Panglima TNI: 2 Prajurit Diperiksa Terkait Rasisme Papua Berstatus Terperiksa
Marsekal Hadi Tjahjanto menegaskan, sekecil apapun kesalahan dibuat prajurit, jika terbukti akan dikenakan sanksi tegas sesuai peraturan yang berlaku.
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menegaskan, dua prajurit TNI di Surabaya, Jatim telah menjalani pemeriksaan terkait dengan aksi rasisme terhadap mahasiswa Papua.
"Satu prajurit menjabat Danramil Surabaya 0831/02 Tambaksari Mayor Inf NHI dan satu Babinsa masih sedang menjalani pemeriksaan," tegas Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menjawab Antara dalam konferensi pers seusai dialog dengan masyarakat adat Papua di ruang VIP Base Lebih Manuhua, Biak, Selasa.
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Di mana Marsda TNI Deni Hasoloan lahir? Deni Hasoloan Simanjuntak lahir di Bandung, Jawa Barat, 22 Juli 1973.
-
Kapan Marsekal TNI Fadjar Prasetyo akan pensiun? Marsekal TNI Fadjar Prasetyo sebentar lagi akan pensiun dari jabatannya. Laki-laki yang dilantik Presiden Joko Widodo pada Rabu 20 Mei 2020 sebagai Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) ke-23 akan pensiun pada pertengahan tahun ini.
-
Bagaimana reaksi para prajurit TNI saat Kasad Maruli menang adu panco? Beberapa penonton yang memberikan dukungan kepada Kasad pun puas dengan sorakan yang sebelumnya mereka teriakkan.
-
Bagaimana cara Hadi Tjahjanto menyapa prajurit TNI? "Ketika berjumpa dengan Prajurit, maupun keluarga besarnya saya selalu berusaha menyapa terlebih dahulu seperti apa yang dipesankan oleh kedua orang tua saya dahulu," tulisnya dalam caption.
-
Kapan Panglima TNI menerima penghargaan? Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dianugerahi penghargaan Meritorious Service Medal dari Pemerintah Singapura.
Ia mengatakan, kedua prajurit TNI AD hingga sekarang masih berstatus terperiksa karena diduga mereka tidak patuh dalam menjalankan tugasnya sehingga menimbulkan aksi ujaran rasisme.
Marsekal Hadi Tjahjanto menegaskan, sekecil apapun kesalahan dibuat prajurit, jika terbukti akan dikenakan sanksi tegas sesuai peraturan yang berlaku.
"Prajurit TNI harus patuh dengan tugas ketika berdinas, ya jika melanggar kepatuhan bertugas pasti diberikan sanksi," tegas Panglima TNI Marsekal Hadi.
Ia mengatakan, kunjungan kerjanya ke Biak hanya untuk bersilaturahmi dengan masyarakat adat Papua.
Dengan silaturahmi ini, menurut Panglima TNI Marsekal Hadi, ia dapat menerima informasi serta mendapat masukan aspirasi masyarakat.
"Saya berterima kasih dengan masyarakat Biak yang sudah berkomitmen untuk menjaga keutuhan NKRI dan keamanan masyarakat sehingga menjamin kelangsungan program pembangunan, pemerintahan dan pelayanan kemasyarakatan," ujar panglima TNI didampingi Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian dan Bupati Biak Herry Naap.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyampaikan terima kasih dengan semua komponen masyarakat adat Papua di Biak yang ikut menjaga ketertiban dan keamanan dalam mendukung program pemerintah.
Panglima TNI mengatakan ia akan meneruskan masukan yang diperoleh ke Kementerian terkait sehingga menjadi bahan untuk memajukan pembangunan di Kabupaten Biak Numfor.
Dialog Panglima TNI dan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian dihadiri Bupati Biak Numfor Herry Ario Naap, Bupati Supiori Jules F.Warikar, Kapolda Papua Irjen pol Rudolf A.Rodja, Pangdam P XVIII Cenderawasih Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring, Pangkoopsau III Marsda TNI Andyawan Martono,Panglima Armada Armada III TNI Al, Danlanud Manuhua, Pangkosek Hanudnas IB serta Danrem 173/PVB Brigjen TNI Bahman. Seperti diberitakan Antara.
Baca juga:
Diperiksa 10 Jam, Korlap Aksi Asrama Papua di Surabaya Dicecar 28 Pertanyaan
Gubernur Papua Desak Internet Dibuka: Banyak Keluhan, Kondisi Sudah Aman
Ombudsman Minta Pemerintah Beri Penjelasan Terkait Pembatasan Internet
Hambat Pembangunan, Pemprov Papua Minta Layanan Internet Segera Pulih
5 Anggota Kodam Brawijaya Dinonaktifkan Terkait Peristiwa di Asrama Papua