Paranormal dikerahkan cari korban kapal tenggelam di Danau Toba
Penggunaan jasa paranormal itu karena mereka dianggap mampu berkomunikasi dengan makhluk halus dan penghuni alam gaib yang berada di Danau Toba.
Dua orang paranormal dikerahkan untuk mencari ratusan korban penumpang kapal kayu KM Sinar Bangun yang tenggelam di perairan Danau Toba, Tigaras, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. Salah seorang relawan warga Parapat, Pujiano (46), di Posko Utama Tigaras, Simalungun, Rabu, mengatakan peranan paranormal juga sangat diperlukan untuk mengetahui di mana berada posisi penumpang kapal yang tenggelam itu.
Karena, menurut dia, setelah tim gabungan terus melakukan pencarian terhadap korban pada hari ke-5 ini atau Jumat (22/6) belum ada tanda-tanda ditemukannya penumpang kapal yang karam tersebut.
-
Kapan Danau Toba terbentuk? Danau ini terbentuk akibat letusan gunung berapi super Toba sekitar 74.000 tahun yang lalu. Kejadian ini juga dianggap sebagai salah satu letusan gunung berapi terbesar dalam sejarah.
-
Bagaimana Danau Toba terbentuk? Danau ini terbentuk akibat letusan gunung berapi super Toba sekitar 74.000 tahun yang lalu. Kejadian ini juga dianggap sebagai salah satu letusan gunung berapi terbesar dalam sejarah.
-
Di mana lokasi dari Danau Toba? Danau Toba, yang terletak di Sumatera Utara, Indonesia, merupakan salah satu lokasi terkenal yang memiliki daya tarik wisata yang luar biasa.
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
"Sehubungan dengan itu, perlu dikerahkan tenaga orang pintar tersebut untuk mengetahui lokasi hilangnya penumpang KM Sinar Mas," ujar Pujiono dikutip dari Antara, Sabtu (23/6).
Dia menjelaskan, penggunaan jasa paranormal itu karena mereka dianggap mampu berkomunikasi dengan makhluk halus dan penghuni alam gaib yang berada di Danau Toba.
Melalui meditasi gaib yang dilakukan paranormal atau biasa disebut dukun itu diharapkan mampu menangani musibah kapal yang terjadi di perairan Danau Toba.
"Perlunya melibatkan campur tangan pihak paranormal itu, juga haru dipikirkan secara arif dan bijaksana, karena hal tersebut adalah untuk kepentingan bersama," ucap warga yang sudah 25 tahun menetap di Parapat.
Pujiono menambahkan seringnya musibah yang terjadi di kawasan Danau Toba itu, namun tidak ada yang pernah tuntas, yakni tenggelamnya KM Peldatari I tahun 1987, mengangkut puluhan penumpang dan jatuhnya pesawat helikopter tahun 2015 akibat kabut.
"Namun, sampai saat ini bangkai kapal angkutan di Danau Toba dan pesawat helikopter tidak ditemukan dan peristiwa tersebut penuh mesteri, serta menimbulkan tanda tanya di kalangan masyarakat," kata Pujiono juga relawan Ditpol Air Polda Sumut.
Sebelumnya, Kapal kayu KM Sinar Bangun mengangkut ratusan penumpang, diperkirakan tenggelam sekitar satu mil dari dermaga Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Senin (18/6) sekitar pukul 17.30 WIB.
KM Sinar Bangun mengalami musibah akibat pengaruh cuaca buruk berupa angin kencang dan ombak cukup besar.
Hingga kini, tercatat 19 orang penumpang KM Sinar Bangun ditemukan selamat dan tiga orang meninggal dunia, yakni Tri Suci Wulandari, Aceh Tamiang, Fahrianti (47) warga Jalan Bendahara Kelurahan Pujidadi Kecamatan Binjai Selatan Kota Binjai, dan Indah Yunita Saragih (22) warga P Sidamanik.
Baca juga:
Tim SAR selami Danau Toba untuk cari korban tenggelamnya KM Sinar Bangun
Antisipasi kecelakaan kapal, Kemenhub bagikan 5.000 pelampung di Danau Toba
Komunitas masyarakat Batak minta sistem transportasi Danau Toba diperbaiki
Mensos fokus tangani korban banjir Banyuwangi dan tenggelamnya KM Sinar Bangun
Tong berisi bahan bakar di Danau Toba diduga milik KM Sinar Bangun
Kementerian Perhubungan bentuk tim benahi tata kelola penyeberangan di Danau Toba
Korban KM Risma Marisi yang hilang di Danau Toba ditemukan meninggal dunia