Muncul di sungai, buaya ompong gegerkan warga Sukoharjo
Seekor buaya sepanjang 6 meter milik warga Dukuh Jogobondo, Desa Palur, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, lepas ke sungai, Selasa (10/4). Buaya piaraan warga bernama Koh Yuho yang saat ini terlihat di Sungai Sasak desa tersebut, menjadi buruan warga.
Seekor buaya sepanjang 6 meter milik warga Dukuh Jogobondo, Desa Palur, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, lepas ke sungai, Selasa (10/4). Buaya piaraan warga bernama Koh Yuho yang saat ini terlihat di Sungai Sasak desa tersebut, menjadi buruan warga.
Pemerintah desa setempat bersama Polsek Mojolaban telah mengeluarkan larangan agar warga tak mendekat ke lokasi lepasnya binatang buas tersebut.
-
Bagaimana sukrosa dibentuk? Sukrosa artinya sama dengan gula pasir. Jenis gula ini merupakan karbohidrat sederhana yang dibentuk dari glukosa dan fruktosa. Sukrosa dapat ditemukan secara alami di berbagai jenis buah maupun sayuran, tapi sebagian besar sukrosa terbentuk dari 80% tebu dan 20% gula bit.
-
Bagaimana cara buaya tersebut ditangkap? Saat menemukan hewan buas itu, Dimas meminta bantuan rekan-rekannya untuk menangkap. Meski sempat memberontak, namun akhirnya buaya tersebut berhasil diamankan.
-
Kapan Kirab Kebo Bule di Surakarta diadakan? Surakarta memiliki tradisi pada perayaan malam 1 Suro atau bisa disebut malam tahun baru Hijriah.
-
Kapan gua tersebut tertutup? Gua tersebut diduga telah ditutup selama 3.300 tahun sejak zaman Firaun Ramses II, penguasa Mesir Kuno dengan wilayah kekuasaan yang mencakup pesisir Mediterania dan Sungai Nil.
-
Di mana buaya biasanya tinggal? Buaya menyebar luas di berbagai habitat, termasuk sungai, danau air tawar, muara air asin, laguna, dan rawa bakau.
-
Dimana buaya tersebut ditemukan? Saat menyusuri pinggir sungai yang mengering akibat musim kemarau, mereka justru melihat sorot mata yang mencurigakan mengambang di permukaan air Dimas Gilang Saputra, salah seorang pemuda itu, menuturkan bahwa hewan itu adalah buaya.
"Saya tadi lihat kepalanya ada di Sungai Sasak, kita takut, warga takut. Tadi warga sudah diimbau agar tidak ke sungai dulu," ujar Sugondo, warga setempat.
Menurut Gondo, buaya yang lepas tersebut merupakan betina. Setelah lepas pemiliknya mencoba mencari, namun belum ditemukan. Setelah ada yang melihat penampakan buaya tersebut, warga segera melaporkan ke lurah desa dan Polsek Mojolaban. Warga berharap buaya tersebut segera tetangkap, karena sangat dekat dengan pemukiman
Kapolsek Mojolaban, AKP Priyono membenarkan adanya buaya yang lepas tersebut. Upaya pencarian hingga saat ini masih terus dilakukan. Upaya pencarian juga dilakukan dengan penembakan untuk melumpuhkan buaya tersebut.
Pejabat Kepala Desa Palur, Sugito menambahkan, pada awalnya ada orang yang beraktivitas mencari ikan di sungai tersebut, pada Selasa pukul 6.00 pagi. Saat melihat ke sungai, pencari ikan ini, lanjut Sugito, melihat ada buaya yang mengambang.
"Setelah melihat, oleh saksi tersebut dilaporkan ke saya dan ke Polsek Mojolaban," jelas Sugito.
Selain memelihara buaya, pemilik juga merawat binatang lain seperti babi dan juga harimau. Sebelumnya pemilik hewan tersebut memelihara dua buaya, namun yang satu sudah mati sejak lama.
"Buaya itu milik Koh Yuho, tetapi pemilik aslinya sudah meninggal, sekarang yang merawat ponakannya. Saya kebetulan juga pernah merawat buaya itu. Tapi giginya sudah ompong, soalnya saat kecil sudah dipotong," imbuh Sugito menerangkan.
Sugito mengakui, upaya penangkapan terhalang, karena buaya bersembunyi di dalam air. Setiap muncul dilakukan penembakan, namun belum bisa dilumpuhkan.
Baca juga:
Sempat terdengar minta tolong, Rahmat hilang diduga dimakan buaya
Over kapasitas, tiga buaya dipindah ke Banyumas
Junaedi yang hilang di sungai habitat buaya di Balikpapan ditemukan tewas
Cek perangkap kepiting, Junaedi hilang di rawa habitat buaya
Wujud buaya raksasa yang terkam orang di Kutai Timur