Panglima TNI Jelaskan Kronologi Empat Prajurit Gugur Ditembak KKB, Jenazah Sudah Dibawa ke Kampung Halaman
Empat prajurit itu merupakan anggota Satgas Yonif Mekanis Raider 411/Pandawa Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat (Kostrad).
Empat prajurit itu merupakan anggota Satgas Yonif Mekanis Raider 411/Pandawa Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat (Kostrad).
Panglima TNI Jelaskan Kronologi Empat Prajurit Gugur Ditembak KKB, Jenazah Sudah Dibawa ke Kampung Halaman
Empat anggota TNI gugur dalam kontak tembak di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan pada Sabtu, 25 November 2023. Empat prajurit TNI itu gugur setelah baku tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
- Kronologi Kasus Perampokan dan Pembunuhan Juragan Mainan di Pemalang, Korban Sempat Melawan
- 4 Prajurit Gugur di Papua, Panglima TNI Ubah Strategi Perangi KKB
- Empat Prajurit TNI Gugur Ditembak KKB di Nduga Dapat Kenaikan Pangkat dan Santunan Rp500 Juta
- Kronologi Prajurit TNI 'Geruduk' Polrestabes Medan Minta Saudara Terjerat Pemalsuan Ditangguhkan
Kabar duka itu dibenarkan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto. Empat prajurit itu merupakan anggota Satgas Yonif Mekanis Raider 411/Pandawa Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat (Kostrad).
"Ya kita semua turut berduka cita ya," kata Agus ditemui saat menghadiri Rakornas Sentra Gakkumdu Bawaslu) di Hotel Grand Sahid Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (27/11).
Kronologi
Panglima mengatakan, saat itu anggota Satgas Yonif Mekanis Raider 411/Pandawa Kostrad diserang ketika memburu anggota KKB yang membunuh masyarakat di daerah Paro. Baku tembak antara KKB dan prajurit TNI tak dibisa dihindari. Empat prajurit TNI meregang nyawa dalam insiden tersebut.
"Itu pengejaran kemarin yang OPM membunuh masyarakat yang ada di Paro itu," kata Agus.
Empat korban adalah Praka YL, Praka DB, Pratu MF, dan Prada D. Panglima menyebutkan empat prajurit yang gugur telah mendapatkan santunan sesuai hak dan dalam proses pemakaman.
Jenazah korban hari ini sudah dibawa ke rumah duka masing-masing di Jawa Barat hingga Jawa Tengah.
"Kita sudah berikan santunan sesuai dengan hak-hak dia, ada dari Asabri, TNI AD, Bank BRI, BJB, jumlahnya per orang lebih dari Rp500juta," kata Panglima Agus.