Pedagang Pasar Kutabumi Tangerang Geger, Tarif Relokasi Mencapai Rp120 Juta
Para pedagang Pasar Kutabumi, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, dibuat resah dengan pihak yang mengatasnamakan pengelola pasar yang baru yakni Perumda Kerta Tirta Raharja dan PT Sarana Niaga Nusantara.
Para pedagang Pasar Kutabumi, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, dibuat resah dengan pihak yang mengatasnamakan pengelola pasar yang baru yakni Perumda Kerta Tirta Raharja dan PT Sarana Niaga Nusantara.
Keresahan para pedagang itu muncul setelah mereka diminta pihak pengelola pindah lokasi berdagang dengan alasan relokasi, dan permintaan uang lapak usaha berupa los dan kios baru yang dihargai antara Rp65 juta sampai dengan Rp120 juta.
-
Apa yang viral di Bangkalan Madura? Viral video memperlihatkan seekor anjing laut yang tidak sewajarnya dikarenakan berkepala sapi yang berada di Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur.
-
Apa yang viral di Babelan Bekasi? Viral Video Pungli di Babelan Bekasi Palaki Sopir Truk Tiap Lima Meter, Ini Faktanya Beredar video pungli di Babelan Bekasi. Seorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli baru-baru ini.
-
Kolak apa yang viral di Mangga Besar? Baru-baru ini ramai di media sosial war kolak di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat. Sebagaimana terlihat dalam video yang tayang di akun Instagram @noonarosa, warga sudah antre sejak pukul 14:00 WIB sebelum kedainya buka.
-
Apa yang terjadi pada bocah yang viral di Bandung? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jenderal Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat. Videonya viral setelah seorang pelaku mengaku sebagai keponakan seorang jenderal.
-
Apa yang sedang viral di Makassar? Viral Masjid Dijual di Makassar, Ini Penjelasan Camat dan Imam Masjid Fatimah Umar di Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar viral karena hendak dijual.
-
Apa yang viral di Ponorogo? Viral Trotoar di Ponorogo Ini Ternyata Nisan Makam Tokoh Penting Belanda, Ini Sosoknya Kematiannya pun sempat jadi bahan pemberitaan di masanya. Namun sayang jirat makamnya justru jadi trotoar di Ponorogo Jalan Batoro Katong di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, mendadak viral.
"Tegas kami pedagang menolak untuk direlokasi pihak pengelola secara sepihak. Karena enggak ada mereka musyawarah ke kami," terang seorang pedagang yang enggan disebutkan namanya, Selasa (28/2).
Lebih jengkelnya lagi, dia dan para pedagang lain yang telah menempati tempat usaha di pasar Kutabumi selama puluhan tahun ini, malah diminta membayar uang sewa kios dan los jika nanti ingin berjualan di pasar yang lama usai renovasi.
"Ini keputusan sepihak yang tidak berdasar. Uang puluhan sampai ratusan juta itu buat apa, kalau sewajarnya untuk bantu renovasi kami bersedia. Kami diancam kalau tidak mau bayar sewa kios atau los baru, kami tidak bisa berjualan di sini kembali," jelas dia.
Fatima, pedagang lainnya menerangkan para pedagang wajib membayar biaya pendaftaran sebesar Rp2 juta, sebagai jaminan mendapatkan kios atau los yang baru.
"Lalu kami akan ditempatkan di pasar penampungan sementara. Di mana pasar penampungan itu pun tidak diberitahu lokasinya di mana. Kami seperti beli kucing dalam karung," jelas i empat anak ini.
Kemudian, setelah terdaftar dan membayar Rp2 juta itu, para pedagang diwajibkan membayar harga kios Rp120 juta, dan los Rp65-73 juta oleh Perumda Kerta Tirta Raharja dan PT Sarana Niaga Nusantara.
Namun anehnya, para pedagang yang membayar seharusnya memiliki bukti legalitas atas tempat usaha kios dan los Pasar Kutabumi berupa Sertifikat Hak Guna Pakai yang berlaku hingga 2027 nanti.
"Sejak tahun 2000, Pasar Kotabumi dikelola oleh KOPPASTAM (Koperasi Pedagang Pasar Taman) berdasarkan keputusan Bupati Tangerang No 511.2/KEP.99-HUK tahun 2002. Tiba-tiba kami direlokasi dan dipungut uang untuk sewa kios dan los yang nanti akan direnovasi kan ini engga masuk akal sementara SHGB kami sampai 2027," jelas dia.
Vera, pedagang lainnya mengakui dirinya dan pedagang lain di pasar Kutabumi juga mengalami intimidasi diduga dari pihak Perumda Kerta Tirta Raharja dan PT Sarana Niaga Nusantara.
"Mereka (Perumda Kerta Tirta Raharja) merekrut orang-orang lama, preman," jelas dia.
Sementara, Dirut Perumda Kerta Tirta Raharja, Finny Dewiyanti, belum bersedia memberikan tanggapan atas persoalan yang dikeluhkan ratusan pedagang pasar Kutabumi tersebut, ketika dihubungi melalui sambungan telepon.
Baca juga:
Melihat Keunikan Pasar Tasik Cideng, Terpantau Ramai Jelang Ramadan
Keunikan Pasar Papringan Gunakan Uang Bambu sebagai Alat Pembayaran
Harga Sembako di Bandung Terpantau Naik Jelang Ramadan, Ini Daftarnya
Pedagang Pasar Tolak Pembatasan Pembelian MinyaKita 2 Liter per Hari
Contoh Pasar Persaingan Sempurna dan Ciri-cirinya
Penataan Pasar Ciputat, Satpol PP Bongkar Lapak PKL yang Ganggu Lalu Lintas