Pakai Akun Facebook Palsu, Pria Ini Jual Satwa Dilindungi
Pakai Akun Facebook Palsu, Pria Ini Jual Satwa Dilindungi. Dia diamankan di rumahnya di Dusun III, Desa Paluh Manan, Hamparan Perak, Deli Serdang, Sumut.
Arbain (25) tak mau ketinggalan memanfaatkan media sosial Facebook untuk berjualan. Tetapi pemuda ini harus masuk penjara karena dia menjual satwa dilindungi.
Arbain ditangkap tim gabungan Subdit IV Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Sumut dan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) pada Rabu (8/1). Dia diamankan di rumahnya di Dusun III, Desa Paluh Manan, Hamparan Perak, Deli Serdang, Sumut.
-
Kapan tulang hewan berisi biji henbane hitam ditemukan? Tulang tersebut berasal dari antara tahun 70 dan 100 Masehi berdasarkan model keramik dan bros kawat yang ditemukan di lubang berlumpur yang sama.
-
Hewan langka apa yang ditemukan oleh petani di Australia Selatan? Seorang petani di Beachport, Australia Selatan, melakukan penemuan luar biasa ketika memasang perangkap untuk menangkap predator yang berpotensi memangsa ternaknya. Pao Ling Tsai tadinya berharap menangkap musang atau rubah, tetapi justru dia dikejutkan dengan seekor hewan yang terakhir kali terlihat di Australia Selatan lebih dari 130 tahun yang lalu.
-
Hewan apa yang meniru ular berbisa? Gurita peniru mampu menyerupai ular laut berbisa atau ikan singa berbisa, memberikan perlindungan lebih lanjut dari ancaman predator.
-
Bagaimana petani tersebut tertangkap? Peristiwa itu sebenarnya telah terjadi pada 16 Oktober 2020.Namun pelaku JM baru tertangkap di rumahnya setelah tiga tahun hidup di kebun untuk menghindari polisi. Pelaku tidak beraksi sendiri. Ia melakukan kejahatan itu bersama empat rekannya, seorang pelaku sudah menjalani masa hukuman.
-
Untuk apa tulang-tulang hewan diletakkan di tempat tersebut? Tampaknya mereka berkumpul untuk melakukan ritual khusus dalam suatu kegiatan dengan cara menaruh tanduk-tanduk dan tengkorak hewan sebagai bagian dari ritual ritual ini.
-
Apa yang ditemukan petani di ladang tersebut? Penemuan tersebut meliputi tiga tongkat kerajaan, tiga belati perunggu, kapak ukuran kecil dan sedang, serta alat pahatan.
"Tersangka kita tangkap setelah patroli siber kita menemukan adanya akun Facebook yang menjual satwa dilindungi," kata Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Sumut Kombes Rony Samtama, Jumat (11/1).
Dalam melakukan aksinya, Arbain menggunakan akun Facebook palsu dengan nama akun 'Keyla Safitrie'. Dia juga tidak mau bertemu pembeli. Pemuda ini memanfaatkan jasa GO-JEK untuk pengiriman.
Petugas mencoba memesan satwa yang dijual Arbain. Mereka juga melakukan penyamaran.
"Kita berpura-pura membeli tiga ekor anak lutung emas dengan harga Rp 250.000 per ekor," jelas Rony.
Upaya petugas tak sia-sia. Mereka akhirnya dapat melacak keberadaan pelaku dan menangkapnya.
Dari tangan Arbain, petugas menyita tiga ekor anak elang brontok (Nisaetus cirrhatus), tiga ekor anak kucing akar/kucing tandang (Prionailurus bengalensis) dan tiga ekor anak lutung emas/lutung budeng (Trachypithecus auratus).
"Satwa tersebut kita amankan dan diserahkan kepada pihak BKSDA Sumut untuk dibawa ke Taman Wisata Sibolangit untuk penanganan lebih lanjut," jelas Rony.
Dari pemeriksaan yang dilakukan, Arbain telah menjual satwa dilindungi sejak 6 bulan lalu. Menggunakan akun 'Keyla Safitrie' dia bergabung dengan komunitas akun facebook JUAL/BELI SEGALA JENIS HEWAN MEDAN untuk memasarkan dagangannya.
Selama 6 bulan ini Arbain telah menjual 26 ekor satwa dilindungi. Jumlah itu terdiri dari 8 ekor elang brontok, 8 ekor lutung emas, dan 10 ekor harimau akar. Selain itu dia juga menjual tupai dan monyet. Semua dijual di wilayah Medan sekitarnya.
Dia mematok harga Rp 200.000 hingga Rp 300.000 untuk seekor anak elang brontok yang dibelinya dari penjual dengan harga Rp 70.000. Anak lutung emas dijualnya Rp 250.000 hingga Rp 350.000, sementara dia mendapatkannya dari penjual seharga Rp 50.000. Lalu, anak harimau akar yang dibelinya Rp 25.000 per ekor dijual Rp 250.000 hingga Rp 450.000.
Akibat perbuatannya, Arbain dijerat dengan Pasal 40 ayat (2) UU RI No 5 Tahun 1990 tentang Konsevasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Dia pun mendekam di tahanan menunggu proses hukum selanjutnya.
Baca juga:
Diduga akan Dijual, Penyu Hijau Tapanuli Tengah Diselamatkan
Razia Narkoba Pelabuhan Awerange Nihil, Polisi Sita 100 Ekor Burung Cucak Hijau
Kehabisan Pakan, Ratusan Burung Dilindungi Terancam Mati
Kamboja Selidiki Penemuan 3 Ton Gading Gajah Afrika
Penjual Paruh Burung Rangkong dan Tanduk Kijang di Aceh Dibekuk Polisi
Kulit Harimau Sumatera Hasil Sitaan di Aceh Dijadikan Bahan Edukasi