Palsukan Surat Bebas Covid-19, Sekuriti di Samarinda Belajar Komputer dari Anaknya
Polisi menangkap tiga orang di Samarinda, Kalimantan Timur, dan menetapkan tersangka pemalsuan surat rapid antigen Covid-19. Pelaku pemalsuan, Ardhani (40), mengaku memanfaatkan peralatan komputer, printer dan scanner anaknya untuk membuat surat hasil rapid antigen palsu.
Polisi menangkap tiga orang di Samarinda, Kalimantan Timur, dan menetapkan tersangka pemalsuan surat rapid antigen Covid-19. Pelaku pemalsuan, Ardhani (40), mengaku memanfaatkan peralatan komputer, printer dan scanner anaknya untuk membuat surat hasil rapid antigen palsu.
Ardhani adalah sekuriti di salah satu rumah sakit pemerintah di Samarinda. Ide dia memalsukan surat hasil rapid antigen setelah melihat anaknya yang duduk di bangku SMA menggunakan scanner.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
"Iya belajar dari anak saya menggunakan komputer, scanner dan printer. Semuanya," kata Ardhani, Kamis (11/2).
Kendati demikian, Ardhani membantah kalau dia membuat surat bebas Covid-19 dari rapid antigen, mengatasnamakan rumah sakit tempat keseharian dia mencari nafkah. "Tidak pernah," ujarnya.
Menurutnya awal membuat surat rapid palsu hanya iseng membantu teman. Namun demikian belakangan dia keterusan membuat surat rapid yang sama sejak Januari 2021 lalu.
"Awalnya saya bantu teman saya saja. Kalau tidak salah, saya buat tiga surat antigen, dan enam surat hasil rapid test," terang Ardhani.
"Saya tidak pernah mematok harga kalau saya buat surat itu. Cuma dari semua (yang saya buat), saya hanya dapat Rp 700 ribu. Terserah kasih berapa," tambahnya.
Dari uang yang didapatkan, lanjut Ardhani, cukup membantu dia untuk membeli kebutuhan sehari-hari. "Iya, uangnya ya buat beli rokok," tutup Ardhani.
Ardhani dibekuk polisi bersama temannya, Jeri (19) dan Lodri (19). Ketiganya dijebloskan ke penjara, terkait pemalsuan surat hasil antigen di Pelabuhan Samarinda, Minggu (7/2). Surat palsu itu terungkap saat petugas KKP Kelas II Samarinda, melakukan pemeriksaan dokumen hasil antigen, untuk syarat penumpang tujuan Parepare.
Baca juga:
Kejaksaan Agung Lakukan Penggalangan Eksekusi Terpidana Kasus Pemalsuan Surat
Tak Hanya Satu, Ada Tiga Sertifikat Tanah Orang Tua Dino Patti Djalal Dipalsukan
Modal Printer, Sekuriti RS di Samarinda Bikin Surat Bebas Covid-19 Palsu
Tanda Tangan Kepala Kesbangpol Kepri Dipalsukan, Dana Rp1,9 M Dicairkan
Kronologi Terbongkarnya Kasus Surat Bebas Covid-19 Palsu di Sulsel
Pembuat Surat Bebas Covid-19 Palsu di Sulsel Ditangkap, Ternyata Karyawan Rumah Sakit