OSO: 2,6 Ton sabu dimusnahkan, ini sudah keterlaluan
OSO menilai, 2,647 ton sabu baru 20 persen dari sejumlah narkotika yang beredar di dalam negeri.
Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang (OSO) menegaskan bandar narkoba harus dihukum mati, karena merusak generasi muda. Hal itu iang ungkap saat menghadiri pemusnahan 2,647 ton sabu di Monas, Jakarta Pusat.
"Narkoba itu harus dihukum mati harus kenapa ancaman bagi generasi muda tentang narkoba ini sudah keterlaluan," tegas OSO, Jumat (4/5).
-
Apa alasan Ello mengonsumsi narkoba? Dalam podcast YouTube Daniel Mananta, Marcello Tahitoe bercerita tentang pengalamannya bersentuhan dengan narkoba.“Waktu itu gue masih muda banget dan orang tua gue itu benar-benar hands on ke karir gue. Jadi gue ngerasa kayak butuh ruang, tapi nggak bisa,” kata Ello, dikutip dari YouTube Daniel Mananta Network pada 15 November 2022.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kapan momen Nisfu Syaban? Malam Nisfu Syaban atau malam 15 Sya’ban adalah malam yang dimuliakan oleh sebagian kalangan.
-
Kapan Janjang Saribu diresmikan? Tembok ini telah diresmikan oleh Bupati Agam pada tahun 2013.
-
Kapan P.K. Ojong meninggal? Sebulan kemudian, Ojong meninggal dunia pada 31 Mei 1980.
-
Kenapa S.A.E Nababan mengikuti Oikumene? S.A.E Nababan kemudian kerap mengikuti organisasi Oikumene yang nantinya akan melakukan karya pelayanan ke luar negeri.
OSO menilai, 2,647 ton sabu baru 20 persen dari sejumlah narkotika yang beredar di dalam negeri.
"Jangan lupa ini baru 20 persen yang ditangkap yang lolos 80 persen, jadi rasio yang sudah kita analisa ya kira-kira demikian," ujarnya.
Dengan begitu, tugas BNN menjadi sangatlah berat. Namun, dirinya ingin bukan hanya BNN dan aparat penegak hukum lainnya saja yang dapat memberantas narkoba. Tapi juga harus didorong oleh masyarakat.
"Jadi tugas BNN sangat berat perlu mendapat dukungan dari lapisan masyarakat baik tingkat pedesaan, Kecamatan, Kabupaten, Kota itu yang paling penting. Jadi mari anak-anak muda kita bantu BNN ini menyelamatkan generasi lain," ucapnya.
Terkait Revisi Undang-undang Narkoba, saat ini menurutnya sedang ada penambahan aturan lagi. "Ya itu sedang direvisi sedang ditambah," tandasnya.
Pantauan merdeka.com, dalam acara pemusnahan itu dipimpin oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla dan juga turut dihadiri oleh Ketua DPR RI Bambang Soesatyo, Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang, Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan, Dirut Bulog Komjen Budi Waseso, Kepala BNN Komjen Heru Winarko, Kabareskrim Polri Komjen Pol Ari Dono Sukmanto, Deputi Bidang Pemberantasan BNN Irjen Arman Depari dan beberapa pejabat negara dan pejabat TNI.
Seperti diketahui, Otoritas Indonesia menggagalkan upaya penyelundupan narkoba jenis sabu dengan jumlah fantastis di perairan Batam, Kepulauan Riau dalam waktu berdekatan. Sabu yang ditangkap masing-masing memiliki berat lebih dari 1 ton.
Penyelundupan pertama digagalkan oleh TNI AL dengan barang bukti sabu mencapai 1,03 ton yang disita dari kapal nelayan asing, 7 Februari 2018. Beberapa hari kemudian atau pada 20 Februari 2018, Polri bersama Bea Cukai menggagalkan penyelundupan sabu seberat 1,6 ton di lokasi yang berdekatan.
Baca juga:
Wapres JK di depan BNN-Polri: Narkoba yang lolos masih lebih banyak
BNN-Polri musnahkan 2,6 ton sabu di Monas
Pemusnahan ladang ganja siap panen di Indrapuri
Polisi musnahkan sabu yang diselundupkan wanita dalam bra dan pembalut
BNN musnahkan 5 hektar ladang ganja di Aceh