Minimalisir korban, Mensos minta pola penanganan bencana diubah
Politisi Golkar ini meminta, perubahan pola penanganan pascabencana ini sesuai dengan arahan dari Presiden Jokowi. Jika sebelumnya penanganan dilakukan setelah terjadi bencana maka saat ini sebelum terjadi bencana sudah dilakukan inventarisasi bencana.
Menteri Sosial (Mensos) Idrus Marham meminta agar ada perubahan dalam pola penanganan bencana. Tujuannya agar dapat meminimalisir jumlah korban, lantaran penanganan baru bergerak pascabencana.
"Pola penanganan dan pendekatan di masyarakat harus diubah. Jika dulu pola penanganannya pascabencana baru bergerak dan mengakibatkan banyak korban. Selain itu secara psikologis juga menimbulkan kepanikan," katanya di Balai Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman (12/5).
-
Siapa yang menolak seruan Idrus Marham untuk mengganti Airlangga Hartarto? Ramai-ramai pengurus Golkar daerah tingkat Provinsi merespons seruan Idrus Marham yang mengajak agar Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I tidak takut untuk mengganti ketua umum partai Airlangga Hartarto.
-
Kapan Gus Ipul dilantik menjadi Menteri Sosial? "Tidak, tidak ada (tawaran jadi menteri di kabinet selanjutnya)" kata Gus Ipul, saat diwawancarai di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (11/9).
-
Apa yang dilakukan Idrus Marham untuk mengganti Airlangga Hartarto sebagai ketua umum Golkar? Mantan sekretaris jenderal Partai Golkar Idrus Marham bersama kader partai berlambang pohon beringin lainnya membentuk Tim Pemrakarsa Kebangkitan Partai Golkar.
-
Kenapa Gus Ipul dilantik menjadi Menteri Sosial? Sementara alasan Jokowi menunjuk dirinya, Gus Ipul menduga karena ada rasa kepercayaan sehingga diminta ikut menata masa transisi kepemimpinan Jokowi saat ini dan presiden yang akan datang."Ya, pasti presiden punya maksud yang saya kira tidak ada lain di antaranya adalah mencoba untuk menata masa transisi.
-
Mengapa Ismail Marzuki meninggal? Ismail Marzuki wafat setelah menderita penyakit paru-paru.
-
Apa tugas utama Gus Ipul sebagai Menteri Sosial? "Ya sesuai SK tadi yang sudah dibacakan. Kita coba membantu dari waktu yang tersisa apa yang ada sesuai arahan Presiden," jelas dia.
Politisi Golkar ini meminta, perubahan pola penanganan pascabencana ini sesuai dengan arahan dari Presiden Jokowi. Jika sebelumnya penanganan dilakukan setelah terjadi bencana maka saat ini sebelum terjadi bencana sudah dilakukan inventarisasi bencana.
"Arahan bapak Presiden Jokowi, pola penanganan bencana harus diubah. Kita harus mengambil langkah sebelum ada (bencana). Jajaran (pemerintahan) yang ada harus menginventarisasi daerah mana saja yang rawan bencana. 34 provinsi harus kita tahu mana saja rawan bencana," jelasnya.
Idrus juga meminta agar kesadaran bencana dimiliki oleh pemerintah daerah maupun masyarakat. Kesadaran bencana ini diperlukan karena Indonesia merupakan negara yang rawan bencana.
"Ada banyak bencana di Indonesia setiap tahunnya. Ada 2.163 bencana dengan 264 korban jiwa pada 2017. Sementara itu, telah ada 946 kali bencana dengan 101 korban hingga awal Mei 2018," ujarnya.
Dalam kunjungan, dia memberikan sejumlah bantuan kepada masyarakat. Bantuan yang diberikan berupa 30 paket lauk pauk, 62 paket selimut, 50 paket tenda gulung, dan 500 paket masker. Bantuan, sambung Idrus dibutuhkan mengantisipasi jika terjadi bencana.
Baca juga:
Mensos sebut Gunung Merapi aman dikunjungi wisatawan
Sekolah dan tempat wisata jadi fokus pembersihan abu vulkanik Gunung Merapi
Abu vulkanik Gunung Merapi bisa sebabkan iritasi dan sesak napas
160 Pendaki Gunung Merapi berhasil dievakuasi
BPPTKG teliti material letusan freatik Gunung Merapi