Otak pembunuhan satu keluarga di Deli Serdang ditembak mati
Otak pembunuhan satu keluarga di Deli Serdang ditembak mati. Tersangka yang ditembak mati yakni Agus Hariadi (40). Pria ini merupakan tetangga sebelah rumah korban. Dia diduga sebagai otak pelaku pembunuhan itu.
Otak pembunuhan terhadap satu keluarga di Tanjung Morawa, Deli Serdang, Sumut, ditembak mati polisi. Seorang rekannya dilumpuhkan dengan tembakan pada bagian kaki.
Tersangka yang ditembak mati yakni Agus Hariadi (40). Pria ini merupakan tetangga sebelah rumah korban. Dia diduga sebagai otak pelaku pembunuhan itu.
-
Bagaimana Pemkot Medan menangani pengangguran terbuka? "Untuk penurunan tingkat pengangguran terbuka, Pemkot Medan melakukan intervensi melalui upaya-upaya peningkatan keterampilan dan kesempatan dan kesempatan kerja bagi masyarakat melalui program-program pengembangan kapasitas daya saing, program-program pelatihan, peningkatan produktivitas dan penempatan tenaga kerja, serta melalui program pemberdayaan masyarakat di masing-masing kecamatan dan kelurahan,"
-
Di mana jeruk Medan biasanya tumbuh? Jeruk ini biasanya tumbuh di daerah dingin seperti di Brastagi, Sumatra Utara.
-
Kenapa Stadion Teladan Medan ambruk? Meski stadion tersebut hanya memiliki kapasitas resmi 30.000 penonton, tingginya antusiasme masyarakat, terutama anak-anak, menyebabkan kepadatan yang luar biasa. Pengunjung datang dari berbagai daerah, secara berombongan.
-
Di mana Stasiun Medan berada? Salah satu bangunan peninggalan DSM yang sampai sekarang masih berdiri kokoh adalah Stasiun Medan. Saat ini, Stasiun Medan sudah menjadi stasiun utama milik PT KAI Divisi Regional I Sumatera Utara.
-
Dimana pertempuran Medan Area terjadi? Salah satu konfliknya terjadi di sebuah hotel yang berada di Jalan Bali, Kota Medan, Sumatra Utara pada tanggal 13 Oktober 1945.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
Sementara rekannya, Rio S alias Yoyo (40), ditembak pada bagian kaki. Warga Kabupaten Batubara ini ditengarai membantu Agus menghabisi Muhajir (49) bersama istrinya Suniati (50) dan putranya M Solihin (12) di rumah mereka Dusun III Gang Rambutan, Desa Bangun Sari, Tanjung Morawa.
"Tersangka AH tewas ditembak karena mencoba melawan dan menyerang petugas saat diamankan. Sementara, R kita lumpuhkan di bagian kakinya," kata Kombes Pol Andi Rian Djajadi, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumut, Senin (22/10).
Sebelumnya, polisi juga lebih dulu menangkap seorang pelaku lain, Dian Saputra (29). Warga Dusun III Gang Rasmi, Desa Bangun Sari, Tanjung Morawa, ini membantu mengikat dan turut membuang korban.
Polisi mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk HP dan mobil Toyota Calya. Kendaraan sewaan ini digunakan untuk membawa dan membuang korban.
Jenazah Agus dikabarkan dalam perjalanan darat menuju RS Bhayangkara Medan. Sementara Rio dibawa ke Medan menggunakan pesawat terbang.
Dalam kasus pembunuhan ini, polisi menetapkan tiga orang sebagai tersangka, yakni Agus, Rio dan Dian. Namun motif tindak kriminal ini belum diungkapkan dengan pasti.
Para pelaku diduga telah membunuh dan membuang mayat Muhajir, Suniati dan M Solihin. Satu keluarga ini dilaporkan hilang dari rumah mereka di Dusun III Gang Rambutan, Desa Bangun Sari, Tanjung Morawa, sejak Selasa (9/10).
Hilangnya Muhajir, Suniati dan Solihin pertama kali diketahui Desy Rahmawati (23), putri sulung pasangan Muhajir dan Suniati yang tinggal di kawasan itu juga. Kamis (11/10), jasad Muhajir (49), ditemukan. Tubuh manajer pabrik kacamata PT Domas Intiglass Perdana, Tanjung Morawa, itu ditemukan warga di aliran Sungai Belumai, tepatnya di Desa Tadukan Raga, Kecamatan STM Hilir. Ketika itu pun jenazah sudah membusuk, dengan posisi tangan dan kaki terikat tali nilon.
