Nenek renta asuh 2 anak yang alami gangguan mental di gubuk reyot
Menurut Sandinem, kedua anaknya mengalami gangguan secara psikis tanpa diketahui penyebabnya
Meski dihimpit kesulitan ekonomi dan kemampuan fisik yang semakin menurun, Sandimen Wartem masih menunjukkan ketegaran di usia senja. Nenek berusia 80 tahun ini, sejak beberapa tahun lalu mengasuh dua anaknya yang sudah dewasa, Sailah (50) dan Narwan (40) di sebuah gubuk reot yang tak pantas lagi dihuni di Grumbul Datar Desa Pageraji Kecamatan Cilongok Banyumas Jawa Tengah.
Siang itu, Sandinem kedatangan tamu dari aparat desa. Sandinem nampak santai berbincang di ruang depan yang berisi meja makan dan dipan beralas bambu. Mengenakan pakaian lusuh, Sandinem nampak senang dikunjungi orang yang datang hanya untuk sekadar menengok keadaannya yang hanya menunggu rumah.
-
Apa yang terjadi pada jembatan kaca di Banyumas? Pecahnya wahana jembatan kaca di kawasan wisata Hutan Pinus Limpakuwus pada Rabu (25/10) mengundang perhatian banyak pihak.
-
Kapan jembatan kaca di Banyumas pecah? Pecahnya wahana jembatan kaca di kawasan wisata Hutan Pinus Limpakuwus pada Rabu (25/10) mengundang perhatian banyak pihak.
-
Apa yang dilakukan warga di Banyumas karena sungai kering? Sungai kering itu kemudian dimanfaatkan warga untuk membuat sumur di dasar sungai dengan cara melubangi dasar sungai. Air kemudian akan keluar dari lubang buatan dan bisa langsung diambil oleh warga untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari.
-
Apa yang terjadi di jembatan kaca Wahana Wisata Banyumas? Pecahnya lantai jembatan kaca hingga kini masih dalam penyelidikan polisi Rabu (25/10), sebuah wahana wisata jembatan kaca di kawasan wisata The Geog, Hutan Pinus Limpakuwus, Banyumas, pecah. Insiden pecahnya jembatan kaca itu menyebabkan seorang pengunjung meninggal dunia dan seorang lainnya terluka.
-
Kapan Ganjar Pranowo bertemu dengan pelaku UMKM di Banyumas? Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo menghadiri silaturahmi bersama Asosiasi Pengusaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (9/1/2024).
-
Bagaimana jembatan kaca di Banyumas bisa pecah? “Yang kami dalami di TKP bahwa tebal kaca adalah sekitar 1,2 centimeter. Kemudian lebar sekitar 118 centimeter. Ini akan kami cek, kemudian hasil labfor-nya seperti apa, seharusnya itu dipasang dalam komposisi ukuran berapa, nanti akan dijelaskan oleh pihak Labfor bersama pihak ahli kontruksi yang kami datangkan.”
"Narwan lagi kerja ikutan bangun rumah di sana," ucapnya dalam bahasa banyumasan, Kamis (10/9).
Sejak beberapa tahun lalu, Sandinem harus berjalan merunduk sambil menahan sakit. Segala macam aktivitas pun dilakukan pelan-pelan tanpa bantuan anaknya.
"Setiap hari di rumah seperti ini, sendiri saja. Nanti kalau sekitar pukul 12.00 WIb baru anak-anak pulang," ujarnya.
Diakui Sandinem, kedua anaknya mengalami gangguan secara psikis tanpa diketahui penyebabnya. Dia bercerita, Narwan anak bungsunya menderita sakit psikis. "Sebenarnya dia sudah punya anak dua, tetapi anaknya dibawa istrinya ke Cilacap," jelasnya.
Sedangkan Sailah, ujar Sandinem, mengalami gangguan kejiwaan. Sailah kerap berbicara sendiri ketika berada di rumah. Sandimen mengaku tidak tega berpisah dengan kedua anaknya tersebut.
"Rasanya melasi ora lumrah nelangsa (rasanya kasihan, tidak umum nelangsanya). Melihat anak anak saya seperti itu," ujarnya.
Menurut ketua RT 01/08, Ahmad Solekhudin Yanto, keluarga Sandinem selama ini bergantung pada pemberian dari tetangga dekatnya.
"Setiap hari mereka mengandalkan tetangganya. Karena kedua anaknya tidak bisa mencari nafkah dengan baik, sedangkan Mbah Sandinem tidak bisa apa-apa lagi," jelasnya.
Baca juga:
Miris, dalam gubuk reot pria gangguan jiwa dirawat si buta & si bisu
Janda tua di Tabanan ini hidup dalam gubuk bekas kandang kelinci
Anaknya disangka begal, orangtua klarifikasi Noval tewas kecelakaan
Kasus tanah, Budiono si tukang kunci dituntut pengusaha Rp 1 miliar