Muncul Varian Omicron, Luhut Minta Warga Tak Panik dan Perketat Protokol Kesehatan
Dia mengajak masyarakat tetap taat protokol kesehatan, khususnya saat beraktivitas di luar rumah. Hal ini agar tak terjadi peningkatan kasus Covid-19 secara signifikan seperti pada bulan Juli lalu.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan meminta masyarakat tak panik dengan munculnya varian baru Covid-19 B.1.1.529 atau varian Omicron. Menurut dia, masyarakat hanya perlu waspada dan mengetatkan protokol kesehatan.
"Masyarakat tidak panik karena varian Omicron. Kita hanya perlu waspada dan berjaga-jaga dengan kembali mengetatkan penerapan protokol kesehatan yang sudah mulai terlihat abai ini," kata Luhut dikutip dari siaran persnya, Selasa (30/11).
-
Kapan Kurniawan Dwi Yulianto lahir? Kelahiran Kurniawan Dwi Yulianto 13 Juli 1976
-
Kapan O ditangkap? Ia ditangkap saat tengah bekerja di pabrik tahu di Kampung Parit Timur, Desa Banjarsari Timur, Kecamatan Kendawangan, Kabupaten Ketapang.
-
Kapan otot panggul bisa melemah? Kelemahan otot panggul dapat terjadi karena penuaan, kehamilan, persalinan, operasi panggul, atau faktor genetik.
-
Kapan P.K. Ojong meninggal? Sebulan kemudian, Ojong meninggal dunia pada 31 Mei 1980.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Bagaimana ciri khas pantun lucu? Tentunya dengan menggunakan pola yang berirama dan penuh humor, patun dapat menghadirkan keceriaan di tengah-tengah kegiatan sehari-hari.
Dia mengajak masyarakat tetap taat protokol kesehatan, khususnya saat beraktivitas di luar rumah. Hal ini agar tak terjadi peningkatan kasus Covid-19 secara signifikan seperti pada bulan Juli lalu.
Adapun kasus varian Omicron telah menyebar di beberapa negara. Mulai dari, Afrika Selatan, Botswana, Jerman, Belgia, Inggris, Israel, Australia, dan Hongkong.
Pemerintah, kata Luhut telah mengambil langkah-langkah kebijakan yang telah diumumkan sebelumnya. Dia menyampaikan pemerintah akan terus mengevaluasi kebijakan setiap saat untuk meminimalisasi dampak dari masuknya varian baru Omicron.
Disisi lain, Luhut mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap kenaikan kasus Covid-19 dan mobilitas.
Berdasarkan hasil survey _Google Mobility_ Jawa-Bali dan Indeks Belanja Masyarakat menunjukkan bahwa mobilitas masyarakat sudah cukup signifikan dibandingkan data pada periode Nataru 2020 dan mendekati periode Libur Idul Fitri 2021.
"Oleh karena itu, kita harus berhati-hati terhadap indikasi adanya kenaikan kasus dan mobilitas, terutama menghadapi periode Nataru supaya tidak terulang pembatasan sosial yang ketat," jelas Luhut.
Menurut dia, hal ini harus dijadikan sebagai pengingat untuk lebih taat protokol kesehatan dan 3T, bukan untuk menimbulkan kepanikan. Luhut menuturkan saat ini jumlah _testing_ dan _tracing_ di Indonesia sudah jauh lebih tinggi dibandingkan dengan bulan November 2020.
"Tingkat vaksinasi kita juga sudah di atas 60 persen dibandingkan dengan tahun 2020 di saat program vaksinasi belum berjalan," ujarnya.
Reporter: Lizsa Egeham
Baca juga:
24 Daerah Jawa-Bali Berstatus PPKM Level 1, Berikut Daftarnya
Epidemiolog Sebut Varian Omicron Bisa Saja Masuk Indonesia, Ini Sebabnya
PPKM Jawa-Bali Diperpanjang, Jabotabek Kembali Berstatus Level 2
Kemenkes Minta BTS Taat Aturan Karantina Jika Konser di Batam
VIDEO: Omicron, Varian Baru Covid-19 dari Afrika Selatan dan Upaya RI Mencegahnya
Antisipasi Varian Omicron, Sandiaga Evaluasi Daftar Negara yang Boleh Masuk RI