Tiga hari kemudian, Minggu (14/10) sekitar pukul 16.00 Wib, jasad M Solihin (12) ditemukan di tepi aliran Sungai Belumai di Dusun B Bintang Meriah, Desa Limau Mungkur, Kecamatan Sinembah Tanjung Muda (STM) Hilir, Deli Serdang.
Selasa (16/10) sekitar pukul 10.00 Wib, jasad Suniati ditemukan di perairan Pulau Pandang, Batubara, Sumut. Di lokasi itu juga ditemukan jasad pria tak dikenal.
Otak pembunuhan satu keluarga di Deli Serdang ditembak mati
Otak pembunuhan terhadap satu keluarga di Tanjung Morawa, Deli Serdang, Sumut, ditembak mati polisi. Seorang rekannya dilumpuhkan dengan tembakan pada bagian kaki.
Tersangka yang ditembak mati yakni Agus Hariadi (40). Pria ini merupakan tetangga sebelah rumah korban. Dia diduga sebagai otak pelaku pembunuhan itu.
Sementara rekannya, Rio S alias Yoyo (40), ditembak pada bagian kaki. Warga Kabupaten Batubara ini ditengarai membantu Agus menghabisi Muhajir (49) bersama istrinya Suniati (50) dan putranya M Solihin (12) di rumah mereka Dusun III Gang Rambutan, Desa Bangun Sari, Tanjung Morawa.
"Tersangka AH tewas ditembak karena mencoba melawan dan menyerang petugas saat diamankan. Sementara, R kita lumpuhkan di bagian kakinya," kata Kombes Pol Andi Rian Djajadi, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumut, Senin (22/10).
Sebelumnya, polisi juga lebih dulu menangkap seorang pelaku lain, Dian Saputra (29). Warga Dusun III Gang Rasmi, Desa Bangun Sari, Tanjung Morawa, ini membantu mengikat dan turut membuang korban.
Polisi mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk HP dan mobil Toyota Calya. Kendaraan sewaan ini digunakan untuk membawa dan membuang korban.
Jenazah Agus dikabarkan dalam perjalanan darat menuju RS Bhayangkara Medan. Sementara Rio dibawa ke Medan menggunakan pesawat terbang.
Dalam kasus pembunuhan ini, polisi menetapkan tiga orang sebagai tersangka, yakni Agus, Rio dan Dian. Namun motif tindak kriminal ini belum diungkapkan dengan pasti.
Para pelaku diduga telah membunuh dan membuang mayat Muhajir, Suniati dan M Solihin. Satu keluarga ini dilaporkan hilang dari rumah mereka di Dusun III Gang Rambutan, Desa Bangun Sari, Tanjung Morawa, sejak Selasa (9/10).
Hilangnya Muhajir, Suniati dan Solihin pertama kali diketahui Desy Rahmawati (23), putri sulung pasangan Muhajir dan Suniati yang tinggal di kawasan itu juga. Kamis (11/10), jasad Muhajir (49), ditemukan. Tubuh manajer pabrik kacamata PT Domas Intiglass Perdana, Tanjung Morawa, itu ditemukan warga di aliran Sungai Belumai, tepatnya di Desa Tadukan Raga, Kecamatan STM Hilir. Ketika itu pun jenazah sudah membusuk, dengan posisi tangan dan kaki terikat tali nilon.
Tiga hari kemudian, Minggu (14/10) sekitar pukul 16.00 Wib, jasad M Solihin (12) ditemukan di tepi aliran Sungai Belumai di Dusun B Bintang Meriah, Desa Limau Mungkur, Kecamatan Sinembah Tanjung Muda (STM) Hilir, Deli Serdang.
Selasa (16/10) sekitar pukul 10.00 Wib, jasad Suniati ditemukan di perairan Pulau Pandang, Batubara, Sumut. Di lokasi itu juga ditemukan jasad pria tak dikenal.
Baca juga:
Pembunuhan 1 keluarga di Deli Serdang, 1 pelaku ditangkap dan 2 buron
Kasus pembunuhan sekeluarga di Deli Serdang, keluarga kenali 1 korban lagi
Cerita pelarian satu bulan di hutan usai membunuh mantan istri
Suami di Boyolali peragakan 34 adegan saat habisi nyawa istrinya
Pernyataan tidak konsisten dari Saudi dalam kasus terbunuhnya Jamal Khashoggi