Ngelem, tradisi memprihatinkan anak jalanan di Palembang
Komunitas ini biasa nongkrong di Simpang Charitas, Simpang Polda, dan Simpang Jakabaring.
Tidak hanya mencari nafkah di jalanan, perilaku anak jalanan (anjal) di Kota Palembang juga memiliki kebiasaan buruk, yakni mengisap lem aibon.
Tidak sulit menemukan para penghobi 'ngelem' di kota ini. Pemandangan yang sangat miris ini sering dilihat di tempat-tempat keramaian seperti jembatan penyeberangan jalan dan perempatan jalan atau lampu merah atau di emperan toko. Bahkan mereka tidak segan-segan mengisap lem sambil beraktivitas.
Berdasarkan pantauan merdeka.com, komunitas ini biasa nongkrong di Simpang Charitas, Simpang Polda, Simpang Jakabaring, dan di jembatan penyeberangan Internasional Plaza. Mayoritas dari mereka anak pengamen, pengemis, dan penjual aksesoris mobil serta penjual koran.
Merdeka.com, Jumat (23/1), berhasil menemui beberapa anjal yang menjadi penikmat aibon. Salah satunya YN (19), pengamen di seputaran Simpang Charitas Jalan Jendral Sudirman Palembang.
Dia mengaku sudah terbiasa ngelem sejak 5 tahun yang lalu atau ketika mulai main di jalanan. Hal ini lantaran terpengaruh perilaku teman-teman seprofesinya yang juga pecandu lem aibon.
Bagi dia, ngelem merupakan kegiatan paling menyenangkan dan badan pun terasa tenang dan nyaman. "Lagian enak kak, masalah juga seakan hilang. Teman-teman juga sama, jadi tidak gaul kalau tidak isap aibon," ungkapnya.
Dalam sehari, ABG yang hanya lulus SMP ini bisa menghabiskan 2 hingga 3 kaleng. Bagi dia, untuk membeli lem tersebut tidaklah sulit. Dari hasil mengamen, ia bisa mendapatkan Rp 30 ribu hingga Rp 40 ribu per hari. "Harganya murah dibanding beli sabu atau minuman keras, tapi rasanya sama saja," tuturnya.
Penuturan yang sama juga diutarakan AD (15). Bocah yang tinggal di kawasan Pasar Sekanak ini mengaku, lem sudah menjadi kebiasaan, bahkan jadi kewajiban. Badan penjual koran yang biasa menjajakan di kawasan Simpang Charitas ini akan merasa lemah jika belum ngelem.
"Memang beberapa saat sudah ngelem, kepala pusing dan pingin tidur. Tapi bangunnya badan saya segar lagi," ujarnya.
Ketika ditanya apakah mereka tahu kalau kebiasaan yang lakukan itu sangat berbahaya bagi kesehatannya, YN dan AD malah tidak tahu. "Namanya juga sudah terbiasa, kan yang penting enak," tukas YN.
Baca juga:
Aksi violis Italia Sara Michiel peduli anak jalanan di Indonesia
Kisah anak jalanan 7 tahun 'ngelem' habis dua kaleng sehari
Ahok akan bangun gedung di Tangerang buat tampung anak jalanan
Ahok minta Dinsos tak pakai seragam saat razia anak jalanan
Agar tertib, anak jalanan di Solo dilatih musik keroncong
-
Bagaimana anak-anak dari sekolah pencuri menjalankan aksinya? Setelah satu tahun bersekolah, para remaja itu bisa 'lulus', mencuri perhiasan di pesta pernikahan orang kaya.
-
Apa pasal yang menjerat pelaku pembunuhan siswi di Palembang? Para pelaku terjerat pasal penganiayaan dan pencabulan anak yakni pasal 76 C dan Pasal 80 ayat 3 UU No. 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda Rp3 miliar.
-
Kapan bayi rewel biasanya? Saat mimpi buruk, anak-anak biasanya akan terbangun dari mimpinya karena takut. Hal inilah yang membuat bayi sering rewel malam hari dan merasa ketakutan.
-
Siapa saja Calon Perwira Remaja Akpol yang Kompol Syarif temui? Kompol Syarif terlihat berpose dengan tiga Calon Perwira Remaja Akpol. Siapa sangka, dua di antaranya merupakan anak mantan Komandannya.
-
Siapa yang berjuang demi anak? “Pada awal kehidupan, orangtua tentu harus membesarkan anaknya, mengasuh, mengajari. Tapi, pada titik tertentu, orangtua justru harus mengajari anaknya kehidupan dengan melepaskan.”
-
Apa yang dilakukan anak muda saat ngabuburit di pinggir rel kereta di Purwakarta? Mereka sekedar berfoto, membuat video dan mengabadikan kereta api yang melintas.