Pasutri Pengusaha Kolam Renang di Tulungagung Tewas Dibunuh, Tak Ada Harta Hilang
Pasangan suami istri (pasutri) Tri Suharno (57) dan Ning Rahayu (49) ditemukan tewas dalam kondisi terikat di rumah mereka di Desa Ngantru Kecamatan Ngantru, Tulungagung, Jawa Timur, Kamis (29/6) sore. Pengusaha kolam renang dan rias pengantin ini dipastikan dibunuh dan polisi tengah memburu pelakunya.
Pasangan suami istri (pasutri) Tri Suharno (57) dan Ning Rahayu (49) ditemukan tewas dalam kondisi terikat di rumah mereka di Desa Ngantru Kecamatan Ngantru, Tulungagung, Jawa Timur, Kamis (29/6) sore. Pengusaha kolam renang dan rias pengantin ini dipastikan dibunuh dan polisi tengah memburu pelakunya.
"Ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban, yaitu tangan terikat dan jeratan pada leher korban, dan ditemukan banyak bercak darah," kata Kapolres Tulungagung AKBP Eko Hartanto seusai memantau penanganan kasus tersebut di rumah korban.
-
Apa jenis penipuan yang marak terjadi belakangan ini? Salah satunya yang marak belakangan ini adalah social engineering bermodus penipuan melalui permintaan untuk mengklik sebuah file undangan pernikahan berformat APK di WhatsApp (WA).
-
Bagaimana dampak buruk sadfishing bagi pelaku? Pada akhirnya orang lain akan memberikan stigma negatif terhadap kondisi orang yang melakukan sadfishing.
-
Kenapa menjenguk orang sakit itu penting? Menjenguk orang sakit tidak hanya sekedar memberikan bantuan fisik, tetapi juga memberikan bantuan spiritual melalui doa.
-
Apa motif pelaku melakukan pembunuhan? Dia sedang pusing mencari uang untuk membiayai kuliah adiknya beserta biaya kebutuhan hidup untuk orangtuanya.
-
Kapan kejadian pembunuhan itu terjadi? Tindak penganiayaan itu terjadi di tepi Jalan Talang Sekuang Desa Muara Panco Timur, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, Jambi, Jumat (15/12) sekitar pukul 10.30 WIB.
-
Kapan kejadian penganiayaan tersebut? Dalam cerita tersebut, ia menuliskan mengenai pengalaman perempuan berinisial RST (18) yang disiksa secara sadis oleh orang asing pada Sabtu (16/3) sekitar pukul 14.40 WIB.
Tri Suharno dan Ning Rahayu diperkirakan sudah meninggal sejak Rabu (28/6) malam. Di tubuh keduanya ditemukan bekas penganiayaan. Kepala korban Tri Suharno mengalami luka dan berdarah, seperti bekas benturan benda tumpul.
Saat ditemukan, kondisi korban terikat kedua tangannya. Leher dijerat menggunakan kabel mikrofon di ruang karaoke pribadi milik korban.
Jasad pasutri ini pertama kali ditemukan anak mereka, yang memang mencari keduanya sejak Kamis pagi. Namun saat dicari di rumahnya tidak ketemu.
Sorenya sekitar pukul 17.00 WIB, anak korban kembali mendatangi rumah orang tuanya.
Saat mencari ke ruang karaoke pribadi yang berjarak sekitar 10 meter dari rumah induk, dia menemukan orang tuanya sudah dalam kondisi tak bernyawa.
Ruang karaoke itu terpisah dari rumah induk, berjarak sekitar 10 meter sebelah timur laut.
"Saksi terkejut saat menemukan orang tuanya sudah tak bernyawa di ruang karaoke pribadi rumah," kata Eko ketika dikonfirmasi awak media.
Dari pemeriksaan jenazah, kedua korban diperkirakan meninggal pada hari Rabu (28/6/23) di atas pukul 23.00 WIB. Namun untuk lebih memastikan, jenazah korban akan diperiksa lebih lanjut di RSUD dr Iskak Tulungagung.
"Perkiraan korban sudah meninggal kemarin sekitar 23.00 WIB," katanya.
Eko mengatakan bahwa tidak ada barang korban yang hilang. Bahkan ponsel mereka masih ada di sekitar tempat kejadian."Kalau barang korban yang di TKP tidak ada yang hilang," katanya.
Polisi terus melakukan menyelidiki kasus pembunuhan ini dan memburu pelakunya. Dari tempat kejadian, sementara mereka mengamankan sekitar 18 barang bukti, termasuk kabel yang digunakan untuk menjerat korban.
"Saksi yang sudah diperiksa ada dua orang, dan keduanya anak korban, kita berharap kasus ini segera terungkap," pungkas Eko.