Pekerja Proyek Revitalisasi Alun-Alun Cirebon Temukan Kerangka Tanpa Tengkorak
Beberapa temuan berbau mistis kerap dialami baik oleh Heru maupun karyawan kontraktor lain. Saat tengah menggarap pengerjaan basement, Heru menemukan kerangka manusia tanpa kepala.
Proyek revitalisasi Alun-Alun Kejaksan Kota Cirebon ditargetkan selesai akhir tahun 2019. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menginginkan nantinya alun-alun akan menjadi salah satu kawasan wisata unggulan Jawa Barat.
Proyek revitalisasi digarap PT Inti Cipta Sejati. Mereka mengaku harus hati-hati dalam bekerja lantaran alun-alun merupakan saksi sejarah di Cirebon.
-
Apa saja yang bisa ditemukan di wisata Cirebon? Cirebon menawarkan berbagai macam daya tarik yang akan membuat Anda terpesona. Namun, dengan begitu banyaknya tempat wisata di Cirebon, Anda mungkin bingung harus mulai dari mana.
-
Apa yang dilakukan Syekh Nurjati di Cirebon? Di Cirebon, keduanya sepakat mulai mengajarkan ilmu Agama Islam yang saat itu masih banyak yang belum mengenalnya.
-
Apa yang dilakukan Sunan Kalijaga di Cirebon? Ketika itu dirinya menjadikan Cirebon sebagai pusat ajaran Islam dan dijalankan bersama Sunan Gunung Jati. Di sini, ia bersama Sunan Gunung Jati mengenalkan cara berdakwah melalui kesenian yang ketika itu digandrungi masyarakat.
-
Bagaimana kesenian Tayuban Cirebon dipertunjukkan? Pertunjukkan Tayuban Dalam pementasannya, kesenian ini dilakukan oleh seorang penari yang disebut ronggeng dan diiringi pemusik karawitan seperti kendang, goong, kenong, gamelan, kecrek dan suling. Musiknya cenderung dinamis, namun didominasi tempo lambat. Penarinya juga menggunakan selendang yang akan diberikan kepada tamu yang disambut untuk ikut menari.
-
Apa itu Tayuban Cirebon? Kesenian Tayuban menjadi salah satu warisan lokal yang punya banyak makna.
-
Apa yang menjadi salah satu ciri khas budaya di Kecamatan Gegesik, Cirebon? Masyarakat Cirebon mengenal Gegesik sebagai salah satu kecamatan yang terletak di sisi barat kota tersebut. Selain identik dengan kuliner Gayamnya, ternyata wilayah ini juga dikenal sebagai pelestari budaya lokal, salah satu yang unik adalah berburu tikus.
"Iya karena ini berkaitan dengan sejarah juga ya jadi kami tidak sembarangan," kata salah seorang pegawai kontraktor PT Inti Cipta Sejati Heru beberapa waktu lalu. Dikutip dari Liputan6.com.
Heru mengaku kerap mendapatkan beragam pengalaman baru di tengah merevitalisasi alun-alun itu. Seperti diketahui, Alun-Alun Kejaksan Kota Cirebon memiliki sejarah kuat selama perkembangan Kota Cirebon pada masa kolonial Belanda.
Beberapa temuan berbau mistis kerap dialami baik oleh Heru maupun karyawan kontraktor lain. Saat tengah menggarap pengerjaan basement, Heru menemukan kerangka manusia tanpa kepala.
Kondisi kerangka tersebut, kata Heru ditemukan sudah terpisah-pisah antarbagian. Temuan tersebut berada di kedalaman lebih dari empat meter.
"Kita tidak ambil, hanya memindahkan tidak jauh dari titik penemuan. Karena kita juga tidak paham, sehingga tidak banyak yang kita lakukan," aku Heru.
Selain kerangka manusia, Heru juga pernah menemukan sebuah kendi abu yang sudah mengeras seperti batu. Dia meyakini usia kendi di dalam area Alun-Alun Kejaksan Kota Cirebon tersebut sudah ratusan tahun.
Ditengah proses pembuatan basement, para pekerja kontraktor kerap menemukan banyak batu bata merah berukuran besar. Batu tersebut memiliki lebar 20 cm dan panjangnya 25 cm.
"Itu bukan bata merah ukuran saat ini, karena bisa dua kali lipatnya," sebut Heru.
Di bagian timur alun-alun, ditemukan sebuah sumur dan gapura khas Cirebon. Dia menyebutkan, lingkaran cincin sumur masih utuh, hanya kondisinya sudah tertutup tanah.
Sedangkan gapura masih terlihat berbentuk, tetapi hanya setengah lingkaran. Heru mengaku, sejumlah temuan tersebut tetap berada di lokasi dan bahkan tidak digeser.
"Semuanya masih ada di lokasi, kita tidak mengubahnya dan tidak diapa-apakan," kata Heru
Heru mengakui, selama pengerjaan proyek revitalisasi Alun-Alun Kejaksan tersebut, belum ada kejadian mistis yang menghambat pekerjaan.
Namun demikian, Heru tetap mengimbau kepada para pekerjanya agar selalu waspada dan hati-hati. Heru kerap berpesan kepada para pekera agar tidak menggunjing atau mengucapkan hal negatif.
"Jangan asal ngomong lah khawatir ada apa-apa. Bagaimanapun tujuan ini baik, bukan untuk merusak. Itu semua agar semua pekerjaan bisa berjalan dengan baik," ucapnya.
Baca juga:
Arkeolog Temukan Fondasi Kedaton Lama Kesultanan Tidore Abad 17 di Maluku
Benda Sejarah Kerajaan Kanjuruhan Tertanam Paving Halaman SD di Malang
Sejarah PKL di Jakarta, Dianggap Primitif Sampai Diusir Sejak 1918
Melihat 43 Patung Kepala Presiden Amerika Serikat yang Terbengkalai
Penemuan 227 Kerangka Anak-anak Korban Tumbal di Peru
7 Teknologi Modern yang Ternyata Konvensional, Sudah Ada Sejak Dulu!