Otak penembakan polisi di Bima menyerahkan diri
Otak aksi penembakan polisi di Bima, Nusa Tenggara Barat, Imam Munandar alias Nandar dikabarkan telah menyerahkan diri ke polisi. Dilansir Antara, Wakapolda NTB Kombes Pol Tajuddin membenarkan bahwa Nandar telah menyerahkan diri ke Polres Bima Kota pada Kamis (2/11) malam.
Otak aksi penembakan polisi di Bima, Nusa Tenggara Barat, Imam Munandar alias Nandar dikabarkan telah menyerahkan diri ke polisi. Dilansir Antara, Wakapolda NTB Kombes Pol Tajuddin membenarkan bahwa Nandar telah menyerahkan diri ke Polres Bima Kota pada Kamis (2/11) malam.
"Betul, saya dapat laporannya seperti itu dari wilayah, tadi malam menyerahkan diri," kata Kombes Pol Tajuddin.
-
Bagaimana cara mencegah tindakan terorisme? Cara mencegah terorisme yang pertama adalah memperkenalkan ilmu pengetahuan dengan baik dan benar. Pengetahuan tentang ilmu yang baik dan benar ini harus ditekankan kepada siapa saja, terutama generasi muda.
-
Bagaimana cara BNPT membantu para penyintas terorisme agar tetap berdaya? Selain itu, BNPT juga sering mengadakan agenda gathering yang ditujukan untuk menumbuhkan semangat hidup dan mengembalikan kepercayaan diri bagi para korban terorisme agar tetap berdaya.
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Bagaimana polisi mengurai kemacetan akibat demo buruh? Polisi saat ini sudah melakukan rekayasa lalu lintas.
-
Bagaimana polisi berusaha menangkap para buronan? Polisi mendatangi rumah empat buronan penyekap dan pemerkosa secara bergilir siswi SMP selama tiga hari di Lampung Utara, Lampung, inisial NA.
-
Apa yang dimaksud dengan pangkat polisi? Mengutip dari laman polisi.com, tanda kepangkatan Polri adalah daftar tanda pangkat yang dipakai oleh Kepolisian Negara Indonesia.
Informasi dihimpun, Imam Munandar diduga berperan sebagai penggagas aksi penembakan dua anggota kepolisian di Bima Kota pada 11 September. Dalam insiden penembakan dua anggota kepolisian di Bima Kota, Nandar bertindak sebagai eksekutor. Dalam peristiwa penembakan itu, Nandar beraksi bersama MA alias One Dance, yang sebelumnya tewas dalam aksi baku tembak di pegunungan Oi Sarume, Kecamatan Ambalawi, Kabupaten Bima, pada Senin (30/10) pagi.
Sementara di TKP kedua, dalam waktu yang hampir bersamaan, MIT alias Iqbal, melancarkan aksi penembakan bersama RFJ alias Yaman, yang juga dilaporkan telah tewas bersama One Dance di pegunungan Oi Sarume.
Informasi tersebut didapatkan dari hasil pemeriksaan Iqbal yang saat ini telah diamankan bersama delapan warga Penato'i, Kecamatan Mpunda, Bima kota. Rencananya, sore nanti Nandar akan diberangkatkan ke Mabes Polri menyusul sembilan rekannya yang sudah lebih dulu diberangkatkan pada Kamis (2/11) malam.
"Sekarang yang bersangkutan masih dalam perjalanan dari Bima Kota, rencananya sore ini akan berangkat ke Jakarta (Mabes Polri) lewat Bandara Internasional Lombok (BIL)," ujarnya.
Sebelumnya, Detasemen Khusus (Densus) 88 antiteror Polri telah menangkap Muhammad Iqbal yang merupakan eksekutor penembakan anggota Polres Bima, Nusa Tenggara Timur. Selain Iqbal, Densus 88 juga menangkap empat orang terduga teroris lainnya seperti Abdul Hamid alias Dami Muhammad (60), Jasman Ahmad (28), Yaser Bin Thamrin (29), dan Arkam (30).
Karopenmas Divhumas Mabes Polri, Brigjen Pol Rikwanto mengatakan kelima orang itu ditangkap di daerah Ambalawi, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Timur, pada 30 dan 31 Oktober 2017.
(mdk/noe)