Milenial Jadi Pelaku Teror, Komisi I Minta Program Deradikalisasi Ditingkatkan
Farah mengatakan, fakta pelaku yang merupakan generasi muda bangsa kelahiran 1995 menjadi bukti bahwa indoktrinasi radikalisme dan tindak kekerasan sangat mengancam seluruh usia tanpa terkecuali.
Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PAN Farah Puteri Nahlia menyoroti sosok pelaku aksi teror di Mabes Polri, Jakarta Selatan merupakan perempuan usia 25 tahun atau dari generasi milenial. Ini menjadi keprihatinan tersendiri, sebagaimana usia muda merupakan usia harapan bagi bangsa Indonesia.
"Seiring dengan adanya fakta keterkaitan beberapa anak-anak dan remaja dalam pusaran terorisme tentu menjadi ancaman tersendiri sebagai bentuk kerawanan generasi," tutur Farah dalam keterangannya, Kamis (1/4).
-
Bagaimana peran Ditjen Polpum Kemendagri dalam menangani radikalisme dan terorisme? Ketua Tim Kerjasama Intelijen Timotius dalam laporannya mengatakan, Ditjen Polpum terus berperan aktif mendukung upaya penanganan radikalisme dan terorisme. Hal ini dilakukan sejalan dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 7 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme Tahun 2020-2024.
-
Bagaimana cara mencegah tindakan terorisme? Cara mencegah terorisme yang pertama adalah memperkenalkan ilmu pengetahuan dengan baik dan benar. Pengetahuan tentang ilmu yang baik dan benar ini harus ditekankan kepada siapa saja, terutama generasi muda.
-
Siapa yang berkomitmen untuk memperhatikan para penyintas terorisme? Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) komitmen perhatikan para penyintas.
-
Siapa saja yang terlibat dalam FGD tentang penanganan radikalisme dan terorisme yang diselenggarakan Ditjen Polpum Kemendagri? FGD melibatkan sejumlah narasumber dari berbagai instansi terkait. Mereka di antaranya Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Jawa Tengah, Binda Jawa Tengah, Satuan Tugas Wilayah Densus 88, serta Sekretaris Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Tengah.
-
Kenapa Ditjen Polpum Kemendagri menggelar FGD tentang penanganan radikalisme dan terorisme? Direktorat Jenderal (Ditjen) Politik dan Pemerintahan Umum (Polpum) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menggelar Focus Group Discussion (FGD) dalam rangka Fasilitasi Penanganan Radikalisme dan Terorisme di Aula Cendrawasih, Kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Jawa Tengah, Rabu (23/8).
-
Apa tujuan dari FGD tentang penanganan radikalisme dan terorisme yang diselenggarakan Ditjen Polpum Kemendagri? Lebih lanjut, Handoko berharap, FGD Penanganan Radikalisme dan Terorisme ini dapat memberikan wawasan dan pemahaman dalam upaya penanganan penyebaran paham radikalisme dan terorisme. Dengan demikian, nantinya dapat terbangun stabilitas sosial politik dan keamanan dalam menjaga keutuhan bangsa Indonesia.
Farah mengatakan, fakta pelaku yang merupakan generasi muda bangsa kelahiran 1995 menjadi bukti bahwa indoktrinasi radikalisme dan tindak kekerasan sangat mengancam seluruh usia tanpa terkecuali.
"Program BNPT terkait deradikalisasi serta pencegahan terorisme dan paham radikal intoleran perlu ditingkatkan, terutama dengan mendorong penguatan pendekatan yang menyasar generasi muda," jelas dia.
Lebih lanjut, pendekatan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) melibatkan pelajar yang telah dilakukan BNPT, perlu diperkuat dengan berbagai inovasi pendekatan kreatif kontra radikal. Kemudian peran Kemkominfo dalam menangani konten-konten bermuatan intoleransi dan radikalisme di dunia siber juga penting dilakukan.
"Hal itu dapat ditunjang dengan aparat keamanan baik TNI-Polri yang memperkuat pengamanannya di seluruh wilayah dan jajaran. Sekali lagi, persoalan terorisme seperti ini adalah musuh bersama, sinergi menjadi kekuatan utama untuk melawannya," Farah menandaskan.
Reporter: Nanda Perdana Putra
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
ZA Kerap Gonta-Gati Nomor Sampai Keluarga Susah Menghubungi
Mengurai Tiga Motif Kelompok Teroris, Mati Mulia yang Menyesatkan
Polisi Pastikan Pelaku Teror Mabes Polri Hanya 1 Orang
Menkominfo Minta Masyarakat Tak Sebar Konten Terkait Aksi Terorisme
DPR: Operasi Deradikalisasi di Indonesia Gagal, Padahal Anggarannya Triliunan
Mengenal Sosok ZA Penyerang Mabes Polri, Pendiam dan Jarang Keluar Rumah