OOC 2018 diyakini mampu perkuat posisi maritim RI di mata dunia
Our Ocean Conference (OOC) 2018 ini diyakini akan memberikan keputusan dan komitmen positif untuk tata kelola laut yang lebih baik, khususnya menyangkut kepentingan para nelayan.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka langsung Our Ocean Conference 2018, 29 Oktober kemarin. Dalam pidato pembukaannya, Jokowi meyakini, laut adalah masa depan Indonesia.
Our Ocean Conference (OOC) 2018 ini diyakini akan memberikan keputusan dan komitmen positif untuk tata kelola laut yang lebih baik, khususnya menyangkut kepentingan para nelayan.
-
Kapan Kota Tua Jakarta didirikan? Sejarah Kota Tua Jakarta berawal pada 1526, ketika Fatahillah, seorang komandan dari Kesultanan Demak, menyerang Pelabuhan Sunda Kelapa yang merupakan milik dari Kerajaan Pajajaran.
-
Apa julukan internasional Jakarta? Istilah ini agaknya masih asing di telinga masyarakat Indonesia, terlebih bagi warga Jakarta itu sendiri. Padahal, kepopulerannya sudah lama melekat di kalangan internasional. Menariknya, sematan kata “The Big Durian” membuatnya sering disamakan dengan Kota New York di Amerika.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Apa yang diuji coba oleh Pemprov DKI Jakarta? Penjelasan Pemprov DKI Uji Coba TransJakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta Dikawal Patwal Selama uji coba dengan menggunakan Bus Metro TransJakarta dikawal dengan petugas Patwal hingga ada penutupan sementara di beberapa persimpangan Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres.
-
Bagaimana prajurit Mataram akhirnya berjualan di Jakarta? Meskipun kalah perang, para prajurit yang kalah justru mulai berjualan di Jakarta dengan dua menu yaitu telur asin dan orek tempe.
Sikap optimis itu diungkapkan Kepala Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan Institut Pertanian Bogor (PKSPL IPB) Ario Damar, Selasa (30/10).
Menurut Ario, melalui OOC 2018 bakal berdampak penting baik untuk pengelolaan laut nasional (dalam negeri) dan internasional (luar negeri). Terutama untuk level internasional, Ario menilai, akan memperkuat posisi Indonesia menjadi poros maritim dunia.
"Ada 6 isu yang dibahas dalam OOC 2018, yakni pengelolaan perikanan berkelanjutan, polusi laut, kawasan konservasi laut, keamanan laut, perubahan iklim dan ekonomi biru. Hal itu akan mendorong perbaikan ekonomi yang berpusat pada sektor industri perikanan," kata Ario.
Sedangkan terkait perbaikan ke dalam negeri, Ario mengatakan, amat strategis karena akan dirumuskan komitmen-komitmen yang nantinya menjadi acuan pemerintah memperbaiki dan memanfaatkan laut ke arah ekonomi biru.
"Dalam perspektif yang lebih efisien penuh dengan inovasi teknologi dan zero waste," ujar Ario.
Ario menuturkan, komitmen-komitmen yang dirumuskan di OOC 2018 perlu lebih dirinci kembali oleh pemerintah Indonesia kemudian dilakukan penelusuran.
Sebab, Ario beranggapan, hasil dari OCC 2018 tidak akan memberikan efek secara langsung, namun membutuhkan waktu. Minimal waktu yang diperlukan agar tampak hasil dari OCC 2018 adalah enam bulan ke depan.
"Misalnya, komitmen soal konservasi laut, kita punya banyak sekali daerah konservasi laut, tetapi seberapa efektif pengelolaan konservasi laut itu jauh penting daripada menciptakan daerah konservasi. Manajemen efektivitas yang harus digenjot, apakah sudah bisa 100 persen sebagai kawasan konservasi," kata Ario.
OCC tahun 2018 berlangsung selama dua hari, yaitu tanggal 29 sampai 30 Oktober 2018, di Nusa Dua, Bali. Konferensi ini merupakan gelaran kelima, sebelumnya konferensi diselenggarakan di Malta.
Sejak tahun 2014, OCC mengundang pemimpin-pemimpin dunia kelautan yang berkomitmen melakukan perubahan bersama guna mengubah tantangan menjadi peluang kerja sama, inovasi, dan keberlanjutan.
OCC tahun 2018 dihadiri oleh delapan kepala negara, lebih dari 1.900 perwakilan 70 negara, 30 pejabat setingkat Menteri, 38 organisasi internasional, 290 NGO dan sektor privat.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengatakan peran dan fungsi laut bagi manusia begitu penting dan memerlukan kerja sama untuk menjaganya. Menurutnya, peran laut dan samudera begitu penting bagi kehidupan manusia.
"Saya sadar bahwa wilayah air kami lebih besar dari pada wilayah darat. Kita semuanya sadar bahwa wilayah air dunia lebih besar dari wilayah darat. Saya dan kita semuanya sadar bahwa laut, samudera adalah masa depan kita," kata Presiden dalam pidato pembukaan Our Ocean Conference Ke-5 di Bali, dikutip Antara, Senin (29/10).
Jokowi menjelaskan, sekitar 90 persen total volume perdagangan dunia dilakukan melalui jalur laut. Selain itu, lebih dari 40 persen nilai perdagangan dunia juga dilakukan melalui laut. Ratusan juta manusia pun menggantungkan hidupnya dari sektor perikanan.
"Di sisi lain dengan jelas kita melihat tantangan yang dihadapi oleh laut kita. Kejahatan di laut semakin marak, IUU Fishing," imbuhnya.
Dia pun mengingatkan tantangan itu dapat diselesailan dengan bekerja sama. Salah satunya melalui perhelatan OOC yang diketuai secara bersama oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, dengan mengangkat tema "Samudera Kita, Warisan Kita".
Baca juga:
Indonesia jadi tuan rumah Konferensi Kelautan tahun ini
Genjot daya saing, industri galangan kapal butuh insentif pajak
Dorong RI jadi poros maritim dunia, penciptaan produk unggulan daerah terus digenjot
'Tanpa Presiden Jokowi, kedaulatan laut RI cuma mimpi'
Ketua DPR minta pemerintah bangun pusat unggulan kelautan di daerah
Menko Luhut minta dukungan Polandia agar sawit RI bisa tetap masuk Eropa