Para Pencari Suaka Demo UNHCR di Medan
"Saya sudah tujuh tahun tinggal di sini. Tapi sampai sekarang belum ada kejelasan dari UNHCR," kata Ishaq Bahar, seorang imigran asal Sudan.
Seratusan pencari suaka berunjuk rasa dekat Lippo Plaza, Jalan Imam Bonjol, Medan, Kamis (22/8). Para pengungsi ini menyampaikan kekesalannya kepada pihak United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR), yang berkantor di sana, karena tidak kunjung memberangkatkan mereka ke negara ketiga.
Para pengunjuk rasa berasal dari berbagai negara, seperti Palestina, Sudan, Irak, Afganistan, Ethiopia, dan Srilanka.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Bagaimana Pemkot Medan menangani pengangguran terbuka? "Untuk penurunan tingkat pengangguran terbuka, Pemkot Medan melakukan intervensi melalui upaya-upaya peningkatan keterampilan dan kesempatan dan kesempatan kerja bagi masyarakat melalui program-program pengembangan kapasitas daya saing, program-program pelatihan, peningkatan produktivitas dan penempatan tenaga kerja, serta melalui program pemberdayaan masyarakat di masing-masing kecamatan dan kelurahan,"
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
-
Mengapa Stupa Sumberawan penting? Stupa melambangkan nirbana (kebebasan) yang merupakan dasar utama dari seluruh rasa dharma yang diajarkan Guru Agung Buddha Gautama. Nirbana juga menjadi tujuan setiap umat Buddha.
-
Bagaimana Imlek dirayakan di Sumut? Sejarah perayaan Imlek di Indonesia telah ada sejak abad ke-15 ketika pedagang Tionghoa datang ke Nusantara. Perayaan ini telah menjadi bagian dari budaya Indonesia, dengan tradisi seperti memasang lampion, menyiapkan makanan khas Imlek, dan memberikan angpao.
-
Apa isi dari Ikrar Sumpah Pemuda? Adapun Isi ikrar Sumpah Pemuda yaitu: 1. Ikrar Pertama "Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia" 2. Ikrar Kedua "Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia" 3. Ikrar Ketiga "Kami Putra dan Putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia".
"Saya sudah tujuh tahun tinggal di sini. Tapi sampai sekarang belum ada kejelasan dari UNHCR," kata Ishaq Bahar, seorang imigran asal Sudan.
Dalam aksinya, para pencari suaka ini berbaris tepat di pintu gerbang dengan membentang spanduk. Salah satu di antaranya bertuliskan "Terima Kasih Pemerintah Indonesia, Komunitas Indonesia, Masyarakat Indonesia dan Semua yang Mendukung Kami".
Perwakilan pengungsi bergantian melakukan orasi dalam Bahasa Inggris menggunakan pengeras suara. Mereka mendesak UNHCR untuk segera memproses keberangkatannya ke negara ketiga.
Para pencari suaka mengaku saat ini hidupnya seakan terpenjara. Bukan hanya tak diberangkatkan, mereka juga mendapat banyak batasan dan tidak diizinkan bekerja di Indonesia.
Sejauh ini pengungsi hanya mengandalkan dana bantuan dari PBB yang dikelola lembaga nonpemerintah, International Organization for Migration (IOM) dan UNHCR. Seorang pengungsi mendapat bantuan biaya hidup antara Rp 500 ribu hingga Rp 1,5 juta per bulan.
"Bosan hidup seperti ini. Kami hanya makan, tidur," kata Ibrahim Basim, asal Palestina.
Bukan hanya soal kehidupan sehari-hari, pengunjuk rasa juga menyatakan anak-anak mereka tidak bisa mendapat pendidikan formal. Mereka pun kerap kebingungan jika mendapat masalah kesehatan.
Para pengungsi ini berharap segera diberangkatkan ke negara ketiga seperti Australia, Selandia Baru, Amerika dan Kanada. "Kalau terus tinggal di sini kami tak memiliki masa depan. Kami minta segera diberangkatkan. Diproses," kata Aiman Nasir, imigran asal Irak.
Baca juga:
Pemprov DKI Hentikan Bantuan Air Bersih & Kesehatan Pencari Suaka Mulai 21 Agustus
Imigran di Pekanbaru Demo Kantor IOM: Jangan Lupakan Kami
Puluhan Imigran Kembali Demo Kantor UNHCR
Ratusan Pencari Suaka di Tanjungpinang Tuntut Keadilan ke UNHCR
Tertangkap Satpol PP, Dua Pencari Suaka Terindikasi Praktik Prostitusi
Pemprov DKI Hentikan Bantuan untuk Pencari Suaka