'Muhammadiyah tradisinya amanah jangan dicari'
Muktamar Muhammadiyah berjalan tenang, tidak ada gesekan antarcalon.
Nama Yunahar Ilyas disebut-sebut memiliki peluang besar sebagai sebagai pengurus pusat Muhammadiyah periode 2015-2020. Dia bahkan memiliki kans besar menjadi ketua umum menggantikan Din Syamsuddin.
Guru Besar di Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini telah lolos dan masuk 39 besar calon ketua umum. 39 Nama ini akan dibahas dalam muktamar. Dari 39 itu akan disaring kembali menjadi 13. Dan, 13 nama itulah yang menentukan satu calon ketua umum di antara mereka sendiri.
-
Kenapa Ma'ruf Amin hadir di muktamar PKB? Diketahui, Ma'ruf Amin kembali dipercaya menjabat Ketua Dewan Syuro DPP PKB berdasarkan hasilMuktamar ke-VI yang digelar di Nusa Dua Bali, Minggu (25/8) lalu.
-
Kapan Ganjar-Mahfud berangkat ke MK? Pasangan nomor urut 03, Ganjar Pranowo-Mahfud MD menghadiri sidang putusan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi (MK) pada hari ini, Senin, (22/4).
-
Kapan Pondok Pesantren Musthafawiyah didirikan? Didirikan Abad 20 Melansir dari beberapa sumber, ponpes ini didirikan pada 12 November 1912 oleh Syeikh Musthafa bin Husein bin Umar Nasution Al-Mandaily.
-
Bagaimana MKMK dibentuk? Ketiga orang ini dipilih secara aklamasi oleh seluruh hakim konstitusi.
-
Kenapa Museum Muhammadiyah dibangun? Dikutip dari Muhammadiyah.or.id, Museum Muhammadiyah didirikan untuk merekam jejak langkah dengan melestarikan tinggalan sejarah yang disajikan dalam peragaan komunikatif dan edukatif agar dapat menuai hikmah bersama.
-
Bagaimana Masjid Kenari menunjukkan kejayaan Sultan Abdul Mufakir? Mengutip YouTube Mang Dhepi Channel yang membahas seputar sejarah dan kebudayaan masa silam Banten, masjid ini menggambarkan kejayaan pemerintahan Sultan Abdul Mufakhir. Ini terlihat dari megahnya gerbang masuk menuju ruang salat yang terbuat dari susunan batu bata, mirip gerbang kerajaan Majapahit di Jawa Timur. Bata yang digunakan pun peninggalan masa silam, dan bukan hasil desain ulang.
Menjelang pemilihan yang akan diikuti 2.600 pemilih pada Rabu (5/8), Yunahar menegaskan muktamar Muhammadiyah akan berjalan dengan baik. Antarcalon tidak ada gesekan.
Berikut ini wawancara khusus Prof. Dr. Yunahar Ilyas kepada merdeka.com soal jalannya muktamar Muhammadiyah di Makassar, Senin (3/8):
Apakah setiap calon akan menyampaikan visi dan misi di depan muktamar?
Tidak ada forum, 39 orang calon tidak ada bicara. Nanti pemilihnya diberikan buku dan ada namanya 39 orang tersebut. Buku itu disertai foto dan biodata calon lalu diberikan kepada peserta muktamar.
Lalu apa cukup hanya diberikan buku peserta muktamar sudah tahu visi misi calon pemimpin Muhammadiyah?
Kalau di Muhammadiyah itu tidak menyampaikan visi misi ke pimpinan, tapi ke muktamar. Pengurus yang dipilih melaksanakan mandat yang diberikan.
Apa para calon tidak melakukan sosialisasi seperti dalam organisasi lain ketika terjadi suksesi?
Kalau ada yang sosialisasi ya terserah dia, itu bukan tradisi Muhammadiyah. Muhammadiyah tradisinya amanah jangan dicari, tapi kalau ditugas jangan menolak, kalau dia menawarkan diri dan kampanye di mana-mana malah (ga bagus).
Jadi semua calon tidak ada yang melakukan kampanye ke pemilih?
Tak ada ceritanya datang tiba-tiba terus sibuk, jangka panjang, butuh waktu lama (menjadi calon). Kayak partai politik road show itu ga ada. Justru kalau ada (road show) menjelang muktamar dan ada yang berminat lalu keliling malah dicurigai itu, dulu bapak diundang susah, ga ada traidi seperti itu.
Apa yang dikatakan oleh Pak Din (Din Syamsuddin) itu benar, Muhammadiyah tidak memilih pemimpin yang ambisius. Tapi kalau ada yang diberi amanah harus menjalankan.
Baca juga:
Jauh dari kisruh, Din minta Muktamar Muhammadiyah jadi teladan
Menteri Anies: Muhammadiyah peran besar dalam pendidikan Indonesia
Ketua Umum Aisyiyah & Dwiki Dharmawan gubah lagu Seabad Aisyiyah
Presiden Jokowi hadiri pembukaan Muktamar Muhammadiyah di Makassar
Usai acara, Jokowi turun panggung salami muktamirin Muhammadiyah
Din minta Muktamar Muhammadiyah & Aisyiyah jangan sampai ricuh