Nelayan Keluhkan Aksi Preman Bersenjata Minta Hasil Laut dan BBM di Kalbar
Premanisme itu dalam melakukan aksinya juga menggunakan senjata api guna menakut-nakuti para nelayan agar menuruti apa yang mereka (preman) inginkan, yakni meminta hasil melaut nelayan yaitu ikan dan BBM.
Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kalimantan Barat, Sigit Sugiardi menyatakan, sejumlah nelayan mengeluhkan adanya aksi "premanisme" atau bajak laut oleh oknum yang tidak bertanggungjawab. Modusnya dengan meminta hasil melaut dan bahan bakar minyak (BBM) nelayan di kawasan perairan Pulau Pelapis, Kabupaten Kayong Utara, Kalbar.
"Kejadian atau informasi yang kami terima, aksi premanisme yang dialami para nelayan baik yang sedang melaut ataupun sedang istirahat di sekitar Pulau Pelapis dan sekitarnya, Sabtu kemarin (7/8)," kata Sigit Sugiardi saat dihubungi di Pontianak dilansir Antara, Senin (9/8).
-
Apa yang ditemukan oleh nelayan tersebut? Trevor Penny menemukan pedang tersebut ketika magnet yang dia gunakan saat menyusuri sungai menarik benda logam dan ternyata itu adalah pedang kuno berusia 1.200 tahun.
-
Apa itu Preeklamsia? Preeklamsia adalah kondisi serius yang bisa terjadi pada ibu hamil. Ini adalah gangguan tekanan darah tinggi yang biasanya terjadi setelah usia kehamilan 20 minggu.
-
Kapan Hari Prematur Sedunia diperingati? Hari Prematur Sedunia, atau World Prematurity Day, diperingati setiap tahun pada tanggal 17 November.
-
Bagaimana keadaan Ndalem Priyosuhartan sebelum dibeli? Mengutip Surakarta.go.id, bangunan Ndalem Priyosuhartan pada awalnya merupakan bekas pengusaha batik. Setelah itu, rumah tersebut jadi terbengkalai. Banyak bagian yang rusak dan tidak bisa lagi digunakan.
-
Dimana letak Ndalem Priyosuhartan? Alamatnya di Jalan Perintis Kemerdekaan Nomor 70, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
Dia menjelaskan, premanisme itu dalam melakukan aksinya juga menggunakan senjata api guna menakut-nakuti para nelayan agar menuruti apa yang mereka (preman) inginkan, yakni meminta hasil melaut nelayan yaitu ikan dan BBM.
"Kejadian seperti itu memang sudah berulang kali terjadi, para preman sepertinya 'kucing-kucingan' dalam melakukan aksinya, yakni ketika patroli gencar dilakukan oleh instansi terkait, maka mereka tidak melakukan aksinya, tetapi ketika tida ada patroli mereka kembali meresahkan para nelayan," ungkap Sigit.
Sehingga dalam hal ini, semua pihak harus mencari solusinya dalam memberikan rasa aman pada nelayan saat mencari rezeki dengan turun ke laut untuk menangkap ikan, katanya.
"Para preman itu, menurut keterangan para nelayan sepertinya bukan dari daerah Kalbar, hal itu bisa dilihat dari bentuk kapal motor mereka yang berbeda dengan milik nelayan lokal," ujarnya.
Mereka (preman itu) menggunakan KM yang agak panjang dan menggunakan senjata api dalam menakut-nakuti para nelayan. "Sehingga para nelayan tidak ada yang berani dalam mengambil foto atau video saat mereka memalak para nelayan," kata Sigit.
Adapun lokasi yang sering atau terjadi kejadian premanisme terhadap nelayan itu, yakni di sebelah barat Selat Karimata atau lokasi di sekitar Kerang Leman, kemudian Pulau Pelapis.
"Lokasi itu merupakan kawasan yang banyak ikannya, airnya jernih arusnya juga bagus, sehingga banyak nelayan yang menangkap ikan di sana, yang tidak hanya nelayan dari Kalbar saja, melainkan juga dari Pulau Jawa," katanya.
Dia berharap ada solusi dalam hal ini, sehingga tidak terus berulang. "Semoga ke depan kejadian ini tidak berulang lagi, sehingga masyarakat atau nelayan tidak dirugikan akibat ulah dari preman itu," ujar Sigit.
Baca juga:
Jokowi Sudah Turun Tangan, Pelaku Pungli ke Sopir Truk Masih Tetap Nekat Beraksi
Izet, Preman Viral Pemalak Sopir Truk di Padang Ditangkap
Viral, Pemalak Terekam Pukul Sopir Truk di Padang Memaksa Diberi Uang
Jadi Preman Duitnya Tak Berkah, Kini Sukses Banting Setir Jual Bubur Punya 8 Cabang
Bisnis 'Hitam' di Sekitar Pelabuhan