Panglima TNI sebut Malaysia sepakat tak kerahkan pesawat ke Ambalat
Jenderal Moeldoko memilih jalur diplomatik untuk menyelesaikan masalah perbatasan, termasuk Ambalat.
Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengaku sudah ada kesepakatan antara Panglima Angkatan Bersenjata Malaysia untuk tidak lagi mengerahkan prajurit di wilayah Ambalat. Menurut Moeldoko, persoalan Ambalat akan diselesaikan secara diplomatik.
"Saya sering berkomunikasi dengan Panglima Diraja Malaysia, untuk bersepakat soal Ambalat, tidak perlu lagi kita turunkan pasukan bersenjata. Kita masing-masing memahami tidak ada yang perlu kita perebutkan di sana, cuma buang-buang energi," kata Moeldoko di Mabes TNI, Jakarta, Selasa (16/6).
Selain itu, Moeldoko juga mengakui adanya pesawat dan kapal Malaysia yang kerapkali memasuki wilayah Ambalat dari data dan informasi yang diperoleh personel TNI yang melakukan pengawasan. Namun, pelanggaran terkait batas-batas wilayah tersebut akan diselesaikan melalui hubungan diplomatik kedua negara.
"Semua kita kelola tanpa pendekatan kekerasan. Akan kita kelola dengan konteks politik yang lebih santun yaitu melalui protes secara diplomatik," kata dia.
Menurut Moeldoko, laporan terhadap pelanggaran batas wilayah yang dilakukan kapal dan pesawat Malaysia selalu disampaikan kepada Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Teddjo Edhy Purdijanto dan Menteri Luar Negeri Retno. Oleh sebab itu, laporan yang disampaikan tersebut dapat ditindaklanjuti sebagai bentuk protes terhadap negara lain.
Seperti diketahui, sejak bulan Mei 2015 sudah sembilan kali pesawat perang milik militer Malaysia diduga masuk tanpa izin ke wilayah yang berbatasan dengan Kalimantan, yaitu Blok Ambalat. Keberadaan pesawat Malaysia terdeteksi oleh TNI Angkatan Udara.
Laporan Komandan Lanud Tarakan Letkol Penerbang Tiopan Hutapea mengatakan, penetrasi pesawat asing memasuki wilayah udara Ambalat ini terpantau oleh Satuan Radar 225 Kosek II Kohanudnas di Tarakan, Kalimantan Utara.
Menurut Mayor Lek M Suarna selaku komandan satuan radar, pesawat Malaysia sering kali melakukan penetrasi. Terpantau, sudah sembilan kali pesawat militer negeri jiran lepas landas dari Tawau dan memasuki wilayah Indonesia di atas perairan Ambalat.
Baca juga:
Malaysia-Indonesia tegang lagi gara-gara pesawat terobos Ambalat
Pesawat Malaysia di Ambalat, Tantowi akan cecar calon panglima TNI
Pesawat tempur Malaysia masuk Ambalat, Panglima TNI layangkan protes
Pesawat Malaysia masuk Ambalat, DPR minta radar & TNI AU diperkuat
Pesawat Malaysia terobos perbatasan, JK bilang 'kalau perlu protes'
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Kapan Panglima TNI menerima penghargaan? Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dianugerahi penghargaan Meritorious Service Medal dari Pemerintah Singapura.
-
Siapa yang diusulkan Presiden Jokowi sebagai calon Panglima TNI? Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengusulkan Jenderal TNI Agus Subiyanto sebagai calon Panglima TNI.
-
Apa nama penghargaan yang diterima Panglima TNI? Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dianugerahi penghargaan Meritorious Service Medal dari Pemerintah Singapura.
-
Kapan Jenderal M Jusuf diangkat menjadi Panglima TNI? Saat memilih Jenderal M Jusuf menjadi Panglima TNI tahun 1978 pun Soeharto mengejutkan banyak pihak.
-
Siapa yang menunjuk Jenderal M Jusuf sebagai Panglima TNI? Presiden Soeharto selalu punya pertimbangan saat memilih Panglima TNI. Tidak selalu melewati jalur reguler seperti yang lazim dilakukan saat ini. Atau menunjuk satu dari kepala staf angkatan. Saat memilih Jenderal M Jusuf menjadi Panglima TNI tahun 1978 pun Soeharto mengejutkan banyak pihak.