Orangtua di Makassar Gagalkan Anaknya yang Mau Jual Keperawanan Rp2,5 Juta
Bermula dari kegigihan orangtua mencari putrinya. AC sudah sehari tidak pulang ke rumah. Mereka menelusuri keberadaan AC dengan mengontak teman-teman putrinya itu.
Berkat bantuan teman-teman anaknya, orang tua di Makassar berhasil menemukan jejak putrinya, AC (15) yang nyaris menjual keperawanan ke lelaki hidung belang senilai Rp2,5 juta.
Bermula dari kegigihan orangtua mencari putrinya. AC sudah sehari tidak pulang ke rumah. Mereka menelusuri keberadaan AC dengan mengontak teman-teman putrinya itu.
-
Kenapa Lampor Opak mencari manusia? Saat itu, ada mitos lain bahwa tidak boleh menyebut nama "lampor" saat masih berada di luar rumah. Sang nenek bercerita kalau prajurit Kraton itu suka mencari manusia untuk dijadikan prajurit tambahan.
-
Bagaimana wanita tersebut dimakamkan? Berdasarkan hasil penelitian kerangka, tinggi wanita tersebut sekitar 152 cm. Kerangkanya ditemukan berbaring telentang di samping kerangka suaminya, namun yang mengejutkan para ilmuwan, bagian atas kepalanya hilang.
-
Kapan kerangka manusia raksasa ditemukan? Apa yang disebut "Raksasa Julcuy" ditemukan pada awal 2019 oleh ahli geologi Theofilos Toulkeridis dan arkeolog Florencio Delgado di dekat desa Julcuy di Provinsi Manabí, Ekuador.
-
Apa jenis penyiksaan yang dialami rangka manusia tersebut? Para arkeolog menduga bahwa pria tersebut dipukuli secara brutal di atas roda hukuman dan kepalanya juga dicoba untuk dipenggal.
-
Di mana kerangka manusia raksasa ditemukan? Apa yang disebut "Raksasa Julcuy" ditemukan pada awal 2019 oleh ahli geologi Theofilos Toulkeridis dan arkeolog Florencio Delgado di dekat desa Julcuy di Provinsi Manabí, Ekuador.
-
Kapan konvoi para pendekar terjadi? Dini Hari Konvoi Bikin Solo Resah Melansir dari unggahan akun Instagram @polrestasurakarta, masyarakat Solo kompak mendengar konvoi ratusan pemotor yang diketahui memenuhi jalanan pada Senin (8/7) dini hari."Sekitar jam 3 dini hari ini, di saat warga beristirahat, Kota Surakarta dikejutkan oleh kehadiran ratusan orang yang melakukan konvoi memenuhi jalan kota Solo," demikian dikutip dari keterangan unggahan.
Remaja belia yang masih duduk di kelas I SMA Negeri ternama di Makassar itu ternyata ditemukan oleh kedua orangtuanya di sebuah restoran cepat saji di Makassar. AC sedang bersiap ganti pakaian di toilet restoran. Dia hendak diserahkan muncikari berinisial P (30) ke seorang lelaki hidung belang.
Selain bersama perempuan P, juga ada remaja putri berinisial M (15) yang berperan sebagai perantara ke muncikari.
Ketua tim Unit Reaksi Cepat (URT) dari Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Makassar, Makmur menjelaskan, kasus dugaan penjualan anak di bawah umur itu.
"AC sementara di rest room salah satu restoran cepat saji, mau ganti pakaian yang sudah disiapkan oleh remaja M. Rencananya, akan diserahkan ke Om-om dengan bayaran Rp2,5 juta, tapi keburu datang bapak dan ibunya. Selanjutnya kedua orangtua AC ini melaporkan ke kami dan semalam pukul 23.00 wita itu kita ke lokasi. Mendapati orangtua itu, remaja AC selaku korban, remaja M selaku perantara dan muncikari P itu," kata Makmur.
Selanjutnya, hal ini dilaporkan ke unit PPA Satuan Reskrim Polrestabes Makassar disusul langsung dilakukan pengembangan hingga pukul 04.00 wita, Selasa dini hari.
"Ditemukanlah kediaman remaja M dan perempuan P. Keduanya satu kompleks dan sudah akrab. P dipanggil tante. Adapun antara remaja AC dan M ini adalah kawan satu sekolah di SMA sekarang sekaligus kawan sejak SMP," tutur Makmur.
Korban Mau Coba-Coba
Dari keterangan yang berhasil dipetik dari keduanya adalah, remaja M ini mengaku korban juga dari muncikari perempuan P. Tapi kemudian belakangan M mau bekerja sama dengan perempuan M dan akhirnya mengajak AC kawannya untuk melakukan hal yang sama.
"Pengakuan sementara AC kalau sebenarnya takut, tapi dia terjebak situasi. Dia iseng untuk coba-coba. Kesepakatannya, dari bayaran Rp2,5 juta dari Om-om, Rp2 juta untuk AC, sisanya untuk perempuan P. Tapi semua pengakuan dua remaja ini dibantah perempuan P," jelasnya.
Setelah diassesment di selter, imbuh Makmur, remaja AC, M dan perempuan P dibawa ke Polrestabes Makassar, pukul 07.00 wita, Selasa, (17/9) untuk proses hukumnya dengan dugaan perdagangan anak.
(mdk/rnd)