NU Dukung PTM Terbatas dengan Protokol Kesehatan Ketat
Ketua Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) NU, Abdul Ghaffar Rozin atau Gus Rozin menyampaikan, pihaknya bersama seluruh elemen NU terus berusaha menerapkan protokol kesehatan ketat demi PTM terbatas di lingkungan pesantren.
Penyelenggara sekolah dan pesantren yang berada dalam naungan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), mendukung penuh proses Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas. Sekolah dan pesantren pun siap menerapkan protokol kesehatan secara ketat demi terselenggaranya hal tersebut.
Ketua Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) NU, Abdul Ghaffar Rozin atau Gus Rozin menyampaikan, pihaknya bersama seluruh elemen NU terus berusaha menerapkan protokol kesehatan ketat demi PTM terbatas di lingkungan pesantren.
-
Bagaimana napi di Lapas Kelas IA Malang belajar membaca Alquran? Tadarus Alquran di Lapas Kelas IA Malang "Pagi itu pondok pesantren, setelah selesai dilanjutkan pembacaan tadarus Alquran. Banyak yang saya dapatkan, saya dulu tidak dapat membaca Alquran, sekarang lancar membaca Alquran."
-
Dimana Nurul Hikmah menjalani perkuliahan? Dia berhasil lulus dari Program Studi Magister Farmasi Klinik, Fakultas Farmasi UGM, dengan IPK sempurna 4.00.
-
Bagaimana Nurida Rahmanilah memulai Saung Belajar Garpu? “Tempat ini (Saung Baca Garpu) dulunya itu perpustakaan, sebelumnya dari hasil survei, yang dibutuhkan anak-anak di sini adalah tempat belajar kayak les gitu, ” terang perempuan yang juga berprofesi sebagai pengajar ini.
-
Kapan doa mau belajar dibaca? Dengan berdoa sebelum belajar, seseorang dapat memohon bantuan dan petunjuk dari Tuhan agar diberi kecerdasan, kejelian, dan pemahaman yang baik dalam proses belajar.
-
Kenapa penting mempelajari Ilmu Tajwid? Membaca tanpa tajwid dapat mengubah arti kata karena ada aturan yang ditetapkan untuk membedakan huruf yang sama.
-
Siapa yang ikut kelas Tahsin Tahfidz di PPPA Daarul Qur'an Bogor Batch 8? Neti tergabung dalam Kelas Tahsin Tahfidz di PPPA Daarul Qur'an Bogor Batch 8.
"Kami tidak ingin pesantren menjadi pusat penyebaran baru Covid-19," tutur Gus Rozin dalam keterangan tertulis acara istighosah dan doa bersama yang diselenggarakan secara online oleh Kominfo, Kemendikbudristek, KPCPEN, PB IDI, dan PBNU, Kamis (30/9).
Menurut Gus Rozin, RMI NU sendiri beranggotakan hampir 24 ribu persantren dan LPI Ma'arif menaungi sekitar 22 ribu sekolah. Adapun tradisi pesantren selama ratusan tahun menggelar pendidikan adalah secara tatap muka dan berkelompok.
Sementara proses pendidikan di pesantren, terutama soal akhlak dan budi pekerti, dilakukan lewat pembiasaan sehari-hari di lingkungan pesantren dan memerlukan bimbingan langsung para guru.
"Hampir seluruh kegiatan santri sejak bangun tidur dilakukan secara berkelompok," jelas dia.
Sekjen LPI Ma'arif NU, Harianto Oghie menambahkan, pandemi Covid-19 telah mengubah tradisi pendidikan dan pembelajaran yang dilaksanakan pesantren selama berabad-abad.
Pada akhirnya, memang keselamatan para santri menjadi yang utama. Sebab itu, PTM terbatas sangat memerlukan penerapan protokol kesehatan yang ketat.
"Mencegah kemudaratan diutamakan daripada mengambil manfaat," kata Harianto.
Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) Soedjatmiko mengingatkan bahwa penerapan protokol kesehatan di pesantren memang memiliki peluang dan tantangan tersendiri.
"Pesantren lingkungan terbatas. Jadi, perlu membatasi interaksi dengan orang di luar dan di dalam pondok," ujar Soedjatmiko.
Pasalnya, lanjut Soedjatmiko, virus Corona hanya butuh waktu 10 detik untuk masuk ke saluran pernafasan, lalu berkembang biak dan menginfeksi organ tubuh lebih luas.
"Infeksi bisa terjadi kala orang berkumpul dan tidak memakai masker dengan benar," terangnya.
Sementara itu, Direktur Sekolah Dasar Dirjen PAUD Kemendikbudristek, Sri Wahyuningsih mengatakan, penerapan PTM terbatas kini sudah diizinkan secara selektif. Pihaknya pun telah membuat panduan pelaksanaan PTM terbatas.
Sekolah dapat menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk membeli peralatan yang dibutuhkan dalam penerapan protokol kesehatan. Selain itu, orang tua juga berhak memilih metode pembelajaran bagi anak, baik itu metode Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau pun PTM terbatas.
Keamanan proses PTM terbatas adalah tanggung jawab semua pihak, termasuk orang tua.
"Hanya di zona hijau boleh tatap muka secara terbatas," Sri menandaskan.
Reporter: Nanda Perdana Putra/Liputan6.com
Baca juga:
Tak Ditemukan Klaster Covid-19, Pemkot Jakbar Harap Orang Tua Tak Cemas Anak Ikut PTM
27 Siswa dan Guru Positif Covid-19, PTM pada 18 SMP di Tangerang Dihentikan Sementara
Tak Ada Kasus Covid-19, PTM Terbatas di Boyolali akan Diperpanjang
Siswa Positif Covid-19, PTM pada Dua SMP di Tangerang Dihentikan Sementara
Efek Negatif Belajar Jarak Jauh Berkepanjangan Selama Pandemi Covid-19
Saat Banyak Siswa Positif Covid-19, Bagaimana Sebaiknya Sikap Orangtua?