Parah! Dana Desa Dikorupsi Nyaris Rp1 Miliar, Dipakai Buat Karaoke dan Nyawer LC Setiap Malam
Seharusnya uang itu dipakai untuk pekerjaan rabat beton senilai Rp 70-214 juta.
Tiap malam, uang yang dipakai kisaran Rp5-9 juta.
Parah! Dana Desa Dikorupsi Nyaris Rp1 Miliar, Dipakai Buat Karaoke dan Nyawer LC Setiap Malam
Mantan Kepala Desa Lontar, Kabupaten Serang, Aklani duduk di kursi pesakitan. Didakwa melakukan korupsi dana desa untuk kepentingan pribadi.
Total dana desa yang dia korupsi nyaris Rp1 miliar. Uang itu dipakai buat keluar masuk tempat hiburan malam di wilayah Kota Cilegon.
- Miliki Suara Merdu, Kapolri dan Panglima TNI Bernyayi Bawakan Lagu 'Ku TaK Bisa' Bersama Slank
- Pekerja Karaoke Curhat Sudah Satu Minggu Sepi, Dedi Mulyadi Tanya Berapa Tarif BO di Sini?
- Remaja Putri 16 Tahun di Bekasi Dipaksa Pasutri Jadi PSK, Sehari Layani 7 Pria
- Agus Tewas Dibacok Enam Orang di Kampung Karaoke Gambilangu
"Saya pakai uangnya Rp225 juta buat hiburan dengan staf-staf saya, hiburan di Cilegon," kata Aklani dalam sidang dengan agenda mendengarkan keterangan terdakwa di Pengadilan Tipikor Serang, Selasa (31/10).
Aklani mengungkapkan dirinya dalam semalam menghabiskan uang mencapai Rp5 juta hingga Rp9 juta untuk karaoke serta menyawer pemandu lagu di Karaoke.
Menurutnya, kegiatan itu dia lakuka bersama Sekdes Edo Junaedi, Kaur Umum Kholid, Kaur Pelaporan Pendi dan Bendahara Sukron.
Uang yang digunakan untuk hiburan malam tersebut merupakan dana desa tahun anggaran 2019 yang diperuntukkan untuk pembangunan fisik dan pemberdayaan desa.
"Ya namanya juga duit yang mulia, jangan kan segitu, kalau pakai hiburan setiap hari mah habis yang mulia," ujar Aklani.
Sejak Lama Suka Karaoke
Aklani mengaku sebelumnya pengusaha rumput laut. Sejak jadi kades, dia kerap mendatangi tempat hiburan malam di Cilegon.
"Bukan begitu kalau masalah duit, saya kan bos rumput laut meskipun kecil-kecilan, jadi sebelum jadi lurah itu saya sudah mengenal namanya hiburan," ungkapnya.
Sebelumya Jaksa Penuntut umum mendakwa Aklani, mantan Kades Lontar di Kabupaten Serang melakukan korupsi hingga Rp988 juta. Seharusnya uang itu dipakai untuk pekerjaan rabat beton di RT 03/04 Desa Lontar senilai Rp71 juta, rabat beton Rt 19/05 Desa Lontar Rp214 juta.
Selain itu, untuk kegiatan pemberdayaan masyarakat, dan pemberdayaan masyarakat untuk pelatihan service handphone Rp43 juta, bidang kesehatan tanggap darurat COVID-19 bersumber dari Bantuan Keuangan Provinsi Banten Rp50 juta.
"Setiap hari hiburan terus yang Mulia, ya mungkin kalau ditotal-total, ngasih nyawer PL (pemandu lagu)."
Kata Aklani.