Paslon Sehati Klaim Kalahkan Petahana di Pilkada Belu NTT, Suara Terpaut Tipis
Perolehan suara pasangan calon bupati dan wakil bupati Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), Taolin Agustinus-Aloysius Haleserens atau paket Sehati sementara unggul dari petahana Willybrodus Lay-J.T Ose Luan atau paket Sahabat.
Perolehan suara pasangan calon bupati dan wakil bupati Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), Taolin Agustinus-Aloysius Haleserens atau paket Sehati sementara unggul dari petahana Willybrodus Lay-J.T Ose Luan atau paket Sahabat.
Tim pemenangan Sehati resmi mengumumkan perolehan suara. Berdasarkan data real C1 asli dari 426 tempat pemungutan suara (TPS) yang direkap oleh tim internal, jumlah suara sah sebanyak 97.164 (83,66%), suara tidak sah 1563 (1,58%). Jumlah perolehan suara Sahabat 48.307 (49,72%), sedangkan Sehati 48.857 (50,28%).
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Apa definisi dari Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Apa saja yang dipilih rakyat Indonesia pada Pilkada 2020? Pada Pilkada ini, rakyat Indonesia memilih:Gubernur di 9 provinsiBupati di 224 kabupatenWali kota di 37 kota
-
Kenapa Pilkada tahun 2020 menarik perhatian? Pilkada 2020 menarik perhatian karena dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19. Pilkada di tahun tersebut dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan ketat untuk menjaga keselamatan peserta dan pemilih.
Walau demikian, Ketua tim pemenangan Sehati, Cyprianus Temu menyatakan tetap menunggu hasil perhitungan dan penetapan yang sah dari KPU sebagai penyelenggara menurut undang-undang.
"Kami mengikuti dan bekerja sama KPU dan Bawaslu untuk tahapan perhitungan dan penetapan suara," kata Cyprianus, Jumat (11/12).
Dia mengimbau kepada para pendukung untuk tidak melakukan pawai, agar keamanan dan ketertiban tetap terjaga. Memberikan kepercayaan kepada KPU dan Bawaslu agar menyelesaikan tugasnya.
"Tetap jaga protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah, jangan berkerumun. Tidak boleh menyebarkan berita bohong di media sosial dan kita percayakan kepada KPU dan Bawaslu untuk melakukan tugasnya," imbau Cyprianus.
Baca juga:
Benyamin bakal Gandeng KPK dan Kejaksaan Cegah Korupsi di Tangsel
Real Count KPU 74,48%: Tersangka Lahan Kuburan Menang di Pilkada OKU
Bawaslu: 58 TPS Berpotensi Pemungutan Suara Ulang
Banjir Ucapan Selamat dari Rekan Artis, Sahrul Gunawan Bakal Jadi Wakil Bupati
Kubu Petahana Depok Sebut Hasil Real Count Internal dan Quick Count Tidak Jauh Beda
PDIP Klaim Geser Dominasi PAN di Sultra Usai Pilkada 2020