Misteri raibnya uang setor calon jemaah First Travel
Misteri raibnya uang setor calon jemaah First Travel. Yang menjadi tanda tanya, kemanakah uang setoran ribuan calon jemaah kini. Mengapa di delapan rekening yang notabenenya milik pihak First Travel hanya berjumlah Rp 1,3 juta. Padahal, masih ada sekitar 35.000-an calon jemaah yang belum berangkat.
Karut marut yang terjadi di biro perjalanan umrah First Travel masih terus diusut. Setelah menetapkan pasutri pemilik PT First Anugerah Karya Wisata Andika Surachman dan Anniesa Desvitasari Hasibuan sebagai tersangka, penyidik Kepolisian menyita Rp 1,3 juta sisa saldo dari 8 rekening First Travel serta ribuan paspor calon jemaah.
Yang menjadi tanda tanya, kemanakah uang setoran ribuan calon jemaah kini. Mengapa di delapan rekening yang notabenenya milik pihak First Travel hanya berjumlah Rp 1,3 juta. Padahal, masih ada sekitar 35.000-an calon jemaah yang belum berangkat.
Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Herry Rudolf Nahak mengungkapkan mayoritas calon jemaah mengikuti paket promo yang ditawarkan First Travel sebesar Rp 14,3 juta. Jika faktanya masih ada sekitar 35.000 calon jemaah belum berangkat dan dikalikan dengan Rp 14,3 juta maka seharusnya dana yang masih terendap sekitar RP 550 miliar.
Herry menduga adanya praktik pencucian uang di dalamnya.
"Harus (didalami). Kalau indikasi pencucian uang kita dapatkan," ujar Herry.
Hal itu karena adanya laporan dari beberapa agen ke Bareskrim Polri, yang ditipu lantaran tak kunjung diberangkatkan umrah atau haji.
"Yang kita terapkan sesuai dengan laporan dari beberapa agen ya itu penipuan dan penggelapan. Otomatis nanti ke arah pencucian uang," ujarnya.
Sayangnya, kubu First Travel berkelit. Melalui kuasa hukumnya, Eggy Sudjana mengaku kliennya belum menjelaskan ihwal keberadaan duit setoran ribuan jemaah tersebut.
"Saya belum mengetahui dengan detail karena klien saya belum menceritakannya. Saya baru menangani dua hari. Saya belum bisa nanya-nanya kenapa-kenapanya," kilah Eggy dalam sebuah diskusi di Jakarta, Sabtu (12/8).
Namun, Eggy membantah jika duit tersebut diinvestasikan ke Koperasi Pandawa. Koperasi Pandawa sendiri juga sedang tersandung masalah soal penipuan. Ratusan ribu nasabah kena tipu mentah-mentah oleh Salman Nuryanto, bos Koperasi Pandawa Mandiri Group (PMG).
"Klien saya sudah jelas hal itu dibantah (duit calon jemaah diseto ke Koperasi Pandawa). Tidak pernah Andika (Presiden Direktur First Travel) bilang," kilah Eggy.
Eggy mengatakan, apabila isu ini terus berkembang ia tak ragu-ragu akan melaporkan ke pihak kepolisian. Selain itu, dirinya tak tahu menahu soal rekening yang diblokir polisi yang nominalnya sekitar Rp 1,3 juta.
"Kalau ada yang nuding ini saya akan tuntut. Kalau pembahasan soal itu belum tuntas dijelaskan klien saya, termasuk konteks jemaah 30.000 yang belum berangkat. Ada statement yang 30.000-an itu siap diberangkatkan," ujarnya.
Lalu kemanakah duit setoran ribuan calon jemaah yang bernilai ratusan miliar tersebut. Untuk mengungkap hal itu, polisi pun menggandeng Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
"Bareskrim lakukan tracing, penelitian di perusahaan apa betul cadangan hanya Rp 1 juta," ujar Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto.
Sengkarut tata kelola manajemen First Travel terbongkar saat 13 agennya melayangkan laporan. Mereka merasa dirugikan akibat calon jemaahnya tidak kunjung berangkat meskipun sudah menyetorkan sejumlah uang.
Berangkat dari situ, satu per satu calon jemaah mulai geram dan menuntut tanggung jawab First Travel.
Kini, penanahanan bos First Travel, Andika dan Anniesa telah ditangguhkankan dengan alasan sedang memiliki balita. Namun, enam mobil mewah milik keduanya sudah disita penyidik Bareskrim.
Keduanya ditetapkan sebagai tersangka kasus penipuan dan penggelapan dana umrah. Mereka dijerat dengan Pasal 55 jo 378, 372 KUHP dan Undang-undang Nomor 19 Tahun 2016 ITE.
Baca juga:
Akankah Bos First Travel kembali miskin & makan mie instan lagi?
Membidik biro perjalanan haji dan umrah abal-abal
Enam mobil mewah milik bos First Travel disita penyidik Bareskrim
Menengok 'istana megah' milik bos First Travel di Sentul City
Polisi sita Rp 1,3 juta sisa saldo First Travel & ribuan paspor
Teka-teki Anniesa Hasibuan biayai peragaan busana di luar negeri
Hidup bos First Travel, gadai rumah, ngontrak sampai punya 'istana'
-
Bagaimana pelaku penipuan umrah ini menggunakan uang hasil penipuannya? Uang ratusan juta rupiah hasil menipu para korban, berdasarkan pengakuan D, digunakan untuk kepentingan pribadi. Kepada penyidik, D mengaku menggunakan uang tersebut untuk jalan jalan ke luar negeri, seperti Malaysia dan Singapura.
-
Apa yang dimaksud dengan walimatus safar umroh? Walimatus safar, yang secara harfiah berarti "perjamuan perjalanan," adalah sebuah acara atau pertemuan yang diadakan untuk memohon doa dan restu sebelum memulai perjalanan suci ke Tanah Suci Makkah.
-
Kapan seseorang dianggap sah melakukan umrah? Pelaksanaan ibadah umrah memiliki rukun atau bagian-bagian yang wajib untuk dilakukan tanpa kecuali. Apabila salah satu tidak dilaksanakan, maka ibadah umrahnya tidak sah. Rukun umrah tersebut tidak bisa ditinggalkan walaupun sebagian bisa digantikan dengan dam.
-
Bagaimana doa walimatus safar umroh dipanjatkan? Doa yang dipanjatkan dalam walimatus safar umroh mencakup permohonan keselamatan selama perjalanan, kesehatan, kelancaran dalam menjalankan ibadah, serta kembalinya jemaah ke tanah air dengan selamat dan diterima amal ibadahnya.
-
Kapan Fuji pergi beribadah Umrah? Belakangan ini, Fuji telah berangkat ke Tanah Suci untuk menjalani ibadah Umrah bersama keluarga dan kerabatnya.
-
Apa yang dilakukan pelaku penipuan umrah ini terhadap para korbannya? Para jemaah pun mulai membayar biaya perjalanan umrah kepada tersangka. Sampai akhirnya, para jemaah tersebut dibawa pelaku ke Jakarta dan diinapkan di salah satu hotel selama tiga hari. "Namun setelah tiga hari ini mereka tidak kunjung diberangkatkan sampai akhirnya meyakini bahwa mereka ini sudah menjadi korban penipuan," ungkapnya.