Nakes RSUD Pirngadi Medan Demo Tuntut Pembayaran Insentif Covid-19
Mereka menuntut pembayaran insentif penanganan Covid-19 yang sudah tertunggak 8 bulan.
Puluhan tenaga kesehatan (nakes) berunjuk rasa di RSUD Pirngadi Medan, Rabu (10/2). Mereka menuntut pembayaran insentif penanganan Covid-19 yang sudah tertunggak 8 bulan.
Unjuk rasa berlangsung pukul 10.30-12.00 WIB. Para nakes melakukan aksinya dengan mengelilingi rumah sakit dan masuk ke ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD).
-
Siapa yang memimpin aksi demo petani Kendeng saat pandemi COVID-19? Aksi demo petani Kendeng kembali dilakukan saat pandemi COVID-19. Kala itu mereka menolak aktivitas penambangan yang dianggap berpotensi merusak lingkungan.
-
Siapa yang dilibatkan dalam penanganan pandemi Covid-19 dalam disertasi Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung? Analisis ini menawarkan wawasan berharga tentang pentingnya kerjasama antar-sektor dan koordinasi yang efektif antara lembaga pemerintah dan non-pemerintah dalam menghadapi krisis kesehatan.
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
-
Bagaimana cara militer melindungi mahasiswa dalam demonstrasi tersebut? Karena itu mahasiswa bergerak, TNI AD melindungi mereka di belakang.
-
Apa yang menjadi tuntutan utama mahasiswa dalam demonstrasi tersebut? Lahirlah apa yang dinamakan TRITURA. Tritura atau Tri Tuntutan Rakyat 1. Bubarkan PKI dan ormas-ormasnya2. Rombak Kabinet Dwikora3. Turunkan Harga-Harga
-
Bagaimana cara meningkatkan jumlah tenaga medis di Indonesia? Meningkatnya kebutuhan layanan kesehatan bagi masyarakat juga perlu didukung dengan berbagai hal penunjang, termasuk salah satunya jumlah tenaga medis.
Sebagian besar nakes yang berunjuk rasa mengenakan setelan hazmat. Mereka membawa poster berisi tuntutannya kepada manajemen rumah sakit.
"Tolong Kami Bayarkan Gaji Covid kami dari bulan Mei sampai Januari 2021," tertera di poster yang dibawa.
Para nakes ini menyatakan tidak akan pernah meninggalkan pasien Covid-19 karena alasan kemanusiaan. Namun, mereka kesal juga karena insentif yang menjadi haknya tak kunjung dibayar.
Insentif yang sudah mereka hanya untuk Maret dan April 2020. Selanjutnya mereka diminta bersabar, sementara tahun sudah berganti.
Jumlah insentif yang diterima para nakes di RSUD Pirngadi hanya Rp 11.600.000 untuk dua bulan. Padahal sepengetahuan mereka, jumlah seharusnya Rp 7.500.000 per bulan.
Kekesalan para nakes ini memuncak setelah mengetahui insentif di daerah lain justru sudah dibayarkan. Di Deli Serdang, misalnya, sudah dibayarkan pada November 2020.
Setiap menagih insentif ke manajemen rumah sakit, mereka selalu diminta bersabar. "Tapi kami kan punya batas kesabaran," sebut Buala Zebua, salah seorang nakes yang berunjuk rasa.
Sementara itu, Kabid Pelayanan Medis RSUD Pirngadi, Risma, mengatakan, pihaknya sudah mengusulkan klaim insentif nakes ke Dinas Kesehatan Kota Medan. Seluruh berkas sudah diserahkan ke instansi itu. "Intinya berkas sudah kita ajukan sampai Desember. Sekarang tinggal dari Dinas Kesehatan, nggak ngertilah kita," jelasnya.
Risma menjelaskan, manajemen RSUD Pirngadi tidak memiliki kewenangan untuk mencairkan insentif itu. "Kita ngasih usulan ke Dinas Kesehatan Kota Medan. Jadi tidak ada wewenang kita," ucapnya.
Baca juga:
Kemendagri Dorong Seluruh Pemda Beri Insentif ke Tenaga Kesehatan
Menkes Budi Lempar ke Menkeu soal Insentif Nakes Bulan Desember Belum Cair
CEK FAKTA: Tidak Benar Gaji Tenaga Kesehatan Dipotong 50 Persen
Kemenkes Bantah Insentif Tenaga Kesehatan Hanya untuk Wilayah Darurat Covid-19
Tenaga Kesehatan Diminta Penuhi Administrasi agar Insentif Segera Cair
Pemerintah Kaji Insentif untuk Tenaga Kesehatan yang Lakukan Vaksinasi Covid-19