Moeldoko Usulkan Indonesia jadi Pusat Pelatihan Petani Muda Asia Pasifik
Moeldoko Usulkan Indonesia jadi Pusat Pelatihan Petani Muda Asia Pasifik
Moeldoko menyampaikan ada tiga strategis untuk memperkuat ketahanan pangan di Asia Pasifik.
-
Apa saja latihan yang diberikan kepada calon perwira PETA? Surono memberi kesakian serupa, latihan untuk komandan peloton dititikberatkan pada latihan perang-perangan, gerilya, baris berbaris, dan disiplin militer. Agaknya Jepang menginginkan dalam waktu singkat, para perwira ini harus sudah khatam dengan cara bertempur. “Untuk teori militer, sangat jarang,” katanya.
-
Apa yang ditemukan petani di ladang tersebut? Penemuan tersebut meliputi tiga tongkat kerajaan, tiga belati perunggu, kapak ukuran kecil dan sedang, serta alat pahatan.
-
Apa saja jenis pelatihan yang dilakukan di BBPVP Medan? Afriansyah Noor mengatakan tiga paket pelatihan digelar di BBPVP Medan yakni program pelatihan housekeeping, tata rias kecantikan dan cabinet making.
-
Bagaimana petani tersebut tertangkap? Peristiwa itu sebenarnya telah terjadi pada 16 Oktober 2020.Namun pelaku JM baru tertangkap di rumahnya setelah tiga tahun hidup di kebun untuk menghindari polisi. Pelaku tidak beraksi sendiri. Ia melakukan kejahatan itu bersama empat rekannya, seorang pelaku sudah menjalani masa hukuman.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
-
Apa yang ditemukan oleh petani di ladangnya? Seorang petani secara tidak sengaja menemukan gelang kuno langka berusia 3.300 tahun di ladangnya di desa Çitli, distrik Mecitözü, Çorum, Turki.
Moeldoko Usulkan Indonesia jadi Pusat Pelatihan Petani Muda Asia Pasifik
Kepresidenan Moeldoko mengusulkan Indonesia menjadi pusat pelatihan petani muda Asia Pasik kepada Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO).
Kepala Staf Dia memastikan Moeldoko memastikan Indonesia siap menjadi pusat laboratorium percepatan pembentukan petani muda.
"Indonesia punya keunggulan sumber daya alam dan sumber daya manusia. Selain itu, pemerintah Indonesia juga telah telah bekerja sama dengan FAO membangun program regenerasi petani," kata Moeldoko saat bertemu Asisten Direktur Jenderal dan Perwakilan Regional FAO untuk Asia Pasifik, Jong Jin Kim, di Kolombo Sri Lanka, dikutip dari siaran pers, Sabtu (24/2/2024).
- Moeldoko Bicara Nasib Kelanjutan KSP di Pemerintahan Prabowo
- Penyediaan Alat Kontrasepsi Pelajar Picu Pro Kontra, Ini Kata Moeldoko
- Moeldoko Minta Kesehatan Petugas Pemilu Dijaga: Jangan karena Keteledoran Muncul Korban Besar
- Menko Airlangga Usul Beasiswa LPDP Sediakan Pelatihan seperti Program Kartu Prakerja
"Yang meliputi pelatihan berjenjang dari hulu hingga hilir dengan melibatkan dunia usaha, kementerian/lembaga, Bank Sentral Indonesia, asosiasi petani, dan organisasi kepemudaan," sambungnya.
Dia menyampaikan ada tiga strategis untuk memperkuat ketahanan pangan di Asia Pasifik. Mulai dari, mendorong regenerasi petani melalui pusat pelatihan, membangun smart farming, serta memperkuat riset dan inovasi tropical farming.
Moeldoko mengatakan semua negara mengalami masalah yang sama, yakni petani semakin menua dan generasi muda yang berminat di pertanian kian sedikit. Untuk itu, kata dia, diperlukan program percepatan regenerasi petani melalui sebuah laboratorium pelatihan.
"Ini akan menjadi tempat berbagi ilmu dan praktik baik dari berbagai negara Asia pasifik dan kemudian direplikasi melalui jaringan FAO," ujar Moeldoko.
Disisi lain, dia menilai butuh cara-cara baru dalam bercocok tanam dengan penggunaan teknologi untuk menarik minat anak muda menjadi petani. Moeldoko pun mengusulkan penguatan smart farming sebagai jenis pertanian baru.
"Salah satu negara yang bisa menjadi mitra strategis, sebut dia, adalah Korea Selatan. Korea Selatan terkenal sebagai negara yang dapat menjadi contoh pengembangan smart farming dan kita siap bekerja sama dalam melatih petani muda Indonesia," jelas dia.
Lebih lanjut, Moeldoko menekankan pentingnya penguatan investasi riset dan inovasi di bidang tropical farming. Hal ini untuk mewujudkan ketahanan pangan di Asia Pasifik.
Dia menyebut selama ini, riset dan pengembangan pangan lokal belum berjalan dengan baik, khususnya soal perbenihan dan pemanfaatan plasma nuftah, good agriculture, serta peningkatan nilai tambah.
Padahal, Moeldoko mengatakan pengembangan pangan dapat menjawab isu ketahanan pangan dan sebagai upaya peningkatan kesejahteraan petani.
"Indonesia bersedia menginisiasi pengembangan pusat riset, dengan dukungan dari FAO dan lembaga terkait lainnya, ini akan menjadi ajang tukar pengalaman dan pengetahuan yang dapat dimanfaatkan negara-negara di kawasan Asia Pasifik," pungkas Moeldoko.
merdeka.com