Pasien DBD Meninggal di Tasik Jadi 17 Orang
Kasus DBD di Kota Tasikmalaya sendiri setiap harinya mengalami penambahan. Namun walau begitu, angka tersebut sejalan dengan meningkatnya jumlah kesembuhan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangkat menyebut bahwa angka kasus demam berdarah dengue (DBD) di wilayahnya terus mengalami peningkatan. Hingga Kamis (16/7), jumlah akumulasinya mencapai 889 kasus dengan 17 angka kematian.
Meski mengalami kenaikan, Uus mengklaim bahwa penanggulangan kasusnya semakin baik, tidak seperti bulan-bulan sebelumnya. "Penanggulangannya sudah sesuai harapan. Mudah-mudahan bulan Juli ini kasus bisa turun dengan adanya sosialisasi dan gerakan-gerakan PSN (pemberantasan sarang nyamuk)," ujarnya, Kamis (16/7).
-
Kapan gejala DBD muncul? Setelah terinfeksi, seseorang dapat mengalami gejala DBD dalam beberapa hari.
-
Apa yang dimaksud dengan DBD? Demam berdarah dengue (DBD) masih menjadi penyakit yang sering disalahpahami oleh masyarakat. Banyak yang beranggapan bahwa seseorang yang pernah terkena DBD tidak akan terinfeksi lagi karena sudah kebal terhadap virus dengue.
-
Kapan kasus DBD biasanya meningkat? Tren peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) selalu terjadi di musim hujan, dan penyakit ini masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat Indonesia.
-
Bagaimana cara DBD ditularkan? Penyakit ini menjadi salah satu masalah kesehatan utama di berbagai negara tropis dan subtropis, terutama di Asia Tenggara, Amerika Selatan, dan Afrika.
-
Di mana DBD menjadi masalah utama? Penyakit ini menjadi salah satu masalah kesehatan utama di berbagai negara tropis dan subtropis, terutama di Asia Tenggara, Amerika Selatan, dan Afrika.
-
Apa saja gejala DBD pada anak? Gejala penyakit DBD atau demam berdarah dengue pada anak antara lain adalah sebagai berikut: Demam tinggi. Anak akan mengalami demam tinggi hingga mencapai 40°C selama 2-7 hari. Demam ini bisa memiliki pola pelana kuda, yaitu demam naik turun dengan fase kritis di saat suhu menurun.
Uu sendiri mengaku bahwa kasus DBD di Kota Tasikmalaya sendiri setiap harinya mengalami penambahan. Namun walau begitu, angka tersebut sejalan dengan meningkatnya jumlah kesembuhan.
“Hingga saat ini jumlah pasien DBD yang masih dirawat hanya sekitar 25 orang. Artinya, mayoritas pasien sudah sembuh," sebutnya.
Meski jumlah pasien yang sembuh mendominasi, Uus meminta agar warga tetap menjaga pola hidup yang bersih dan sehat. Selain itu, gerakan 3M pun menurutnya harus tetap dilakukan di lingkungan masyarakat agar tidak menjadi sarang nyamuk.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, secara kumulatif sejak 1 Januari 2020 hingga saat ini, ada 889 kasus DBD dengan 17 angka kematian. Kasus DBD di Kota Tasikmalaya hampir merata di seluruh kecamatan.
Baca juga:
Kasus DBD di Pekanbaru Capai 417 Kasus
Kasus DBD di Karawang Mencapai 827 Kasus, 8 Orang Meninggal
Kemenkes Catat 71.633 Kasus DBD Sampai 8 Juli 2020
Warga Sumut Diimbau Waspadai DBD di Tengah Pandemi Covid-19
Gugus Tugas Covid-19 Ingatkan Puncak Penularan DBD Bisa Terjadi di Pertengahan Tahun
47 Orang Meninggal Akibat DBD di Jawa Tengah