Pantau Lewat Udara, Pangkoarmada I Sebut Isu Ribuan Kapal Asing di Natuna Tidak Benar
Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) I Laksamana Muda TNI Arsyad Abdullah melakukan patroli udara di Laut Natuna Utara, Minggu (19/9). Dia menyatakan isu mengenai adanya ribuan kapal asing di kawasan itu tidak benar.
Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) I Laksamana Muda TNI Arsyad Abdullah melakukan patroli udara di Laut Natuna Utara, Minggu (19/9). Dia menyatakan isu mengenai adanya ribuan kapal asing di kawasan itu tidak benar.
"Kita sudah sama-sama melihat bahwa selama kita melaksanakan pemantauan udara, kita hanya menemukan kapal-kapal perang kita (KRI) dan beberapa kapal kargo dan tanker yang melintas. Terkait isu yang berkembang akhir-akhir ini, tentang adanya ribuan kapal asing di Laut Natuna Utara, menurut saya tidak berdasar, justru saya mempertanyakan dari mana sumber informasinya serta bukti apa yang mendasari pernyataan tersebut," tegas Arsyad pada konferensi pers di Bandar Udara Ranai, Natuna, seusai memantau dari udara, sesuai siaran pers yang diterima merdeka.com.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Kapan Natarina Alika lahir? Natarina dilahirkan pada tanggal 3 Agustus 2007, yang mengindikasikan bahwa pada tahun ini, usianya mencapai 16 tahun.
-
Siapa yang kagum dengan kekuatan TNI? Gamal Abdul Nasser Adalah Sahabat Dekat Presiden Sukarno Keduanya menjadi pelopor gerakan Non Blok. Karena dekat, Nasser bicara terus terang pada Presiden Sukarno.
-
Di mana ledakan gudang amunisi TNI terjadi? Lokasi ledakan Gudang Amunisi Daerah (Gudmurad) Desa Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (30/3) lalu menyisakan pertanyaan.
Arsyad menegaskan, Koarmada I melaksanakan tugas mengamankan perairan Laut Natuna Utara dengan menggelar Operasi Siaga Segara 21. "Koarmada I men-deploy 5 KRI di Laut Natuna Utara, yang selalu siaga 24 jam, yang diatur sedemikian rupa pola operasinya, agar setidaknya ada 3 atau 4 KRI selalu melaksanakan operasi di laut, sementara lainnya melaksanakan bekal ulang bahan bakar, air tawar, dan bahan makanan, sehingga dapat memantau kapal-kapal yang kemungkinan memasuki perairan yurisdiksi Indonesia di Laut Natuna Utara," katanya.
Lebih lanjut disampaikan, bahwa selain KRI, operasi di Laut Natuna Utara juga melibatkan pesawat udara TNI AL, sebagai perpanjangan mata. Pemantauan melalui pesawat udara akan sangat efektif, karena dalam waktu yang relatif singkat dapat menjangkau area yang luas. Pesawat dapat memantau perairan ZEEI di laut Natuna Utara, guna memastikan kebenaran isu yang berkembang terkait kehadiran ribuan kapal asing di sana.
"Komitmen TNI AL sudah jelas, sesuai instruksi Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono SE MM, agar menindak tegas segala bentuk tindak pidana dan pelanggaran di laut dengan berpedoman pada hukum nasional dan hukum internasional yang telah diratifikasi," pungkasnya.
Baca juga:
TNI AL Patroli Kroscek Kabar Sebut Ada Kapal Asing Berlayar di Laut Natuna
Baharkam Polri Tangkap Empat Kapal Ikan Berbendera Vietnam di Natuna
TNI AL Tangkap Kapal Tanker MT Strovolos Buronan Kamboja
VIDEO: Sangar Petugas Patroli KKP Serbu 2 Kapal Asing di Laut Natuna, Satu Tenggelam
Sakit di Tengah Laut, ABK Kapal Berbendera Bahamas Dievakuasi ke Aceh
Sempat Kesulitan, KKP Kembali Tangkap Kapal Pencuri Ikan Asal Malaysia