PAN Soal Usulan Ganti Radikalisme jadi Manipulator Agama: Itu Cara Pandang Orba
"Tidak mau dibilang korupsi tapi dibilangnya kesalahan prosedur," kata Hanafi
Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Hanafi Rais menyoroti Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang ingin mengganti istilah radikalisme dengan manipulator agama. Dia pun menyamakan wacana penggantian itu dengan penggantian istilah korupsi masa pemerintahan orde baru.
"Istilah mengganti radikalisme dengan manipulator agama itu sama saja dulu cara pandang orde baru. Tidak mau dibilang korupsi tapi dibilangnya kesalahan prosedur," kata Hanafi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (1/11).
-
Apa isi dari gugatan terhadap Presiden Jokowi? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Mengapa Pak Jokowi diundang ke Apel Kader Partai Gerindra? Bapak Presiden diundang acara Apel Kader Partai Gerindra pada hari Sabtu, 31 Agustus 2024 Pukul 19.00 WIB. Rencana Bapak Presiden akan hadir dan memberi Sambutan
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
Hanafi menjelaskan, saat Orde baru istilah korupsi ingin diganti dengan kesalahan prosedur. Padahal, lanjutnya, dua istilah itu sama saja.
"Sama kan, ini juga sama. Radikalisme kemudian diganti istilahnya dengan manipulator agama. Sama enggak kira-kira? Ya sama," ungkapnya.
"Jadi mestinya Pak presiden juga lebih arif lebih bijaksana untuk menggunakan kosakata memilih terminologi," ucapnya.
Sebelumnya, Jokowi meminta jajarannya untuk melakukan upaya serius untuk mencegah meluasnya gerakan radikalisme di Indonesia. Hal ini disampaikan Jokowi saat memimpin rapat terbatas terkait penyampaian program dan kegiatan Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan di Kantor Presiden Jakarta, Kamis (31/10/2019).
"Terakhir saya lupa tadi harus ada upaya yang serius untuk mencegah meluasnya, dengan apa yang sekarang ini banyak disebut yaitu mengenai radikalisme," kata Jokowi.
Baca juga:
BNPT: Mahasiswa Rentan Terpapar Radikalisme
Mahfud Md: Kita Tangani Radikalnya, Bukan Islamnya
Jokowi Usul Ganti Istilah Radikalisme Jadi Manipulator Agama
NasDem Sebut Pertemuan Paloh & Sohibul untuk Pastikan PKS Bebas dari Radikalisme
Idham Azis Tegaskan Radikalisme Dilakukan Oknum Bukan Representasi Ajaran Agama