakan RB 307 menuju lokasi kecelakaan untuk memberikan bantuan SAR. Tiga korban adalah Sapu (40), Arisa (50) dan Vino (20).
Pencarian korban dalam kondisi cuaca hujan arah angin Barat-Utara, kecepatan angin 10-25 knot dan tinggi gelombang 1-1,5 meter.
Ketiga korban berangkat menuju bagan di perairan Pulau Buaya, Kabupaten Kolaka pada 18 Desember 2020 pukul 19.00 WITA.
Pada pukul 22.30 WITA saat hendak merapat ke bagan, longboat mengalami mati mesin dan terbawa arus.
Pencarian yang telah dilakukan oleh pihak keluarga namun dengan hasil nihil.
Baca juga:
Terombang-ambing di Laut, 9 Nelayan Kapal Karam di Serdang Bedagai Ditemukan Selamat
Tak Hanya Bangun Pelabuhan, Pemerintah Perbaiki Kondisi Nelayan Patimban
Suzuki Marine Ekspansi Diler di Cilacap, Jawa Tengah
Kapal Tabrak Perahu Nelayan di Langkat, 1 Nelayan Tewas 1 Hilang
7 Nelayan Selamat usai 13 Jam Terombang Ambing di Teluk Balikpapan, 1 Orang Hilang
Cegah Dampak La Nina, Syahbandar Banten Terbitkan Aturan Ini untuk Kapal Laut