PBNU minta Mesir tinjau ulang vonis mati 529 Ikhwanul Muslimin
"Karena pelanggaran HAM besar, biadap memenggal kepala orang hanya karena perbedaan politik. Kita semua malu."
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengecam keras terkait keputusan pengadilan Mesir yang menjatuhkan vonis mati terhadap anggota Ikhwanul Muslimin. PBNU meminta agar keputusan vonis mati tersebut ditinjau ulang.
"Kami bersama-sama sependapat dengan PBB, begitu pula Menteri Luar Negeri, pengamat luar negeri bahwa vonis itu perlu ditinjau ulang," ujar Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj di kantornya, Jakarta, Rabu (30/4).
Menurut Said, PBNU bakal secepatnya melayangkan surat yang ditujukan kepada pemerintah Mesir, lembaga pendidikan Al-Azhar, kerajaan Vatikan dan PBB, agar mereka mengkaji ulang dan vonis mati tersebut dapat dibatalkan.
"Karena pelanggaran HAM besar, biadap memenggal kepala orang hanya karena perbedaan politik. Kita semua malu," jelas Said.
"Solusi yang paling tepat adalah dialog di meja, bukan bedilin orang. Saya kira perlu jadi pelajaran," tandasnya.
Diketahui sebelumnya, Pengadilan Mesir Mesir memvonis mati 529 anggota Ikhwanul Muslimin atas tuduhan pembunuhan.
Kebanyakan anggota yang divonis itu ditangkap di Provinsi Minya ketika terjadi pembentrokan antar pasukan keamanan dengan para pendukung Ikhwanul Muslimin yang berprotes dengan mendirikan tenda di Ibu Kota Kairo pada 14 Agustus lalu, seperti dilansir kantor berita Reuters, Senin (24/3).
"Pengadilan memutuskan menjatuhkan hukuman mati kepada 529 terdakwa dan 16 lainnya dibebaskan," kata pengacara Ahmed al-Sharif kepada Reuters. Para terdakwa masih bisa mengajukan banding.
Baca juga:
PBNU: Lakukan money politic di pileg dan pilpres masuk neraka
PBNU kutuk keras vonis mati pimpinan dan 682 ikhwanul muslimin
Apa itu astrofotografi yang bikin NU-Muhammadiyah 'islah'
Awal Ramadan, Muhammadiyah-NU siap 'islah' lewat Astrofotografi
Ketum PBNU: Mahfud MD penuhi syarat jadi pemimpin dari NU
-
Apa yang ditemukan petani di Mesir? Seorang petani di Ismailia, Mesir menemukan sebuah prasasti batu kuno berusia 2.600 tahun yang didirikan oleh Firaun Apries, yang memerintah Mesir dari tahun 589 hingga 570 SM.
-
Bagaimana patung banteng Mesir ditemukan? Empat belas tahun kemudian, pada 1966, patung banteng Apis dari perunggu Mesir ditemukan di halaman sekolah yang sama oleh seorang siswa yang sedang melakukan kelas olahraga di luar ruangan. Saat melompat, salah satu anak laki-laki mendarat di atas paku yang menonjol dari tanah.
-
Siapa firaun yang patungnya ditemukan di Mesir? Tim arkeolog gabungan Mesir-Amerika menemukan potongan tubuh bagian atas dari patung firaun Ramses II ketika menggali di wilayah Minya, Mesir.
-
Apa yang ditemukan oleh peneliti di dekat Piramida Mesir? Para peneliti telah lama menduga banyak piramida dibangun di samping saluran Sungai Nil yang mengering. Piramida Giza, piramida terbesar di Mesir, berada di tengah gurun dan sangat jauh dari tepian Sungai Nil. Namun penelitian baru menunjukkan dulunya piramida ini berada di samping cabang utama Sungai Nil yang dipenuhi oleh perahu.
-
Apa yang Meisya Siregar lakukan di Mesir? Meisya Siregar terlihat berada di Mesir, dan ia membagikan momen keberadaannya di sebuah bangunan bersejarah di negara tersebut di Instagram dengan akun Berada di Mesir Bangunan itu terlihat dari kejauhan, dan Meisya Siregar menggunakan bangunan itu sebagai latar belakang dalam fotonya.
-
Bagaimana kapur barus digunakan di Mesir? Di Mesir, kapur barus biasa digunakan untuk mengawetkan jenazah dengan menggunkaan balsem (campuran kapur barus dengan rempah-rempah).